JENNETHLE 32

988 71 0
                                    

Udah 20 vote jadi dilanjut🏃

•••

Tangis haru memenuhi ruang
rawat Jennica, sang empu pemilik ruangan Masih asik tertidur tak terusik sedikit pun dengan tangisan ramai itu.

Merasa sangat sesak di antara perut nya ia membuka matanya, ia melihat Anlena menangis dengan memeluk dirinya erat.

Tidak, bukan hanya Anlena Yang menangis tetapi Xier juga kedua pasangan tua disana.

'ini mengapa? Dan siapa kedua orang itu?' pikir jennica bertanya tanya.

"Sayang kamu udah bangun?" Tanya wanita tua yang masih terlihat Segar itu.

Wanita tua itu menghampiri jennica lalu memeluknya seperti Anlena memeluk nya tadi.

Xier beserta suami dari wanita tua ini hanya diam dengan wajah datar nya tetapi mata mereka menyiratkan antara sedih dan senang.

Kembali menatap wanita tua didepannya ini, lagi lagi wanita itu menangis disaat menatap matanya.

Mata itu batin wanita tua itu. Ia mengamati Mata jennica yang begitu mirip dengan anak nya 'xier'.

Memang tidak hanya mereka yang memiliki Mata seperti itu, tetapi ia bisa merasakan jika gadis ini benar benar cucunya Yang telah hilang 15 tahun lamanya.

Hiks

Hiks

Keadaan Jennica yang baru saja bangun dari tidurnya membuat dirinya tak sepenuhnya sadar, jennica terlihat linglung.

"Cucu ku hiks cucu kandung Ku"

Degh!

Apa apaan? Cucu katanya? Seketika Mata jennica membola sempurna.

"Lah kandung? Bukannya gue masuk nov hmpp--" ia membekap mulutnya sendiri, hampir saja ia keceplosan.

Melihat kebingungan jennica, Xier memberikan selembar kertas dengan cap rumah sakit yang kini ia tempati.

"Ananda Jennica Nethle 99,99% mirip-- haaa what the hell?!" Jantung nya berdegup kencang. Jennica memegang kepalanya.

"Shhh" kepalanya berdenyut sakit, ringisan jennica membuat mereka dilanda kepanikan.

"Nini?! Sayang!--" belum selesai Anlena menyelesaikan ucapannya. Jennica sudah ambruk diatas brankar nya.

Satu ruangan panik, TERNSXIZ NETHLE suami dari wanita tua tadi yang diketahui adalah Opa dari jennica, langsung memencet tombol yang berada di belakang brankar.

•••

Dialam bahwa sadar

"Ini dimana? HALOOO UHUUU ADA ORANG KAHH?!" pekik jennica. Ia melihat sekeliling nya, ia ingat ini kamarnya dulu!!

Kamar dengan cat berwarna cream dan putih itu tampak tak berubah sama sekali, tempat nya masih sama seperti terakhir kali ia berada di kamarnya.

"Oh iya! Ini kamar gue dulu! Gue udah balik?!" Senang jennica dengan melihat sekeliling nya.

"Nenek? Dimana nenek?!" Ia terus berteriak sampai pintu kamarnya terbuka.

Terlihat Mona menghampiri dirinya dengan senyum khas wanita tua itu.

"Nenek?!" Jennica berlari kedalam pelukan Mona.

"Nekk jangan tinggalin nini...Nini ngga mau" rengek jennica, Mona tersenyum memandang jennica.

"Sehat sehat ya disana" ujar Mona membuat jennica dejavu, nenek nya pernah berkata seperti ini di mimpinya dulu.

"Maksud nenek?"

"Ini alam bawah sadar mu jennica" ujar Mona.

"Kamu berada disini karena nenek ingin mengatakan sesuatu, ini bukan dunia mu. Xier dan Anlena itu adalah orang tua kandung mu--"

"Bukannya nenek bilang orangtua nini udah meninggal?!" Tentu jennica terkejut mendengarnya.

"Dunia ini Berbeda dengan dunia disana" lanjut Mona membuat jennica mencerna ucapan sang nenek.

"Kamu nenek temukan berada di hutan yang jauh, tubuhmu Masih sangat merah waktu itu. Aneh nya kamu tidak mati, padahal dirimu baru lahir lalu dibuang disana" ucapan terakhir Mona membuat Mata jennica membola.

"Ettdah nini dibuang Nek? Emang ya tu dua orang tega bener ngebuang berlian kek gue!" Mona terkekeh mendengar celotehan jennica.

"Bukan kedua orang tua mu yang membuang, tetapi kamu sempat di culik oleh Salah satu musuh bisnis mereka" jennica mengangukan kepalanya tanda mengerti dengan apa Yang di sampaikan Mona.

"Terus terus kok dunia ini Sama Yang disana Sama aja Nek?, gada Yang beda. Bukannya kata nenek 'dunia ini dan disana berbeda'?" Keheranan jennica membuat Mona tersenyum.

Mona menggelengkan kepalanya "soal itu nenek juga tidak tau"

•••

Seketika semuanya terasa silau, ia melihat seorang dokter tengah memeriksanya. Dokter itu tersenyum melihat jennica telah membuka matanya.

Setelah membuka Matanya sebentar, bukannya bangun ia malah kembali menutup matanya.

Sang dokter mendengar deru napas jennica Yang teratur tandanya gadis itu telah tertidur, Setelah membuat semua orang panik Karena ulahnya.

"Anak tuan dan nyonya tidak papa, tadi dia memang pingsan tapi sekarang sudah tertidur lelap" ujar sang dokter membuat mereka menghela napas lega.

~°~°

Sedikit demi sedikit semuanya terbongkar.

LANJUT LAGI? 20 VOTE AYOO!🧚🏻‍♀️

Voment!

PINDAH ALAM?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang