CHAPTER 23

773 135 19
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Berita buruk tentang dirinya semakin menjadi-jadi, portal-portal berita selalu menyiarkan skandalnya. Kekerasan yang ia lakukan telah menjatuhkan martabat baik sampai-sampai wajahnya terpajang di berbagai artikel. Lantas masalah itu menyebar bagai efek domino, selayaknya rangkaian kumulatif dari satu masalah dapat menimbulkan masalah lainnya.

Hyewon wanita jalang itu telah membuat semuanya kacau, tidak disangka perempuan itu berhasil membodohinya. Sejak dulu, harusnya Taehyung berhati-hati pada otak cerdik Hyewon, perempuan itu pandai bicara, pembangkang dan pengelabu yang andal.

Sebuah kesalahan besar karena Taehyung terlalu lengah, sehingga Hyewon bisa dengan mudah mengambil celah. Sejak kemarin ia menahan diri dan duduk begitu tenang di ruang kerja, alih-alih menyangkal pada media, Taehyung lebih banyak memperhatikan perkembangan di mana berita itu menyebar semakin panas. Ia menyerapi kebodohannya, menikmati bagaimana hujaran-hujaran kebencian itu menghujam-hujam jantungnya. Ia pantas mendapat ribuan makian sebab telah kalah.

"Tidak bisa seperti ini terus. Kau harus melakukan sesuatu."

"Pertama kalinya dalam beberapa tahun, kau membuat rumah sakit kacau."

"Tuan Hwang, kau mengecewakan."

"Taukah kau? Bagaimana susahnya memulihkah rumah sakit setelah skandal Profesor Hwang terbongkar? Dan kau sebagai cucunya malah mengulangi hal yang sama."

Taehyung menghela napas, daripada sebuah rapat, Taehyung lebih merasa sedang diadili di hadapan para investor. Namun ia dengan tenang mendengar segala kalimat itu, bagai seorang yang telah diujung tanduk Taehyung menerima semua kalimat yang diajukan padanya.

"Sebelum semakin rugi, aku ingin menjual sahamku." Seorang investor berdiri, ia adalah CEO dari perusahaan peralatan medis, telah dikenal karena jumlah sahamnya yang begitu besar di beberapa rumah sakit. Keputusannya sama berpengaruh layaknya seorang direktur.

"Kau menyiksa istrimu, membuat teman sekelasmu cacat, membuat kekacauan semasa sekolah. Dan ohh astaga.. kau bahkan mengirim anak semata wayangmu ke Amerika bagai seorang yatim piatu," kata seorang insvetor lainnya.

Beberapa saat kemudian, Taehyung kehilangan kesabarannya, ia berdiri dan membuat para investor berjelengit. Lalu ditatapnya satu persatu para petinggi-petinggi itu. "Ya, aku memang melakukan itu semua. Jangan khawatir, aku akan bertanggung jawab."

Rapat itu berakhir dengan kepergian Taehyung dari sana, karena hal ini, banyak operasi besar dibatalkan sebab keluarga pasien ingin mengganti dokter mereka. Taehyung membiarkan orang-orang membencinya, hari itu ia pulang dengan cepat, berkendara dengan kecepatan kilat menuju mansion.

Sesampainya di sana, ia melihat beberapa pelayan mengajukan pengunduran diri. Salah satu di antaranya adalah Ella, perempuan muda itu sudah siap dengan tas besarnya. Pelayan itu satu-satunya teman dekat Sujin di sini, Ella juga ikut membela Sujin dalam pengakuannya pada media.

NEMESISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang