Hwang Taehyung adalah pimpinan dari organisasi rahasia, ia dijuluki Dewa Hitam karena mendominasi pasar gelap Gwangjeo. Sepuluh tahun yang lalu, Yoon Jimin adalah seorang pengabdi setianya, namun pria itu berkhianat dengan membawa kabur uang senilai...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
⚠⚠️️⚠️
Terlalu kencang, hentakan pinggul itu terlalu kasar untuk tubuhnya yang masih lemah. Brankar yang menampung tubuh mereka berderit-derit, bisa saja seseorang di luar sana mendengar deritan serta penyatuan kulit mereka, tetapi seolah sedang lupa daratan, Taehyung tidak memusingkan hal itu. Ia membuat Sujin menjerit, mendesah-desah sambil merapalkan namanya, serta membuat sekujur dada istrinya itu penuh ruam-ruam merah. Dalam posisi itu, mulutnya telah bersarang di salah satu dada Sujin, mengigit-gigit dan mempermainkannya dengan lidah yang panas.
Beberapa detik kemudian, setelah merasa bosan akan posisinya. Pria Hwang itu tiba-tiba melapas penyatuan mereka, lantas dengan tergesah-gesah menenglungkupkan tubuh Sujin kemudian menampar bokongnya keras-keras. Panas, Sujin merasakan kulitnya panas di bagian sana, tetapi belum sempat Sujin protes pria itu sudah kembali menghentaknya sampai wajahnya tersungkur ke atas bantal. Suara teriakannya tenggelam ke bantal, Sujin paling benci posisi ini, di mana tubuhnya menungging seperti anjing betina yang digauli.
Namun, pada posisi inilah tubuhnya lebih responsif, isi kepalanya penuh akan hal-hal liar sementara itu Taehyung terus menumbuk semakin kencang, semakin kuat dan kasar. Sujin meremas sprei sekuat tenaga, bola matanya naik ke atas, mulutnya mendesah makin hebat. Sujin sudah dekat, tepat setelahnya ledakan yang luar biasa menerjangnya. Sujin seketika lemas, bagian bawahnya berkedut-kedut dan banjir.
Melihat istrinya yang sedang dalam pelepasan itu, Taehyung mendiaminya sejenak, menikmati bagaimana cairan hangat milik Sujin membasahi kelelakiannya di dalam sana. Luar biasa, Sujin adalah yang terbaik pikirnya.
"Terus seperti ini, ahh..." desisan berat itu membuat telinga Sujin merinding. "Seperti ini—pasrah dan tidak berdaya. Kau suka kulecehkan seperti ini, hm?" Taehyung merunduk, menjilati punggung Sujin dengan beringas lalu kemudian mulai memompa kembali. Ia menggila, hasratnya sedang melambung dan Sujin keliatan seksi dengan sisa celana dalammnya yang masih tersangkut di pertengahan lutut.
Di atas bantal wajah Sujin sudah merah, kewanitaanya yang masih sensitif kembali dipompa. Keringat banjir di mana-mana dan perutnya terasa tegang bukan main—Sujin tidak lupa oleh kandungannya meski sedang berada dalam permainan yang hebat ini dan ia sedang mengkhawatirkannya.
"K-kau ahhh—sstt berengsek! Ahh! Pelan! Tolong pelan.." suara Sujin putus-putus sebab dorongan di bawah sana begitu kuat, meski sangat tersiksa Sujin tidak menepis kenikmatan yang pria itu jejali padanya. Taehyung hebat, andai saja Sujin sedang tidak hamil ia akan menikmati percintaan ini tanpa mengkhawatirkan apa pun.
"Mendesalah, Ji. Ahh.. Mendesah sampai suaramu habis dan hancur bersamaku. Ohh.. sstt.." Seolah tersengat, hentakan itu makin menjadi-jadi. Taehyung bahkan tidak peduli sekali pun ada seseorang yang memergoki mereka. Ia menambah tempo dan membuat Sujin makin berantakan.