JENNETHLE 36

980 67 0
                                    

Brak!

Brukh!

"AKHHHHHH"

"Matematika anjengg!! Gue mau mati aja!!"

Bak orang kesetanan, gadis itu mengacak acak rambutnya prustasi. Sedari tadi ia dibuat emosi oleh pelajaran matematika itu, buku paket serta buku rumus rumus nya telah tak berbentuk seperti semula!

Berteriak diatas tangga, lalu melempar semua buku yang berkaitan dengan pelajaran itu dari atas hingga ke ujung tangga.

"Adu--du duh, kenapa non?!" Bi sumi wanita berkepala 4 itu menghampiri jennica dengan tergopoh gopoh.

Mendengar teriakan membahana Dari anak tuan nya itu, membuat dirinya tersentak kaget lalu reflek berlari menghampiri gadis itu.

"AKHHHH PUSING GUE PUSING!!" Pekik nya lagi dengan mencak mencak bagaikan orang gila.

Ia tak mendengar pertanyaan dari bi sumi, ia sibuk mengeluarkan umpatan dari mulut kecil nya itu.

Sepintar pintar dirinya, ia juga hanya manusia biasa yang memiliki kekurangan. Contohnya dalam bidang Mtk hehe.

Bi sumi yang melihat tingkah gila jennica pun berlari menuruni tangga dan pergi keluar memanggil Tuan muda.

"Tuan! Tuan, Nona jennica seperti kehilangan akal sehat nya!!" Bi sumi memekik membuat Niko beserta Andra berjengkit kaget.

Wajah panik sangat kentara di wajah keriput bi sumi.

Mendengar penuturan bi sumi, tanpa ba bi bu keduanya langsung berlari pergi menghampiri Jennica.

"AKHHHH"

Dari pintu utama pun pekikan jennica terdengar begitu besar dan menggema.

Terlihat gadis berpiyama biru laut itu tengah meninju ninju angin dengan rambutnya yang acak acakan bagaikan tak disisir 1 tahun.

Niko yang panik, dan Andra yang tertawa keras.

"BUAHAHAHAHA Monster garong ngapain disini?!!!"

Menghentikan aktivitas gilanya, jennica menatap Andra sinis. Posisi dirinya di atas tangga dan Andra serta Niko yang berada di ujung tangga berdekatan dengan buku yang telah ia lempar.

"RWARRRRR mati lo Andra!! KITA MATI BERSAMA" Teriak jennica, dengan kepalan tangannya yang terangkat ke udara.

"AHAHAHAHA orang gilaa orang gilaa!"

~°~°

Gadis bercardigan hijau mint itu berjalan menuju kelas nya dengan bersenandung kecil yang keluar dari mulut nya. Hari ini adalah hari terakhir ujian kenaikan kelas, tentu saja ia datang dengan semangat menuju sekolah!

Rambutnya yang ia kuncir kuda bergerak kesana kemari mengikuti langkah gadis itu.

Brak!

Mendengar tendangan keras pada pintu disebelah nya membuat ia berjengkit kaget dengan mengusap usap dada nya.

"WOI! gausah main tendang aja lo! Kasian jantung gue!" Pekik Jennica. Ia berdiri didepan kelas tetangga nya, tendangan keras pada pintu itu membuat ia harus memberhentikan langkahnya, karena terkejut.

"Iya maaf maaf" ujar Lelaki itu menyengir kuda.

Jennica menganguk, lalu pergi menuju kelas nya meninggalkan lelaki yang masih asik menyengir itu.

"Ga kering tuh gigi?" Celetuk teman lelaki itu.

"Eh jenjen, kusut amat tuh muka. Ngapain aja?" Tanya Leo dari ambang pintu.

"Kepo lo, hush hush gue mau lewat" usir jennica disaat pemuda ini menghalangi pintu masuk kelas.

"Suara lo agak berubah kenapa nih?" Tanya Leo tetap pada posisi awalnya.

"Banyak Tanya, minggir! Gue sleding pala lo" jennica berucap dengan sesekali menyedot ingusnya agar tak keluar. Karena pilek membuat tenggorokannya ikut sakit.

"Makin hari, kenapa makin lucu aja sih Jenn?!" Geram Leo, ia mencubit sekilas pipi jennica disaat menyadari kilat marah di mata empu pemilik pipi.

"Ck! Sono lo, gue mau lewat" kesal jennica, pemuda didepannya ini tidak melihat apa bagaimana? Dibelakang nya ada beberapa anak yang ikut mengantri.

"Iye iye"

Leo berjalan berdampingan dengan Jennica juga sesekali lelaki itu mencuri curi pandang kearah gadis dengan Cardigan hijau mint itu.

"Ck!" Jennica berdecak kesal disaat Leo menarik narik rambut panjang nya yang ia kuncir satu.

"Marah mulu lo, pms ya?"

"Iya! Kenapa? Masalah buat lo?" Sentak jennica.

"I__"

"Ngomong sekali lagi, gue sumpel tu mulut!" Ancam jennica. Bukannya diam, Leo malah semakin gencar menjahili gadis itu.

Brak

Melempar tas dengan harga fantastis itu pada bangku nya.

Tuk

Leo menyentil kening nya pelan, tak sakit. Tapi ketika sedang datang tamu seperti ini ia akan sangat sensitive.

"LEO BANGSATT!!" pekik jennica membuat satu kelas menatap nya.

Lelaki yang diteriaki berlari keluar kelas, Leo berlari dengan sesekali menoleh kebelakang seraya membuat tampang jelek dan menjulurkan lidah nya mengejek.

Kini kedua manusia berbeda gender itu tengah kejar kejaran, mengelilingi separuh luas nya lapangan JIHS.

"LEO! SINI LO, DASAR TOKEK GORENG!!"

"WLEEEK KEJAR KALO BISA!" Pekikan Andra membuat jennica merasa tertantang.

"Awas, Kalo dapet gue bogem mukak lo!" desis gadis itu pelan.

"E--ehh" kaget nya disaat kerah seragam miliknya ditarik begitu saja membuat ia sedikit tercekik.

Hendak marah, eh ternyata yang menarik adalah pak ketos.

"Kenapa sih?!" Kesal jennica melepaskan tangan besar milik Sagara pada kerah seragam nya.

Osis satu ini sungguh sangat menyebalkan! Entah mengapa jabatan Sagara belum dicabut padahal kelulusan akan segera tiba.

"Jangan lari larian nanti jatoh" tegur Sagara.

"Biarin! Liat tuh gara gara lo si Lele goreng, jadi ilang" ucap jennica cemberut. Ia masih kesal akan tingkah Leo yang berjoget joget disaat ia mengejar nya.

Pantat tepos milik lelaki itu rasanya ingin ia tendang!

Melihat Leo yang kembali mengejek nya dari ujung sana, jennica memberikan jari tengah nya dengan sekilas menjulurkan lidah di akhir.

"Tumben pake ini" ujar Sagara dengan menarik ujung Cardigan gadis itu.

"Kenapa, aneh ya?"

"Engga aneh, bagus malahan" ujar Sagara dengan senyum terpatri di bibir sexy nya itu.

"Lo ganteng kalo senyum--- akhh ah! LEO BANGKE!" belum sempat menyelesaikan ucapan nya, gadis itu telah kembali berlari mengejar sepupu biadab nya itu. Tertinggal lah Sagara yang tengah mematung.

Gue ganteng? Pertanyaan bodoh keluar dari otak Sagara. Banyak orang mengatakan hal yang sama, tetapi dengan perasaan yang berbeda jika Jennica yang mengatakannya.

Sagara merasa banyak kupu kupu yang menggelitiki perutnya.

Ah! Rasanya ia ingin tersenyum lebar. Perkataan gadis itu masih terngiang ngiang di otak nya.

~°~°

Gimana sama part ini?

Jangan lupa Bintang nya, ya!

Cuz, Bintang kalian itu buat aku semangat buat update terus.

Voment!

PINDAH ALAM?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang