Chapter 29 💕

8.6K 569 18
                                        

Maaf ngebosenin..

Pdf ready ya bisa di order via wa.. 089633021705 (klik bio saja agar terhubung langsung ke WA)

Di kbm dan ebook tersedia ya..

***

Revan membeli pakaian ganti ketika di perjalanan. Pria itu sempat mampir membelikan Aluna baju dan celana beberapa stel. Karena awalnya mereka memang tidak berniat untuk menginap. Peristiwa itu jelas mengguncang hidup Aluna. Dalam semalam, dia menjadi istri Revan. Suatu hal yang tidak pernah terlintas meski dalam mimpinya.

"Tuan, bisa rahasiakan kejadian di kampung kan?" Aluna mencekal pergelangan tangan pria itu saat keduanya sampai di garasi mobil. Berusaha membuat kesepakatan. Sebab, terasa aneh menyandang status sebagai istri pria di depannya ini.

Revan menatap tangan Aluna, kemudian matanya tertuju pada mata gadis itu yang bergerak gelisah. Seakan apa yang baru saja di ucapkan gadis di depannya itu sangat menganggu.

"Saya yang memutuskan mau merahasiakannya atau tidak, Aluna..." Revan melepas cengkeraman tangan Aluna pada lengannya.

"Tapi, Tuan bilang akan menceraikan saya setelah itu..." ucapan Aluna kembali mengambil alih perhatiannya.

Revan nampak berpikir sejenak untuk menimbang kembali ucapannya. "Saya berubah pikiran..." katanya sambil berbalik pergi meninggalkan Aluna.

Gadis itu jelas tertegun mendengar jawaban Revan.

Berubah pikiran katanya? Lalu artinya....

Aluna langsung mengejar Revan sambil terus meminta pria itu agar mempertimbangkan keputusannya. Tapi pria itu jelas menghiraukan ocehan Aluna sampai seorang wanita melihat kedatangan keduanya dari arah pintu depan dengan wajah Aluna yang nampak panik.

"Revan, kamu pulang, sayang?" Citra menyambut kepulangan putranya.

Wanita itu menghampiri Revan untuk memeluk putranya.

"Iya, Mam..." jawab Revan.

"Apa sesuatu terjadi? Kamu bilang enggak akan menginap... sudah makan malam?"

Revan menggeleng. "Bu Rahma mana?"

Citra menatap Aluna yang masih berdiri di belakang tubuh Revan, menatapnya dari kaki hingga kepala. Melihatnya pakaian yang di kenakan oleh gadis itu, sepertinya Revan telah membelikan pakaian baru untuk Aluna melihat style yang di pakai oleh pembantunya adalah gaya Revan.

"Ada apa, Revan?" Tanya Citra penuh selidik.

"Panggilkan Bu Rahma dan pembantu yang lain, Ma..." pinta pria itu lembut tanpa menjawab pertanyaan mamanya.

Citra mengalah, wanita itu pergi ke belakang, memanggil Bu Rahma. Aluna yang tadi sempat berada di belakang Revan kini bergabung dengan pembantu yang lain saat mereka di minta untuk berkumpul.

"Ada apa sih, Van?" Citra kembali mengulang pertanyaannya pada sang putra saat semua pembantunya sudah berkumpul.

Revan terlihat tidak terpengaruh dengan pertanyaan dari sang mama, keseriusan di wajah pria itu membuat para pelayan di rumahnya nampak menunggu titah dari anak majikan mereka.

"Pindahkan semua barang-barang Aluna ke kamar saya.. semuanya... buang juga yang tidak perlu atau lusuh. Saya akan menggantinya dengan yang baru. Kalian paham?!" Ketegasan dalam suara Revan serta penuturan pria itu membuat semua orang mendongak dan saling melempar tanya.

Kenapa Aluna pindah ke kamar tuan Revan?

Kenapa barang-barang Aluna harus di pindahkan?

Pertanyaan-pertanyaan itu memenuhi benak masing-masing.

Our Baby Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang