Happy reading guys jangan lupa vote dan komen yaa
•••
"Aku titip dia sampai pelabuhan Incheon," kata Mingyu pada pria yang bertugas menurunkan muatan nantinya.
Mingyu menoleh sekali lagi pada Lisa dan gadis berponi itu balik menatapnya dengan penuh rasa terima kasih.
"Hormat!" Kata Mingyu sambil mengangkat tangannya, Lisa pun melakukan hal yang sama.
"Hormat!" balas Lisa.
"Selamat kembali ke rumah rekan." Mingyu menepuk bahu Lisa pelan sambil tersenyum, "Terima kasih Letkol Kim Mingyu-Ssi." Pemuda berkulit tan itu tertegun sesaat, dia belum pernah mendengar seseorang memanggil namanya dengan begitu tegas dan terhormat seperti itu.
Kapal itu perlahan mulai meninggalkan pelabuhan Korea Utara (Nampho) Mingyu merasa bangga dan lepas sekarang, seperti berhasil melakukan sesuatu yang hanya bisa sekali dia lakukan dalam hidupnya.
Sebelum terlelap Lisa kembali meraba kakinya yang kaku namun terasa amat sakit jika digerakkan.
"Aku tidak bisa berjalan dengan sempurna lagi, aku tidak bisa berlari mengejar musuh lagi dan aku tidak bisa menggendong Jennie unnie lagi .." katanya sendu.
•••
"Monitor! Monitor Lapor! Ada satu kapal bermuatan masuk dari jalur merah menuju pelabuhan Incheon!"
Jalur merah yang dimaksud adalah jalur Korea Utara, karena jarang sekali ada kapal muatan dari pelabuhan Nampho yang bertengger ke Incheon.
"Soroti!" Beberapa lampu pelabuhan langsung menyorot ke arah kapal itu.
Semenjak terjadinya penyelundupan narkoba dan perdagangan manusia semua pelabuhan dan bandara dijaga ketat oleh para tentara bahkan kegiatan expor-impor pun dibatasi.
"Panggilan kepada pengemudi kapal dengan nomor IMO 8814275!"
Karena tidak ada respon apapun dari pengemudi kapal, beberapa tentara dan badan pemeriksa langsung mendekat dengan senjata lengkap mereka.
Hingga beberapa saat kemudian mereka serentak menurunkan senjata saat ada seorang prajurit wanita Korea Selatan berpakaian lengkap yang berjalan gontai kearah mereka dari kapal tersebut.
"Itu Letkol Lisa!" Teriak salah seorang di monitor, alat itu terhubung hampir keseluruhan tentara yang berjaga di pelabuhan.
Tak tunggu waktu lama, berita itu sampai kepada Yeri dan rekan yang lain. Mereka bergegas dengan cepat menuju pelabuhan, Jiwon yang terlihat sangat antusias, gadis itu menangis dan berteriak histeris.
"Apa aku bilang! Dia pasti kembali!" Serunya sambil menunjukkan foto Lisa yang dikirim oleh salah satu penjaga disana.
•••
Saat beberapa tentara hendak memeriksa kapal yang membawa Lisa, gadis itu menahannya. "Tugasnya selesai biarkan kapal itu pergi, kapal itu hendak ke Nampho namun mengantar ku lebih dulu," kata Lisa.
Gadis itu tidak ingin Korea Utara sampai tahu, jika itu terjadi maka usaha Mingyu untuk memulangkannya akan sia-sia.
"Dan satu lagi, tolong jangan beritakan apapun," tambahnya.
"Siap!"
"LISA!" Teriakan itu mengalihkan perhatian mereka semua, terlihat Yeri, Jiwon, Jihoon, Hyunsuk dan tim yang bertugas dengannya berlari dengan tangis haru.
Mereka semua memeluk tubuh kurus Lisa dengan perasaan senang yang membuncah. "Aku tahu kau akan kembali! Dasar menyebalkan!" kata Yeri sambil tersedu.
Lisa ikut menangis disana, hatinya sedih dan terharu, mereka benar-benar menunggunya pulang dan tidak melupakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Respect, appa!
Fiksi Penggemar"Aku muak dengan ini semua! Aku muak dengan semua larangan mu! Aku muak menjadi penurut! Aku muak menjadi seorang Lalisa! Aku benci Appa!" Teriak Lisa tepat di hadapan sang ayah dengan tangis pilunya, dia bahkan menunjuk tepat pada wajah ayahnya itu...