Happy reading jangan lupa untuk Vote dan komen nya ya thank you ...
•••
"Aku tahu kau pasti akan datang," ujar Letnan Yeon pada Lisa, setelah membaca file kerja sama itu Lisa buru-buru menemui letnan Yeon untuk bertanya apa yang sebenarnya terjadi.
"Ini." Pria itu memberikan sebuah flashdisk yang terbungkus plastik, "lihat apa yang ada di dalam sini saat sesuatu terjadi padaku kau mengerti?" Titahnya pada Lisa, gadis itu mengeryit keheranan.
"Apa maksudmu? Apa isinya?" Tanya Lisa, disana letnan Yeon menggeleng pelan. "Kau putri ku juga, 'kan?" Lisa menatap dalam mata hitam itu.
"Berjanjilah untuk tetap menjadi Lisa yang selama ini ku lihat, bahkan ketika dunia menusuk mu dengan kejam kau mengerti?" Lisa menggeleng, "aku sama sekali tidak mengerti," ujar Lisa, tapi letnan Yeon malah menyungging kan senyum tipis.
"Aku tak memiliki banyak waktu jadi kau yang harus menyelesaikannya," ujarnya, setelah mengatakan itu letnan Yeon bergegas keluar dari ruangannya satu hal yang membuat Lisa kembali di buat keheranan adalah, tidak ada acara resmi hari ini tapi pria itu memakai seragam resmi dengan pangkat lengkap di dadanya.
"Kau baru saja menghadiri acara kemiliteran?" Tanya Lisa sambil berjalan menuju parkiran, menguntit dibelakang pria tua itu.
"Tidak, tapi aku baru saja bertemu teman lama," balasnya. Waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam, dan keadaan kantor lumayan sepi saat itu.
Letnan Yeon memasuki mobilnya dengan senyum, "hormat!" Ujar Lisa sambil memposisikan tangan kanannya.
Mobil Toyota Crown 2.5 HV itu melaju dengan perlahan, saat Lisa membalikan badannya untuk kembali masuk kedalam dan maju beberapa langkah terdengar suara ledakan yang begitu keras hingga membuat gadis itu tertunduk.
Lisa berbalik dengan cepat dan matanya membulat sempurna dengan deru nafas yang memburu gadis itu buru-buru berlari menghampiri asal suara yang ternyata itu berasal dari mobil hitam milik letnan Yeon yang baru saja melaju beberapa meter dari arahnya berdiri.
Kini mobil itu sudah terbakar dan hancur berkeping-keping, "LETNAN YEON!!! Seseorang padamkan apinya!" Suasana malam yang sunyi itu tiba-tiba saja ramai dengan orang-orang yang mulai berdatangan tapi tak satupun yang berani mendekat ke arah mobil itu.
Saat Lisa hampir saja sampai untuk lebih dekat tiba-tiba saja ada seseorang yang menarik tubuhnya untuk kembali menjauh dan ...
Boom!
Boom!
Dua kali ledakan lagi dan mobil hitam itu benar-benar sudah tidak berbentuk, "ANDWEEE!!!!" Teriaknya, Lisa berusaha melepaskan diri dari seseorang yang saat ini tengah memeluknya begitu erat.
Lisa menangis histeris tanpa bisa melakukan apapun untuk seseorang yang begitu berarti dalam hidup nya, tidak menyangka orang yang begitu dekat dengan nya akan mati dengan kondisi yang mengerikan seperti ini dan tepat didepan matanya.
Saat dipastikan tidak ada lagi ledakan orang-orang mulai berusaha memadamkan api, dan lagi Lisa hanya bisa terisak.
Dia berusaha melihat siapa sosok yang memeluknya saat ini ternyata itu adalah ayahnya, ya Chang Wook yang saat ini tengah memeluknya.
Pria itu masih terpaku menatap mobil hitam mengenaskan itu dan Lisa bisa melihat tetesan air mata yang membasahi pipi sang ayah, sorot matanya menandakan kesedihan yang mendalam.
"Appa." Kini Lisa yang berusaha memeluk ayahnya, bersembunyi dibalik tubuh tegap itu dan kembali menangis.
Chang Wook mengelus surai hitam putri bungsunya, "mianhae," lirihnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Respect, appa!
FanfictionUntuk pertama kalinya, Lisa memberontak, meluapkan kemarahan dan kebencian yang selama ini terpendam. Kata-kata "Aku benci Appa!" yang dilontarkannya mengguncang Chang Wook hingga ke akar jiwanya. Dalam amarahnya, Chang Wook menantang Lisa untuk p...