“Meminta izin pada appa itu sama dengan sebuah kemustahilan„
— Lalisa —
•••
"Tae! Yak! Sialan dimana Lisa?!" Teriak Eunha pada Taehyung, pemuda itu tampaknya sudah terpengaruh oleh minuman beralkohol sehingga membuatnya tidak fokus.
Eunha baru menyadari bahwa Lisa tidak ada lagi bersama mereka dan gadis itu tak memberitahu akan kemana. "Apa dia pulang? Aish kenapa ponselnya sulit untuk di hubungi sih?!" Eunha terus berusaha untuk menghubungi temannya itu tapi nihil.
"Apa yang harus aku lakukan?!" Eunha kembali menoleh ke arah Taehyung dan menarik kerah kemeja pemuda itu brutal. "Yak! Bangun dan cari Lisa! Kekasih macam apa kau membiarkan pacar mu pergi sendirian?!" Gerutu Eunha pada Taehyung yang bahkan tak mendengarkan ocehannya itu.
"Aduh kau ini berisik sekali sih! Dia pasti sudah pulang," balas Taehyung malas. Eunha benar-benar tak habis pikir bagaimana bisa sahabatnya itu memiliki kekasih brengsek seperti ini?!
"Dasar brengsek!" Eunha memilih untuk pergi meninggalkan Taehyung. Dia masih menghawatirkan bagaimana nasib Lisa jika gadis itu benar sudah pulang dan tanpa dirinya. "Lisa tolong angkat teleponnya!"
Di tengah kepanikannya tiba-tiba saja Eunha melihat sosok Jaehyun yang masuk kedalam club dengan helm yang berada di tangannya, pemuda berdimple manis itu terlihat marah. Eunha mengikuti langkah si Jung dan dia begitu terkejut saat Jaehyun melayangkan sebuah pukulan tepat mengenai rahang Taehyung lumayan keras.
Mereka pun bertengkar tanpa sebab yang jelas, club semakin ricuh hingga beberapa staf mencoba menenangkan keduanya. "Brengsek kau!" Umpat Jaehyun entah untuk yang kesekian kalinya.
Taehyung menunjukkan smrik nya, dia tidak tahu jelas dimana kesalahannya dan kepalanya kini benar-benar pening. "Terserah apa katamu aku ingin tidur!" Ketika Taehyung hendak mendudukkan tubuhnya di sofa Jaehyun kembali menarik kerah kemeja si Kim dengan kasar.
Bugh
Bugh
"Ini sebanding dengan satu cambukan!"
Bugh
Bugh
Bugh
"Itu sebanding dengan dua cambukan!"
Pukulan bertubi-tubi itu pun tak terelakkan, wajah tampan keduanya kini sudah di penuhi oleh memar kebiruan hingga darah.
Jaehyun merasa tak terima ketika ia melihat sendiri bagaimana cambukan demi cambukan Chang Wook berikan kepada Lisa, setidaknya seseorang yang membuat Lisa akhirnya luluh untuk pergi ke tempat haram ini menerima sakit yang sama.
Setelah dirasa cukup Jaehyun melenggang pergi begitu saja tanpa memperdulikan teriakan Taehyung yang memakinya di belakang.
"Jae tunggu! Jaehyun tunggu dulu!" Teriak Eunha mencoba menyamakan langkah nya dengan si dimple, tapi lagi-lagi Jaehyun tak menggubris, pemuda itu segera memakai helm dan menyalakan mesin motornya.
Eunha mencoba menghalangi dan berdiri tepat di hadapan motor sport berwarna hitam itu.
"Apa Lisa pulang dengan selamat?" Tanya Eunha. Jaehyun tertawa kecil. "Apa ini yang namanya sahabat? Bahkan kau tidak bisa memastikan sendiri apakah dia pulang dengan selamat atau tidak! Lebih baik sudahi pertemanan kalian dan jauhi Lisa!" Sentak Jaehyun kasar.
Eunha terdiam di tempatnya. "ARGGHH!"
•••
"Aw sakit eomma~" rengekan itu terus terdengar sejak beberapa menit yang lalu ketika Yoona mengobati luka akibat cambukan yang di terima putrinya, wanita itu mengobati disertai tangisan dia benar-benar tidak sanggup melihat luka-luka yang terbentuk akibat ulah suaminya sendiri.

KAMU SEDANG MEMBACA
Respect, appa!
FanfictionUntuk pertama kalinya, Lisa memberontak, meluapkan kemarahan dan kebencian yang selama ini terpendam. Kata-kata "Aku benci Appa!" yang dilontarkannya mengguncang Chang Wook hingga ke akar jiwanya. Dalam amarahnya, Chang Wook menantang Lisa untuk p...