Double up ya.. vote 350 aku up lanjutannya 😁 seru seruan aja yaaa....
Pdf ready.. ebook juga tersedia... kbm aplikasi jg ada ya..
Harga pdf 45k, promo spesial 100k dpt 12 pdf bebas pilih judul bonus cerpen bsa d order via wa di 089633021705 (klik link wa d bio ya agar langsung terhubung)
Happy reading
**Tersedia versi ebook, pdf dan kbm aplikasi :)
Revan terpana dengan kecantikan istrinya. Gaun yang di kenakan Aluna serta makeup yang di poles pada wajahnya begitu pas.
Aluna sangat cantik. Sungguh, Revan tidak menyangka bahwa istrinya bisa terlihat jauh lebih cantik dari biasanya.
Entah di dapatkan dari siapa kecantikan Aluna. Siapapun orang tua gadis itu, pasti sangat menyesal telah menyia-nyiakan Aluna.
Kecantikan gadis itu tidak hanya berasal dari wajahnya, setelah ia mengenal lebih dekat dengan Aluna. Ia baru mengetahui bahwa setengah dari gaji yang di terima selama bekerja di rumahnya ternyata untuk adik-adiknya di panti. Itulah kenapa, Aluna tidak sempat merawat dirinya bahkan hanya sekedar membeli baju. Bahkan ponsel yang di miliki Aluna hanya bisa di gunakan untuk mengirim pesan dan menerima telepon saja. Revan sempat berpikir buruk tentang Aluna, dan pria itu menyesalinya.
Setelah hampir dua bulan menyandang status sebagai suami Aluna, Revan merasakan getar-getar cinta mulai tumbuh. Cinta karena terbiasa memang benar adanya. Katakan saja ini bualan semata. Baru dua minggu, Revan mengenal Aluna lebih dekat... selama dua minggu pula pria itu berusaha menyembunyikan perasaannya.
Belum saatnya gadis itu tahu, bahwa pemilik debar di dadanya detik ini adalah Aluna, bukan Rima.
Mama, Reyhan dan Rendi pergi dengan mobil yang sama. Berbeda dengan Revan dan Aluna. Pria itu memutuskan untuk pergi dengan mobil yang berbeda. Tidak ingin menjadi bahan ledekan adiknya, Revan memilih mengendarai mobilnya sendiri.
Suasana canggung menguasai keduanya, Revan bisa merasakannya, begitupun Aluna.
"Kamu suka lagu apa?" Tanya Revan basa-basi.
"Apa saja," jawab Aluna.
Karena tidak ada lagu favorit yang di sebutkan Aluna, maka Revan menyetel musik pada audio mobilnya untuk memecah keheningan di antara mereka.
"Saya pandai main gitar, dulunya..."
"Oiya?"
"Kapan-kapan saya mainkan untuk kamu... mau request lagu apa?" Tanya Revan lagi.
"Nanti saya pikirkan, Mas..."
"Kuharap lagu yang kamu pilih adalah lagu untuk kita berdua," kata-kata Revan membuat Aluna tersentak.
Lagu untuk mereka berdua?
Lagu apa? Aluna jarang sekali mendengarkan lagu, jadi sama sekali belum terpikirkan. Kemudian hening kembali tercipta, Revan kembali fokus menyetir sambil sesekali bersenandung sedangkan Aluna nampak termenung. Memikirkan tentang lagu, Aluna tidak sadar bahwa mobil telah berhenti.
"Ayo turun..." ajak pria itu.
Ketika keduanya berada di luar mobil, tak lama Reyhan, Rendi dan Citra juga sampai.
"Jangan lepaskan tangan saya selama berada di dalam, mengerti?"
Aluna mengangguk, bahkan menurut saat Revan memintanya agar mereka berjalan dengan tangan yang saling bertaut.
Rendi cekikikan di belakang, berbeda dengan Reyhan yang sedikit tidak suka dengan gaya Masnya itu. Dasar playboy, secepat itukah melupakan mantannya, huh?
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Baby
RomansaAluna di landa kebimbangan saat kecelakaan itu merenggut ingatan suaminya. Kenangan saat bersamanya seakan terhapus dalam ingatan sang suami. Hingga Aluna memutuskan kembali bekerja sebagai Pembantu di kediaman Citra Hadjiwijaya. Sikap Revan yang t...
