CHAPTER 09

1.1K 123 10
                                    

Part awal agak warning ya, yang belom cukup umur skip aja, kamu tuh gak diajak :'Dtapi serius, ini agak ++ kalo gak nyaman skip sajaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Part awal agak warning ya, yang belom cukup umur skip aja, kamu tuh gak diajak :'D
tapi serius, ini agak ++ kalo gak nyaman skip sajaa

"Eughhh..."

Seujujurnya kalau boleh Sujin mendeskripsikan soal malam pertama, ini benar-benar sulit dijelaskan. Sujin merasakan sensasi yang baru pada tubuhnya, rasanya seperti dikoyak dan perih sekali. Sejak Taehyung melucuti semua sisa kain pada tubuhnya yang ia lakukan cuma memejam dan meremat apa pun yang bisa dijangkau oleh jemari-jemarinya. Sujin terbaring begitu saja pada hamparan kasur  sementara epidermis kulitnya diselimuti peluh-peluh tipis bagai embun pagi yang mendekap kaca-kaca di pukul subuh.

Sujin begitu merah dengan napasnya yang putus-putus, ia polos dan ketakutan oleh sentuhan-sentuhan Taehyung pada awal-awal permainan. Jika saja Taehyung tidak membisikinya dengan kalimat-kalimat rayuan, bisa saja Sujin masih kaku untuk mengibangi permainan pria itu. Sujin masih belum melepaskan cengkramannya pada lengan Taehyung saat pria itu menghentak untuk pertamakalinya, Sujin lepas, ia memekik lantas memejam kuat-kuat. Di bawah sana, Sujin merasa begitu penuh, sesak dan perih.

"P-pak dokter, ahhh—" Sujin bergerak gelisah sebab perih masih belum lenyap. Sujin sudah cukup kewalahan meladeni permainan jari Taehyung pada awal-awal, lantas tanpa memberi waktu jeda lebih lama pria Hwang ini kembali menghadiahinya dengan sesuatu yang lebih besar dan mengejutkan. Sujin tentu kewalahan menerima itu semua.

Mendengar suara Sujin yang lemah tak lantas membuatnya iba, justru inilah yang membuatnya makin bergairah. Taehyung suka menyiksa dalam artian yang seksi, ia ingin menyiksa Sujin sampai wanita ini tidak sanggup menerimanya lagi.

Karena Taehyung tak kunjung bergerak, itu membuat Sujin gelisah lantas ia mengeliat.  Hal ini, membuat posisi kejantananya berantakan. Tetapi tanpa memberi aba-aba Taehyung langsung saja memberi satu hentakan kuat, sampai seluruh pangkal miliknya lenyap ditelan, Taehyung mendesis sementara Sujin memekik. Sensasi yang luar biasa, ini pertamakalinya Taehyung meniduri seorang perawan.

Taehyung kemudian mengambil satu bantal untuk ditaruh di bawah kepala Sujin, dilihatnya
kulit Sujin yang bersih dan sehat, membuatnya prustasi. Ia ingin segera menghentak lagi, tapi untuk ukuran seorang perawan seperti Sujin ia tahu jika perempuan Yoon ini butuh penyesuaian. Taehyung telah banyak meniduri wanita, tetapi untuk memerawani seseorang perawan ini baru pertamakalinya. Disangkanya, perawan atau tidak itu sama saja. Namun, sesaat Taehyung menyatukan tubuhnya pada Sujin dan ia mendapati bercak-bercak darah pada sprei, sekarang Taehyung tahu perbedaanya. Taehyung merasakan sebuah kebanggaan dan kepuasan, karena dirinya jadi yang pertama. Perasaan ini tidak didapatkanya dari Song Jiu —ibu Noah atau pun perempuan-perempuan yang pernah ia tiduri. Di dalam percintaan mereka, Yoon Sujin begitu polos dan penurut, Sujin rupanya seorang submissive yang baik.

Sujin menuruti apa pun yang Taehyung lakukan pada tubuhnya. Termasuk sedikit membari tanparan-tamparan dan kekasaran  seperti hentakannya beberapa menit yang lalu.

NEMESISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang