CHAPTER 13

953 120 11
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter ini masih ada Warningnya ya adick-adick!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter ini masih ada
Warningnya ya adick-adick!

Yang masih di bawahh umur gak boleh baca! Daripada baca tulisan mature mending baca buku PKN aja ya, biar ngerti nilai-nilai Pancasila🙏😂

Oke, nee kamsamida.

Selamat membaca buat yg sudah legal🙌

•••


"Panasnya turun, ini bagus." Ella segera saja berbalik untuk jumpai si pribadi Yoon yang saat ini sedang sibuk melipat tumpukan sprei kotor di ujung ranjang.

"Harusnya dokter datang lebih awal," kata Sujin sambil melangkah untuk sentuh kening Noah. Rupanya benar yang dikatakan Ella, suhu tubuh Noah tidak sepanas kemarin. Sujin cukup lega sewaktu dapati bocah lelaki itu masih tidur dengan lelap, sebenarnya ini sudah masuk waktu makan dan minum obat, tetapi melihat Noah yang lelap Sujin memutuskan menundanya.

"Apa perlu aku bangunkan? Sudah waktunya minum obat bukan?" Ella mendelik ke arah Sujin lantas dibalas oleh gelengan, Sujin duduk di pinggiran kasur dengan tatapan tulus menyorot untuk Noah.

"Aku tidak tega membangunkanya, jadi biarkan saja," Sujin menananggapi sambil menaikan selimut Noah.

"Apa Tuan belum menghubungimu, Nona?" Ella memiringkan kepalanya tipis lalu kembali berkata; "Paling tidak untuk bertanya keadaan putranya." Gadis itu bersedekap lantas sekilas lirik Noah.

Sujin mengedikkan bahu, ada perasaan sedih yang tahu-tahu menyengat di dadanya. Mengetahui Taehyung seakan tak acuh pada kondisi Noah membuatnya merasa terbebani, bukanya Sujin terbebani merawat Noah —soal itu tidak sama sekali, hanya saja sikap Taehyung membuatnya terasa lebih berat menjalani hari —melalui hari tanpa perhatian pria itu rupanya sulit, meski sedih tetapi Sujin menutupinya dengan baik. "Aku yakin dia akan segera pulang," katanya kemudian.

Ella menghembuskan napas panjang ketika melihat sikap Sujin yang penuh kesabaran, gadis itu kemudian bergerak dan mengambil hasta ke arah tumpukan sprei kotor lantas pamit untuk membawanya ke ruang cuci. Sejenak, saat Ella baru saja lenyapkan atensi Sujin terjebak dalam keheningan, hal itu tidak berlangsung lama karena tahu-tahu saja daun pintu terbuka dan sosok Jungkook muncul dari sana. Sujin mengeryit bingung saat mendapati sosok Joo jangkung itu dengan setelan rumahan —nampaknya Jungkook tidak punya jadwal sibuk hari ini.

NEMESISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang