26. Same Taste

1.2K 177 15
                                        

Happy reading jangan lupa untuk Vote dan komen nya ya..

•••

Di ujung kanan bar terlihat Jaehyun dan Taehyung tengah saling menuangkan minuman ber-alkohol pada masing-masing gelas mereka.

Jaehyun menatap wajah Taehyung sekilas sebelum menenggak habis rum di gelasnya. "Kau tidak mengobati lukamu?" Tanya Jaehyun, Taehyung balas menatap Jaehyun penuh tanya.

"Kau mengkhawatirkan luka ku?" Tanya Taehyung tidak percaya, "eoh, terima kasih untuk semuanya," ujar Jaehyun tulus.

"Sungguh, aku merinding mendengar kalimat itu dari mulut mu." Taehyung mengusap lengan nya bertingkah seolah dia benar-benar merasa geli akan perkataan Jaehyun.

"Terserah kau mau menganggapnya seperti apa."

"Kau sangat menyukai Lisa, 'kan?" Tiba-tiba saja pertanyaan itu keluar dari mulut Taehyung.

"Eoh, neomu .. tapi dia terjebak pada masa lalunya sendiri dan itu kau." Tiba-tiba suasana meja mereka terlihat serius dan dingin.

"Ani, aku juga tertolak.. dulu aku sempat menyia-nyiakan Lisa, seperti yang kau tahu aku mengencani banyak gadis bahkan saat berpacaran dengan Lisa, aku membiarkan nya pulang sendirian di malam hari, aku berbohong pada nya dan yang paling bodoh aku mendekati saudarinya sendiri.." Taehyung mulai bercerita, dia terlihat sangat menyesal memperlakukan Lisa seperti itu.

"Aku brengsek tapi ketika kita berpisah aku tak bisa membiarkan nya pergi, aku bahkan meminta Lisa memilih antara aku atau ayah nya bodoh bukan?"

"Ya sangat bodoh!" Sarkas Jaehyun.

"Aku menyadari bahwa Lisa berbeda dari yang lain setelah dia pergi dan tidak lagi bisa ku klaim sebagai milik ku," ujar Taehyung sendu entah berapa gelas yang sudah berhasil dia tenggak sambil bercerita.

"Aku menyukai Lisa saat usiaku sepuluh tahun, awalnya aku mengagumi gadis itu karena dia berani mengelus doberman milik ayah ku sedangkan aku ..kabur saat melihat nya, dia membuat semua ketakutan ku menjadi ujian yang harus dilewati sehingga itu terasa menyenangkan .." Kini giliran Jaehyun yang mulai bercerita, ini memang konyol dua orang pemuda setengah mabuk tengah menceritakan satu gadis yang sama. Tepatnya, satu gadis yang sama-sama mereka cintai.

"Aku mulai mengikutinya saat itu, aku mulai berusaha menyukai apa yang dia suka dan itu tidak terlalu buruk, tapi .. ada satu ketakutan yang bahkan sejak dulu aku tak bisa membuatnya terlihat menyenangkan.." Jaehyun menjeda kalimat nya dan membuat Taehyung penasaran.

"Mwo?"

"Kehilangan gadis itu .."

Keduanya terdiam sesaat, "ngomong-ngomong aku tidak melakukan semua ini semata-mata hanya untuk Lisa tapi untuk ibu ku juga," ujar Taehyung mencoba mencairkan suasana, tapi tampaknya pemuda itu salah mengambil topik.

"Ibumu? Ada apa dengan nya?"

"Aku tidak berniat menceritakan nya, aku hanya ingin memberitahumu itu saja." Jaehyun menatap Taehyung selidik.

"Yak! Berhenti menatap ku seperti itu, lebih baik kau pikirkan dirimu sendiri." Benar, Jaehyun sampai lupa nasib nya sendiri setelah ini.

"Apa yang harus kupikirkan? Semuanya berjalan sesuai seperti rencana di awal," kata Jaehyun mata hitam pemuda itu menelisik gelas di tangan nya dengan teliti.

"Kau tidak memikirkan bagaimana perasaan Lisa jika tahu kau akan di penjara setelah ini?" Hidup mereka sudah cukup berat, terlebih Lisa Jaehyun berjanji untuk selalu ada tepat selangkah di belakang tubuh kurus itu tapi kini ia harus ingkar.

"Aku pikir dia sudah membenci ku karena aku mengabaikannya dan mengingkari semua janji yang pernah ku katakan padanya." Taehyung tertawa di buatnya, "kau pikir perasaan Lisa sepayah itu untukmu? Walaupun dia tidak menganggap mu seperti seorang pria tapi dia selalu meletakkan mu di bagian lain di hatinya."

"Sok tahu!" Sentak Jaehyun.

"Mau bertaruh? Lisa tidak akan tinggal diam untuk ini Jae, kau akan menjadikannya monster? Dia sudah cukup menahan diri selama ini, kau bisa bayangkan sendiri bagaimana jika orang pendiam dan dingin sepertinya murka." Kata-kata Taehyung barusan agak nya membuat pertahanan Jaehyun sedikit goyah.

Tidak! Jaehyun tidak akan goyah, setelah sejauh ini mana mungkin dia kembali mundur, berdiam di balik jeruji besi tidak terlalu menyeramkan, dan seorang Lalisa tidak akan pernah menangisi nya, itu satu hal yang membuat Jaehyun merasa dia akan baik-baik saja.

•••

"Sunbae! Sunbae! Kau sudah mendengar nya?! Bukan hanya ayah mu saja yang terlibat ternyata kasus ini sangat besar! Lebih besar dari yang kita bayangkan! Sepuluh orang lain nya sudah tertangkap!" Teriak Jihoon girang sambil menghampiri Lisa.

Tapi ekspresi wajah gadis berponi itu tampak tidak senang, Lisa masih berusaha mencerna apa yang baru saja dia dengar lewat radio, sepuluh nama itu tampak tak asing terlebih ketika jurnalis itu menyebutkan nama Kim Ha Joon, Lisa langsung teringat akan Taehyung.

"Kim Ha Joon?" Tanya Lisa lirih, "eoh, ada sebuah cuplikan video mengenai proses penangkapan pria itu dan itu adalah moment ter-epik yang pernah aku lihat! Putranya sendiri yang melakukan ini semua!" Jawab Jihoon antusias, sayang sekali dia tidak bisa memperlihatkan Lisa sekarang karena mereka sedang bertugas.

"Apa maksudmu Jihoon?" Tanya si poni.

"Ada sebuah video yang di putar pada acara pembukaan cabang baru Yeongwon company dan itu membuat semuanya terungkap.." tak tunggu waktu lama, Lisa segera meninggalkan tempatnya dan berlari memasuki kamp untuk melihat ponselnya.

Lisa di buat kaget bukan main saat headline news dipenuhi oleh nama Kim Ha Joon, Yeongwon company dan Kim Taehyung.

"Taehyung appa, juga terlibat?" Tanya Lisa tak percaya dalam hati.

"Kenapa dia tidak senang?" Tanya Lisa pada dirinya sendiri, seharusnya Lisa sedikit merasa lega, karena mungkin hukuman ayahnya akan berkurang, tapi melihat Taehyung yang juga merasakan hal berat sepertinya Lisa merasa ini semua adalah salahnya.

"Kenapa Lisa merasa sedih melihat wajah Taehyung yang terlihat kacau itu?"

"Kita merasakan hal yang sama? Dua sosok yang kita banggakan, nyatanya adalah sosok yang berusaha kita jatuhkan!" Lisa masih selalu seperti itu, menyalahkan dirinya terus menerus.

"Ada apa?" Tanya Jihoon, Lisa menggeleng kembali menetralkan raut wajahnya. "Pikiran ku terbagi untuk beberapa masalah, perbatasan juga sedang tidak baik-baik saja, aku akan berjaga di bawah." Lisa pergi begitu saja dengan Jihoon yang menatap aneh, seniornya tidak se-excited itu.

Bandung, 18 Juni 2023
Note: semoga kalian suka ya sama part ini

Respect, appa! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang