Hwang Taehyung adalah pimpinan dari organisasi rahasia, ia dijuluki Dewa Hitam karena mendominasi pasar gelap Gwangjeo. Sepuluh tahun yang lalu, Yoon Jimin adalah seorang pengabdi setianya, namun pria itu berkhianat dengan membawa kabur uang senilai...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Absen dengan komen 1 biar aquh semangat update :'D
••••
Gwangjeo adalah tempat kelahirannya, dulu bersama sang kakak saat Sujin masih kecil mereka hidup sangat miskin. Mereka yatim piatu, dan kemalangan menimpa mereka saat rumah mereka mengalami penggusuran. Jimin begitu naif, ia bodoh tidak bisa menjaga rumahnya sampai mereka harus mengalami penipuan, ia dan Sujin terpaksa kehilangan rumah.
Mereka sempat luntang-lantung dijalanan sejak saat itu, sampai Jimin tidak punya pilihan lain selain menitipkan Sujin ke panti asuhan. Umur Sujin baru 5 tahun waktu itu, dan Jimin pergi setelah mengucapkan janji akan kembali beberapa tahun lagi dengan uang yang banyak.
Sujin masih begitu kecil untuk mengerti kenapa Jimin sangat tertekan membesarkan seorang adik di umurnya yang masih 23 tahun. Setelah pengusuran terjadi mereka butuh rumah baru, yang mana artinya Jimin harus cari pekerjaan dan mengumpulkan uang sebanyak mungkin. Setidaknya itulah yang Sujin pahami kenapa ia ditinggalkan di panti asuhan untuk beberapa tahun. Setiap sore Sujin duduk di depan teras panti berharap kakaknya datang untuk menjemput, butuh waktu yang lama untuk Jimin menepati janjinya, seperti sebuah penantian panjang di suatu hari saat usia Sujin 10 tahun, Jimin datang membawa kabar baik. Kakaknya bilang, mereka bisa hidup bersama karena Jimin telah membeli sebuah rumah.
Tidak bisa dibayangkan betapa bahagianya Sujin saat Jimin menjemputnya, kakaknya bilang ia mendapat pekerjaan bagus dan berhasil mengumpulkan uang untuk membeli rumah. Tetapi, rumah yang dimaksud Jimin itu jauh dari yang diperkirakan Sujin. Sujin pikir, mereka akan tinggal di apartemen di tengah-tengah kota, nyatanya Jimin membeli sebuah rumah di plosok pedesaan Jeju. Rumahnya tidak buruk, hanya saja sangat jauh dari kata modern.
Meski begitu, Sujin tetap suka rumah pembelian Jimin. Mereka meninggalkan Gwangjeo untuk pindah ke Jeju sejak saat itu.
Sekarang 10 tahun telah dilaluinya, Jimin membesarkannya layaknya seorang ayah. Ia bersekolah dan lulus SMA di Jeju, Sujin jauh dari kata modern karena mereka hidup jauh dari hiruk-pikuk kota. Jimin mengelolah berhektar-hektar tanah untuk dijadikannya lahan perkebunan dan peternakan, di sanalah Jimin mendapat mata pencarian dan sumber uang yang besar. Sampai pada akhirnya, Jimin jadi salah satu pemasok daging dan teh terbesar di Jeju.