JENNETHLE 6

3K 208 4
                                    

Sore yang mendung disertai Angin sepoi sepoi membuat jennica yang mengendarai motornya berasa sangat adem.

Sampailah jennica ke tempat yang ia tuju, ia memarkirkan motor nya Lalu memasuki sebuah supermarket.

"Asssssssssciim" bersin jennica Lucu menggosok gosok hidung nya

"Kek nya gue demam deh" monolog nya merasakan jidat nya yang panas

Ia berkeliling mencari baby faver koreksi kalo Salah.

"Kenapa harus baby faver?, Kenapa ga kompres pake kain aja?" Tanya jennica pada dirinya sendiri

"Ituu gue ga Tau" jawab nya sendiri

Baby faver sudah ia beli sekarang masanya untuk pulangg. Jennica kembali mengendarai motornya dengan kecepatan sedang, biasanya ia akan di antar oleh xier tetapi karena xier ada tugas di luar kota otomatis anlena juga akan ikut pergi.

"Kalo sakit gini biasanya gue suka ngidam" cicit jennica di balik helm nya

"Tuhh kan bener, sekarang gue lagi pengen mie ayam" tuding nya kemudian melajukan motornya menuju kedai mie ayam

Lampu merah membuat jennica berhenti menunggu sang lampu berubah kembali menjadi hijau.

"Hachimmm" tak henti hentinya jennica bersin dibalik helm nya

Sampai di kedai mie ayam Mang atew, ia langsung memesan mie ayam tersebut untuk di bungkus Dan dibawa pulang.

"Makasih neng" ucap penjual mie ayam tersebut

"Iya Mang" jawab Jennica sambil menuju motor aerox nya

"Hueee kangen bundaaa hachimmm" rewel jennica sedih bersamaan dengan bersin nya yang muncul

Hujan melanda dengan cukup deras disertai kilat kilat petir. Sentiasa jennica menutup telinga nya disaat ada petir yang menyambar.

"Dinginnn bangett, faver gue tadi mana ya" cicit jennica mencari barang yang ia beli di supermarket tadi

Biasanya jika ia sakit seperti ini ia akan sangat sensitif apa lagi mode senggol bacok, tetapi yang bakal di kangenin Dari sakit jennica itu adalah mode manja nya.

Tok
Tok

"Dekk makan dulu yokk" ajak Niko beserta Andra yang mengetuk pintu sedari tadi

Ceklek

"Elahh napa kaga Dari tadi coba" ujar Andra menepuk jidat nya, mereka kira pintu ini terkunci ternyata tidak.

Niko berjalan mendahului Andra menuju ranjang jennica. Terlihat jennica yang tidur dengan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya kecuali kepala.

Niko menyentuh kening jennica satu yang ia rasa 'panas' badan jennica juga menggigil ke dinginan padahal badannya panas.

"Masih panas bang" Tanya Andra sambil mengamati wajah pucat jennica

"Hm"

"Harus kita bawa kedokter kalo gini" ucap Niko yang di angguki Andra

"Tapi jennica kaga suka ke rumah sakit" monolog Andra

Terlihat pergerakan Dari acara tidur Jennica, ia bangun Lalu mengucek mata nya.

"Ehm bang Niko? Bang Andra?" Ucap jennica dengan suara khas bangun tidur

"Ke rumah sakit ya" bujuk Niko duduk di pinggir ranjang jennica

"Ga mau ih" tolak jennica menolehkan kepalanya ke arah berlawanan

"Ke rumah sakit ya nanti kamu bisa cepet sembuh, biar kita bisa manjat pohon mangga Mang asep lagi" bujuk Andra menoel noel pipi jennica yang lansung di tepis oleh sang pemilik pipi.

PINDAH ALAM?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang