Xier memang dapat dipercaya, seperti yang pria itu katakan kemarin, bahwa pria itu akan membelikannya Mobil baru ber merk Porsche kesukaan nya!
"Awww makin sukak deh ama kamu~!" Porsche yang gagah berani terpampang jelas di depan matanya.
Porsche berwarna hitam itu terparkir rapih di depan gerbang garasi yang terbuka lebar itu.
"Duhh malu deh gue diliatin gitu, iihh jangan ditatap gitu dongg~!" Ujarnya shy shy dengan menangkup kedua pipi chubby nya.
Andra lelaki itu memperhatikan gerak gerik Jennica yang terlihat aneh. Masa di tatap benda mati aja salting?
"Lo ngapain?!" Pekik Andra histeris disaat Jennica malah mencium Mobil bersih mengkilat itu.
"First kiss lo diambil Mobil anjirr!" Ujar Andra menghampiri Gadis itu.
"Engga ah, first kiss gue kemarin udah ilang"
"Maksud loooo?!"
"Lo liat ini bang?" Jennica menunjuk kening nya.
Andra menganguk "nah, first kiss gue diambil dinding. masaa?" Tambah nya.
"Ouh, kejadian kemarin ya? Pftt"
Kemarin setelah Andra mengambil Brownies milik nya, terjadi aksi kejar kejaran antara dua kakak beradik itu. Tak fokus melihat sekitar membuat jennica menabrak Pilar besar didepan rumah nya. Sangat jauh mereka berkeliling sampai kedepan mansion.
Sungguh ia sangat malu, Andra yang laknat itu! Malah menertawakannya tanpa niat membantu?! Abang macam apa itu.
Untuk menutupi rasa malunya, ia pingsan ditempat. Tidak, itu adalah real pingsan! Tanpa ada akting sedikit pun, kepalanya terasa pening setelah mengumpati Andra sekilas.
'babi!'
"Diem lo! Ketawa mulu. Ga bisa diliat, gue lagi sibuk sama my bebeb ayang! Ganggu aja kutu kupret!"
"Bebeb ayang, Kepala mu! Mobil doang sampe seseneng itu"
"Ya beda..dulu gue terlantar ga punya apa apa, sampe bunda sama daddy dateng terus...Kita ketemu. Dan akhirnya gue bisa dapet kebahagian seperti ini" ucap nya lirih tapi masih didengar sosok disamping nya.
Seketika suasana berubah sendu, Andra ikut sedih mendengar nya. Ia melihat jennica menunduk dalam.
Andra mendekati jennica "maaf ya abang ga bermak__"
"Tapi boong AHAHAHA" seketika tawa jennica meledak, ia meninggalkan Andra lalu menaiki kap mobil nya.
"Sini bang fotoin gue" pinta jennica dengan mengulurkan handphone nya.
Andra mengambil handphone Dari tangan jennica dengan malas.
"Iya iya, sini"
Cekrek!
Cekrek!
Setelah memfoto Jennica, ia mengembalikan ponsel adiknya itu.
"Wow! Imejing Cantikk bangett guee, gilakk!" Jennica memuji dirinya sendiri. Ia melihat hasil jepretan Andra, Lumayan lahh, tukang fotonya memang yang terbaik!
"Cantik dari mananya? Jelek gitu!"
'cantik bangettt!!' Andra itu definisi lain dimulut lain dihati.
Jennica memberengut kesal, itu terlihat lucu dimata Andra. Tidak, bukan hanya dimata Andra tetapi dimata semua orang termasuk author!
"Gue cantik tau bang! Iri lo?! Cih, tampang monkey kek lo ngatain gue!" Jennica balik mengatai abang kedua nya itu. Jennica berbohong, Andra sangatlah tampan! Tidak ada keburikan sedikit pun pada wajah pari purna abang nya itu. Keturunan Nethle tak bisa di ragukan memang.
Andra melotot disaat jennica menyamai wajah tampan nya sama hewan bernama monyet itu!
Enak aja, gue ga ada masalah Sama lo bedua, kok gue dibawa bawa?!' isi hati para monyet.
"Dihh apa apaan! Masa disamain sama monyet!" Kesal Andra memajukan bibir nya beberapa senti.
"Iihh monyet itu lucu tau bang!" Balas jennica jujur.
~°~°
Ruang makan terasa sunyi, hanya diisi dentingan sendok dan garpu. Jennica tak suka akan suasana seperti ini, ia berniat bertanya pada bunda nya.
"Bun, kenapa setiap kita lagi makan kerasa sunyi banget? Terus kenapa mereka diem diem aja" lirih jennica sedikit menyengol Anlena dengan wajah penuh tanda tanya nya.
Anlena menoleh disaat lengan nya disenggol "udah biasa kayak gitu sayang, lagian makan sambil ngomong juga ga baik"
Penuturan terakhir Anlena membuat ia mengatupkan bibirnya rapat.
"Kenapa yang?" Kini Xier bertanya, entah mengapa ia ikut berbisik.
"Engga ada" sahut Anlena. Xier hanya mengganggukan kepalanya, lalu kembali menyuapkan sesendok nasi kemulutnya setelah memberikan senyum nya kepada Jennica.
Jennica kembali ikut menyuapkan nasi kemulutnya.
Andra dan Niko hanya menyimak keanehan ketiga manusia didepannya ini.
"Kenapa sih ditatap mulu?! Gue tau kok gue cantikk, iihh jangan diliatin mulu! Malu nih gue"
Andra menoyor kepala jennica dengan telunjuknya, kebetulan ia telah menyelesaikan acara makannya.
Cup!
Baru hendak berkoar koar akibat kepala cantiknya di toyor begitu saja oleh Andra. Eh si kampret malah mencuri ciuman pada pipi nya, menyebalkan memang!
"Ck!" Xier berdecak keras, enak saja main cium pipi anak gadisnya.
Niko menatap tajam kepergian Andra.
"Kampret ya lo! Sini lo! Setelah pipi, apalagi yang mau lo cium hah?! Ketek gue?!" Pekik jennica seraya berlari menaiki tangga mengejar Andra.
Andra yang melihatnya menambah laju larinya. Pekikan jennica membuat Anlena menahan tawanya.
"Ck! Andra selalu mencari masalah pada kucing kecil itu"
"Hahaha, anak kamu tuh" tawa Anlena.
"Anak kamu juga"
"Iya iya" putus Anlena dengan merapikan rambut Xier, pria itu tersenyum tentunya.
Niko berdecih melihat keromantisan kedua orang tuanya itu, sungguh tak bisa melihat keadaan sekali.
"Nih! Anak bunda sama daddy bener bener kampret ya!" Ujar Jennica sedikit ngos ngosan.
Gadis itu terlihat mengapit Andra kedalam ketek nya, lelaki yang ia gepit sibuk tertawa.
"Ketawa lagi lo! Sini gue jambak biar botak!"
"Jambak aja huu" ejek Andra ketika lepas dari ketek Jennica.
Lelaki itu berlari menuruni tangga menghampiri Anlena lalu bersembunyi dibelakang punggung Anlena, menghindari amukan kucing garong itu.
"Kek nya lo emang mau jadi sodara upin ipin ya bang?!" Geram jennica berusaha menggapai Andra dari balik tubuh Anlena.
"Udah udah" lerai Anlena menahan pergelangan tangan Jennica.
"Huaaa daddyy~" tangis jennica menghampiri Xier dengan berderai air mata.
"Ulululu anak daddy, sini sini" gemas Xier membawa gadis kecil itu kedalam dekapan nya.
"Huaaa~"
Mereka semua tertawa gemas termasuk Niko, lelaki itu menertawakan kegemasan tingkah gadis kecil itu.
~°~°
Gimana sama part ini?
Jangan lupa bintang nya, ya!
Voment!
KAMU SEDANG MEMBACA
PINDAH ALAM?!
RandomJENNICA seorang siswi SMA yang Berteleportasi ke dalam sebuah Novel. [Ini hanya cerita fantasi karangan author sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan dunia nyata] Novel tersebut adalah media 'teleportasi' yg sengaja dibuat untuk Jennica yang mana...