JENNETHLE 39

300 23 5
                                    

Lajunya pengendara mobil Porsche  tersebut sudah diatas rata-rata. Setelah perdebatan kecil antara dirinya dan Xier, kini ia sudah mengendarai mobilnya menuju rumah sakit. Dimana tempat sagara berada.

Tin!

Tin!

"Wow..." Ucap jennica disaat kepala mobilnya hampir saja beradu dengan kepala truck didepannya ini.

Ia memelankan laju mobilnya. Ia harus mengendarai pelan-pelan saja, dibanding harus meregang nyawa tertabrak truck. Benar kata Anlena, Sagara-nya siuman dirinya tepar! Huh tidak akan terjadi.

Setelah sekian lama mengendarai mobilnya kini ia sudah sampai di perkarangan rumah sakit. Ia memarkirkan mobilnya lalu berlari memasuki pintu rumah sakit yang terbuka lebar itu.

Tok

Tok

"Masuk sayang!"

Mendengar pekikan Variens, jennica langsung membuka pintu lalu memasuki ruangan Vip milik Sagara. Ia melihat Variens tengah mengupas kulit buah apel lalu memberikannya pada Sagara. Terlihat pada lelaki itu yang tengah memakan apel tersebut.

"Dia siapa mi? Cantik bangett" Tanya Sagara dengan berbisik. Variens mengernyitkan dahinya bingung, sontak wanita itu menepuk dahinya pelan. Kan anaknya itu tengah amnesia sementara. Wajar saja lupa!

"Sutt diem dulu kamu"

"Permisi Mami" ucap jennica lalu menyalimi tangan wanita cantik itu. Sagara mengernyit heran, mengapa gadis ini memanggil ibunya Mami? Apakah ibunya ini memiliki anak dengan pria lain?! Wah parah sekali! Setelah dipikir pikir apa kurangnya Winatta? Sehingga Variens menikah dengan pria lain.

"Hai, sayang cantik bangett" puji Variens. Tuhkan! Tanpa makeup saja dirinya sudah cantik. Author sudah pasti tidak berbohong.

Sagara menyimak percakapan kedua perempuan itu dengan sesekali memakan apel yang berada pada tangannya. Dari cara percakapan mereka, sepertinya sudah sangat dekat. Pikiran negatif semakin meliputi otak Sagara.

Kek pernah liat nih cewek, tapi dimana? Batin Sagara meneliti wajah ceria jennica.

"Hey! Lo apa kabar? Udah sehat?" Tanya jennica menghampiri sagara.

"Kita pernah ketemu ya? Kok muka lo kayak ga asing" lelaki itu berbalik bertanya membuat senyum jennica melebar. Jennica sudah tau bahwa Sagara amnesia sementara, jadi ia bisa menjahili lelaki ini tanpa kena amuk.

"Engga kita gapernah ketemu" jawab jennica membuat Sagara menganguk-anggukan kepalanya mengerti walau sedikit tak percaya. Dari dalam lubuk hatinya, ada perasaan ingin memeluk gadis itu. Tapi apa boleh buat, lagian katanya mereka juga baru kenal?

Apa kata dunia?

"Hmm, lo mau?" Sagara menyodorkan apel yang bekas ia gigit. Bukannya merasa jijik, justru jennica menggigit apel tersebut membuat Sagara tertegun. Lelaki itu merasa dejavu, ia seperti pernah melakukan ini sebelumnya tetapi entah dimana.

Variens yang mengetahui keadaanpun pamit keluar, ia meninggalkan kedua manusia itu untuk mereka saling berbicara.

"Lo percaya kalo kita pacaran?"

"Halu lo! Cantik cantik kok tukang halu" sorak Sagara membuat jennica memasang wajah sinis.

Sinting nih orang! Yang nangis nangis minta jadi pacar gue juga elo ye Jamal! Batin jennica kesal.

"Serah deh, putus nangis." Cibir jennica menimbulkan gelak tawa pada lelaki itu.

"Hahahaha, Tukang halu!"

"Cih" decihan sinis keluar dari mulut gadis itu. Ia merebut buah yang telah dikupas dari pangkuan lelaki itu.

"Dih! Selain tukang halu, lo juga tukang maling"

"Biarin Dari pada elo tukang cengeng! Wlee" Ejek jennica dengan memeletkan lidahnya.

"Emang lo pernah liat gue nangis? Perasaan lo bilang kita baru ketemu" heran Sagara. Ia menyentil kening gadis itu pelan.

"Lo emang bener pacar gue ya?"

"Sutt diem deh mulut lo. Gue cape, gue numpang toilet ya" Jennica berlalu memasuki toilet tersebut dan menuju cermin besar didepan washtafel itu untuk memakai sunscreennya.

Sagara diam, ia memandang pintu toilet tersebut dengan pikiran yang berkecamuk. "Nama lo jennica?" Tanya Sagara ketika gadis itu telah keluar dari toilet dan kembali mendekatinya.

"Iya e--eeh kok lo tau?!"

"Gatau juga" Sagara menjawab dengan menggeleng pelan. Ia juga tidak tau, nama itu melintas begitu saja diotak nya ketika melihat gadis bercardigan biru itu.

__________

NAHH DOUBLE UP, WALAUPUN YANG INI PART NYA PENDEK. MAACII YAA UDAH NUNGGUIN CERITA AKU.

bye syisyi ketemu lain kali lagi yaa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PINDAH ALAM?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang