34. Respect Appa

1.3K 154 11
                                    

Happy reading guys jangan lupa untuk vote dan komen yaaa

•••

Setelah kembali ke rumah, perlahan mereka mulai berdamai dengan keadaan, mengikhlaskan semua yang telah terjadi dan mencoba melanjutkan kehidupan yang terus berjalan ini.

"Sangat indah Chae, suara mu seperti malaikat," kata Lisa memuji Rose yang baru saja selesai menyanyikan bait terakhir lagu barunya.

Gadis berambut blonde itu tertawa kecil, "gomawo, Lisa-ya," balasnya, rona kemerahan muncul dari kedua pipi bulat itu.

Lisa melihat sekeliling studio kecil milik kakaknya itu, Rose tidak melanjutkan mimpinya untuk menjadi seorang idol karena skandal yang menimpa keluarganya, tapi gadis itu tidak putus asa, dia membuat sebuah channel YouTube untuk menyalurkan bakatnya itu.

Slash

Lisa menarik sebuah kain penutup yang menutupi kamera untuk merekam kakaknya. "Kenapa ditutupi?" tanya Lisa, Rose tampak terkejut dan berusaha menutupi kembali kamera yang menyoroti dirinya, untung saja dia belum mulai merekam, batin Rose merasa lega.

"Aniya .. hanya.. hanya saja aku----"

"Kau masih takut?" Rose menelan salivanya gugup, Lisa yang melihat itu merasa sedih.

"Chae, bukankah kita setuju untuk memulai nya kembali? Jisoo unnie, Jennie unnie sudah lebih dulu maju, kenapa kau masih disini?" tanya Lisa sendu, pertanyaan itu membuat hati Rose sakit, dan tanpa sadar satu tetes air mata menetes dari matanya.

"Lisa-ya aku .." Suaranya hilang ditelan tangis yang memilukan, Lisa memilih memeluk kakaknya dan memberikan ketenangan yang bisa dia salurkan.

Lisa paham, karena pada saat kasus ayahnya naik ke media, itu bertepatan dengan debut lagu pertama kakaknya, dan Rose yang paling banyak mendapat hujatan sebagai seorang publik figur, sehingga gadis itu begitu trauma dan memilih menyembunyikan identitasnya dan membuat fake account untuk channel YouTube nya itu.

"Sudah lebih dari satu tahun, mereka memang tidak akan pernah melupakannya tapi mimpi mu juga tidak boleh dilupakan, hm?" Rose mulai tersenyum dan mencubit hidung Lisa gemas.

"Terima kasih sudah kembali dan mengatakan kalimat manis ini .. aku sangat menyayangimu Lisa," ujar Rose dengan tulus.

"Aku lebih menyayangi mu."

•••

Lisa tersenyum manis saat melihat Jisoo yang sudah datang untuk menjemputnya setelah melakukan terapi untuk kakinya.

"Tak ada pasien siang ini, unnie?" tanya Lisa.

"Ada," balas Jisoo, gadis itu sambil berusaha membantu Lisa untuk berdiri.

"Lalu kenapa kemari? Kau tidak perlu lagi menjemput ku seperti ini," kata Lisa, dia merasa menjadi beban untuk kakak pertamanya itu.

"Aku sedang merawat pasien ku sekarang," balas Jisoo sambil tersenyum, "apa kau tak ingat kata-kata mu ketika di rumah sakit waktu itu?" tanya Jisoo.

"Mwo?"

"Kau ingin aku menjadi dokter mu selamanya."

Lisa tersenyum manis, "tentu saja aku mengingat itu, bahkan dalam keadaan sehat sekalipun aku akan tetap datang kepadamu untuk meminta sebuah pelukan sebagai obat."

"Aku ingat kau masih sangat kecil untuk menggoda kakak mu itu Lisa!" Suara Jennie memecah suasana haru itu, Jennie datang dengan wajah cemberutnya.

"Kau tidak pernah mengatakan kalimat manis seperti itu kepada ku .." rengeknya.

"Aku lebih suka menjahili mu unnie dari pada harus  mengatakan hal manis yang akan membuat mu mual nantinya." Mereka tertawa bersama di lorong rumah sakit itu. Tawa yang sempat hilang kini hadir kembali untuk mewarnai hidup mereka.

•••

Tin tin tin

"Ada tugas baru," kata Jaehyun setelah melihat arloji di tangannya yang berkedip.

"Kajja." Lisa dan Jaehyun segera bergegas pergi setelah mendapatkan panggilan itu.

"Yak! Kalian akan pergi begitu saja tanpa membereskan kekacauan di kantor ku hah?!" teriak Taehyung dengan frustasi.

"Kami akan segera kembali!" Teriak Lisa, Taehyung menghela nafasnya lelah.

Kini Lisa dan Jaehyun tergabung dalam "Baret Hitam" pasukan khusus yang bertanggung jawab atas operasi khusus pula, mereka dianggap mampu dan memiliki tugas khusus yang harus dikerjakan oleh orang-orang yang memiliki ketahanan fisik juga mental yang kuat.

Keduanya sudah membuktikan hal itu, dan pekerjaan ini pun lebih menantang lagi, karena mereka menemukan lebih banyak fakta kebusukan orang-orang kaya di negaranya.

Lisa sudah bisa berjalan dengan normal dan mematahkan diagnosis dokter yang terakhir kali memeriksa nya bahwa dia tidak bisa berjalan dengan normal lagi.

Setelah keluar dari penjara Jaehyun pun dianggap mempermudah polisi dalam menyelediki kebusukan Yura walaupun dengan cara yang salah tapi akhirnya pemuda itu tetap mendapatkan hak nya kembali.

Lalu bagaimana dengan Taehyung? Dia mendirikan perusahaan nya sendiri, dengan namanya sendiri dan dengan usahanya sendiri bersama asisten yang sudah ia anggap seperti adiknya sendiri—Jeon Jungkook.

Perusahaan rintisan itu belum benar-benar sesukses perusahaan ayahnya dulu tapi tampaknya kemajuan dan perkembangan nya semakin terlihat jelas.

Dan kini mereka bertiga memutuskan untuk berteman baik dan saling membantu, namun dilihat sejauh ini, Taehyung yang terlihat banyak berkorban. Karena tanpa siapapun tahu, perusahaan Taehyung merangkap menjadi sebuah markas untuk ketiga anak manusia itu menjalankan sebuah misi rahasia.

Semuanya memang tidak kembali seperti dulu lagi, kehidupannya benar-benar berubah. Kehilangan sosok ayah yang memberikan dampak begitu besar dalam perubahan hidupnya, membuat Lisa sadar, "aku menjadi sekuat ini karena didikan keras ayah ku."

Hukuman cambuk yang sering dia dapat ketika masih remaja, bentakan dan teriakan yang Lisa terima, dan tatapan tajam ayahnya membuat Lisa kuat namun rapuh disaat yang bersamaan.

Didikan Chang Wook memang sangat keras pada dirinya, membuat Lisa segan dan begitu takut menatap mata ayahnya itu.

Tapi demi apapun Lisa lebih baik merasakan ketakutan itu sepanjang hidup nya dibandingkan merasakan pelukan hangat juga senyuman teduh ayahnya sehari sebelum pria itu mendapatkan vonis hukuman matinya.

Remuk sudah pertahanan Lisa, hancur sudah dendam gadis itu, musnah sudah semua harapan nya untuk memperlihatkan secara langsung pada pria yang begitu ia hormati itu bahwa Lisa bisa sehebat dan sekeren ayahnya, dengan jabatan juga pekerjaan nya saat ini.

"APPA! LIHAT! LIHAT AKU SEKARANG! LISA MU BERHASIL APPA! KAU PUAS?! KAU BANGGA MEMILIKI PUTRI SEPERTI KU SEKARANG?! AKU BISA BERDIRI DI ATAS KAKI KU SENDIRI!" Teriak Lisa sambil berlari membawa lencana kenaikan pangkatnya yang baru menuju makam ayahnya.

Tepat dihadapan batu nisan sang ayah, Lisa berdiri dengan tegak menatap tajam dan lurus, seraya mengangkat tangannya untuk hormat.

"Hormat!" ucapnya dengan tegas.




The Epilog of 'Respect Appa' —








Bandung, Jumat 24 Mei 2024
Note : Haii guyss, semoga kalian suka yaa dengan epilog nya, tunggu aku dicerita selanjutnya yaa.

ohh ya aku mau minta pendapat kalian, jadi aku mau buat Lisa×boys tapi dengan bahasa yang tidak baku, menurut kalian aku buat di akun ini aja atau buat akun baru?

Tapi untuk pengganti cerita ini aku udah siapin cerita baru jadi stay tuned ya teman-teman.

wuff yuu ♥️🙌

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 23, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Respect, appa! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang