STORM BRINGER [BSD LIGHT NOVEL TERJEMAHAN]

[KODE; 01][5]

Setelah itu-toko menjadi bar biliar biasa.

Suara bola keramik berbenturan, langkah kaki, sorak sorai, ejekan, rintihan, gelas berbenturan, bola berjatuhan, dan gelak tawa anak muda memenuhi ruangan. Itu adalah pemandangan yang bisa dilihat orang di mana pun di dunia.

Jika kamu menjumlahkan aset gabungan mereka, mereka akan bernilai banyak sekali di kota. Namun, tidak ada aset sebesar apa pun yang dapat menangkap apa yang terlihat pada saat itu. Obrolan anak muda yang sederhana dan tidak berguna yang dapat dilihat oleh siapa pun, di mana pun di dunia.

"Siapa yang kalah?"

"Cuma sekarang aku bisa banyak bicara seperti diriku sendiri."

"Miras ku tidak cukup."

"Ha ha ha! Aku sangat mabuk, tanganku lepas kendali! Dan aku kalah!"

"Tanganmu lepas kendali. Aku memukul bola sekitar 3 kali lebih banyak dari kamu."

"Jangan katakan itu!"

Itu cukup hidup di bar. Seseorang menyalakan jukebox dan memainkan musik.

Obrolan santai, gelas sampanye, suara bola biliar, dan musik yang dimainkan dengan alat musik tiup tua saling terkait satu sama lain.

Setiap sudut jalan memiliki sesuatu seperti ini. Dan meskipun semua orang menginginkannya dan tidak terlalu sulit untuk mendapatkannya, begitu kamu kehilangannya, itu menghilang dalam sekejap.
Semacam busa di atas sampanye.

"Fufufu... Ini akan memutuskan segalanya."

"Ngomong-ngomong, aku melihatmu jalan di sepanjang pelabuhan bersama wanita berambut pirang. Dia, pacar barumu?"

"H-Hah...? Eh?"

"Uwah! Ini mengerikan!"

"Apa-apaan, kalian, segitunya ingin kalah?"

"Woah, penempatan bola itu berbahaya! Jangan berikan pada Chuuya, jangan berikan pada pangeran yang tak terkalahkan!"

"Siapa 'pangeran tak terkalahkan' ini?!"

"sudah diputuskan! Aku mohon padamu, lakukan!"

Dan bola itu dipukul.

Itu adalah tembakan yang sempurna.

Tembakan berikut menyebabkan bola berputar dan mengenai target yang diproyeksikan pertama kali. Lalu Bola itu mencapai target berikutnya.

Energi yang diperoleh dari lintasan bola lain akhirnya memukul lebih banyak bola berwarna cerah, menciptakan pola geometris yang kompleks di seluruh meja biliar.

"Wow."

Seseorang menarik napas. Setelah serangkaian reaksi kompleks yang sulit diikuti, target terakhir, sembilan bola kuning dan putih, menggelinding ke arah lubang tengah.

Dengan kelambatan yang mencengangkan-sembilan bola jatuh ke dalam lubang. Hening sejenak sebelum semua orang bersorak sorai.

"Itu luar biasa!"

"Apa yang aku lihat itu adalah sesuatu dari pertandingan profesional!"

"Itu suatu langkah artistik."

"Sayang sekali, Chuuya. Dengan ini, pemerintahanmu berakhir."

"Seorang raja baru telah lahir."

"Siapa yang baru saja memukul bola?"

Kemudian, sesuatu yang aneh terjadi.

Semua orang terkejut. Mereka semua mulai mencari orang yang baru saja memukul bola. "Eh?"

Sampai beberapa menit yang lalu, hanya ada enam orang di bar.