100k dpet 12 pdf bonus 2 cerpen, jadi 100k dpet 14 judul favorit kalian...
Minat? Bisa chat me https://wa.me/+6289633021705
Happy reading...
***
Petani teh biasanya akan ke ladang setelah semua pekerjaan rumah selesai. Tepat pukul setengah enam pagi, para petani mulai berangkat ke ladang untuk memulai aktifitasnya. Embun serta kabut tidak menyurutkan niat mereka. Hujan lebat malam tadi membuat suasana pada pagi itu sedikit berkabut.
Ibu Maesaroh adalah orang pertama yang menemukan dua sejoli yang sedang tertidur di gubuk dengan posisi saling berpelukan dengan posisi Revan yang mendekap Aluna erat. Mata Maesaroh mendelik melihat kedua anak muda di depannya itu hingga kakinya bergerak mundur lantas memanggil teman-temannya yang lain agar menyaksikan apa yang telah di lihatnya. Memang benar, mereka tidak melakukan adegan senonoh seperti yang di bayangkan, akan tetapi... keduanya dalam keadaan berpelukan serta tidur di sebuah gubuk tempat mereka biasa berteduh kala panas menyengat kulit para petani teh pada siang hari.
Tak menunggu lama atas rasa tekerjutnya, seseorang dari mereka segera pergi memanggil tetua di kampung tersebut untuk mengabarkan hal yang menjadi aib di desanya. Dua orang asing yang tidak di ketahui siapa mereka ketahuan sedang tidur saling berpelukan. Tentu hal ini menjadi aib bagi desa tersebut. Sebelumnya, tidak ada yang pernah seperti ini!
Apapun yang telah mereka lakukan di belakang para warga, jelas menjadi momok yang menakutkan. Bisa saja keduanya sudah melakukan zina bukan?
"Apa kalian berdua sudah menikah?"
Keduanya menggeleng. Tentu saja.. mereka tidak terikat pernikahan.
"Tuh kan, bener.. mereka pasti sudah berzina!" Tuduh salah seorang warga. "Nikahkan saja... buat malu kampung kita!"
"Tunggu, Pak. TUNGGU..." teriak Revan kalap. "Saya dan Aluna tidak melakukan apapun. Kami tidak menodai kampung kalian dengan hal-hal menjijikan. Sungguh..."
"BOHONG! Mereka tidur sambil berpelukan kok. Saya lihat sendiri... iya kan?"
Aluna menggeleng dengan wajah cemas.
"Kita berdua terjebak hujan, Pak... kita hanya berteduh. Lagipula tidak ada hal yang terjadi..."
"Maling tidak akan ngaku, Pak RT! Sudah... nikahkan saja, atau arak mereka keliling kampung sambil telanjang, bikin malu saja!!" Sentak salah seorang warga dengan wajah geram. Jelas, perbuatan mereka membuat marah! Belum pernah ada yang seperti ini sebelumnya!
Wajah Aluna berubah pucat pasi mendengar penuturan pria yang tak di kenal itu! Di arak keliling kampung? Tanpa sadar kepalanya menggeleng dengan mata yang bergerak gelisah. Revan dapat melihat kecemasan menguasai Aluna.
"Pilih saja, di nikahkan atau di arak keliling kampung!" Pak Rt membuat keputusan yang harus di jawab oleh Revan serta Aluna.
"Saya merasa tidak melakukan apapun, Pak. Tapi jika di suruh memilih, nikahkan kami saja, Pak. Sebab gadis di belakang saya tidak pantas di perlakukan dengan tidak adil..."
"Baik kalau begitu keputusannya. Warga desa akan menyiapkan keperluan kalian. Ikut kami..."
***
Persiapan yang begitu mendadak, Aluna bahkan di haruskan berganti busana. Selama di dandani oleh ibu-ibu di desa tersebut, Aluna merenungi kesalahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Baby
RomanceAluna di landa kebimbangan saat kecelakaan itu merenggut ingatan suaminya. Kenangan saat bersamanya seakan terhapus dalam ingatan sang suami. Hingga Aluna memutuskan kembali bekerja sebagai Pembantu di kediaman Citra Hadjiwijaya. Sikap Revan yang t...
