Promo 50k dpet 3 pdf bebas pilih jdul, mau?
Atau
Promo 100k dapet 14 pdf bebas pilih judul termasuk our baby, mau??
Yang minat bisa order via wa ke 089633021705/ 088973689642 yaw.. no penipuan ya, ini real promo.. novel yg d kirim juga full/sama seperti ebook. 😊 sudah banyak yg beli... yakin gamau ikutan promo??
Kuota terbatas ya.. 😁 no php juga hehe
Happy reading :)
***
Kilatan lampu saat Reyhan memotret kedua pasangan yang saat ini sedang bergaya di depan kamera itu membuat Citra berdecak kagum.
"Kalian nampak serasi," sorak Citra gembira kala melihat chemistry di antara keduanya. Seakan mereka adalah pasangan yang siap menikah. Seolah saat ini mereka lah yang sedang mempersiapkan pemotretan pre-wedding!
Rima menahan dadanya yang sesak sambil memutar tubuhnya untuk pergi meninggalkan ruangan itu. Kakinya berderap pergi dengan tangis yang membasahi pipi.
Wanita itu merogoh tasnya untuk mengambil ponsel, sedang tangannya yang lain menghentikan taksi, Rima menghubungi mulau seseorang.
"Rey, temui aku... di tempat biasa!" Ucap Rima di tengah isak tangisnya. Saat ini, Rima membutuhkan sandaran untuk mengeluarkan keluh dan kesahnya, dan pria itu adalah satu-satunya tempat ia bersembunyi.
***
"Foto-fotonya benar-benar menakjubkan," puji Reyhan setelah mengirimi Citra dan Rendi foto yang sempat di ambil sebelumnya.
"Benar, mereka seperti pasangan!"
"Mereka cocok," komentar Rendi meledek. Sementara pria yang sejak tadi di ejek oleh Rendi, hanya berdiam diri tanpa melawan atau protes.
"Rima tidak membalas pesanku," gelisah, satu kalimat itu terbaca oleh Reyhan dan Rendi.
Bahkan dua lelaki itu sempat saling melempar pandangan karena kecemasan dalam suara Revan!
"Kenapa bisa begitu?" Tanya Citra. "Kamu bilang saat pemotretan berlangsung, Rima mengirimi kamu pesan kalau dia pergi bersama temannya!"
"Iya, dia bilang begitu," jawab Revan. "Tapi, ini sudah tiga hari, Ma!"
Memang benar, selama beberapa hari terakhir Rima sama sekali tidak datang untuk sekedar mampir.
"Nanti juga Rima mampir... mungkin dia sedang ada acara keluarga atau kepentingan lain!" Jelas Citra mencoba menenangkan hati putranya yang gelisah.
"Oh iya, Reyhan. Kamu cetak beberapa foto milik Aluna, ya. Biar nanti kita berikan saja padanya! Sebagai kenang-kenangan! Dan lagi, bayarannya nanti mama transfer ke kamu... penjualannya meroket naik berkat wajah ayunya!"
"Benar 'kan! Ideku bagus!" Ucap Reyhan dengan ekspresi sombong di wajahnya.
Citra mengacungi dua jempolnya pada Reyhan.
"Lain kali, kita bisa memakai Aluna sebagai modelnya," sambung wanita itu itu.
Revan hanya menatap mereka sebal.
***
Dalam setiap perbincangan, Aluna kerap kali di sebut sebagai pembawa keberuntungan. Penjualan gaun dan juga beberapa baju di butiknya meroket naik berkat foto Aluna yang telah di post pada katalog di butiknya. Wajah ayu nya memikat para pembeli agar datang ke butik Citra.
Pujian itu datang silih berganti, belum lagi... Rima harus mendengar itu dari mulut adik Revan yang sengaja membuatnya kesal. Padahal, setelah berhari-hari ia merajuk, baru kali ini Rima mampir ke rumah kekasihnya. Tapi yang dia dengar hanya pujian untuk Aluna! Si gadis kampung itu!
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Baby
RomanceAluna di landa kebimbangan saat kecelakaan itu merenggut ingatan suaminya. Kenangan saat bersamanya seakan terhapus dalam ingatan sang suami. Hingga Aluna memutuskan kembali bekerja sebagai Pembantu di kediaman Citra Hadjiwijaya. Sikap Revan yang t...
