7. Change Mind

1.8K 248 3
                                    

Happy reading jangan lupa untuk Vote dan komen nya yaa

•••


Rosé masih setia menatap wajah cantik adiknya yang tengah lahap menyantap bekal makan siang yang sudah Yoona siapkan untuknya. Rosé senang bukan main saat melihat Lisa tadi pagi bersama Eunha, gadis itu langsung memeluk tubuh kurus adiknya sangat erat sambil menangis.

"Kau akan terus menatap ku seperti itu?" Tanya Lisa pada kakaknya, Rosé mengangguk lalu mengusap surat hitam kecoklatan itu. "Kau akan selalu terlihat seperti bayi bagiku Lisa," kata Rosé, Lisa menatap kakaknya itu dengan bibir mengerucut.

Dengan telaten dan penuh kasih sayang Rosé membersihkan mulut Lisa dari sisa sisa saus. "Chaeng~ berhenti melakukan itu!" Rengek Lisa.

"Hey, panggil aku Unnie!" Sentak Rosé berpura-pura marah. Lisa memutar bola matanya jengah sambil membereskan mejanya. "Aku harus kembali ke kelas," kata Lisa, gadis itu sudah melewatkan beberapa menit jam pelajaran nya.

Rosé menggenggam tangan adiknya lembut dan mengusapnya. "Apa kau baik-baik saja? Kau tidur dimana? Apa kau sarapan tadi pagi? Makan malam dengan apa kau nanti? Aku khawatir Lisa, tapi di satu sisi aku bangga karena kau mampu membuktikan pada appa bahwa kau mampu hidup tanpa nya, kau bisa menghubungi kami karena kami takkan pernah meninggalkan mu sendiri," ujar Rosé dengan senyum teduhnya.

"Aku tahu Unnie, karena aku punya kalian aku jadi tidak takut untuk pergi kemana pun aku mau, karena aku punya kau, Jisoo unnie dan Jennie unnie juga aku punya eomma, 'kan?" Lisa berusaha menghilangkan rasa khawatir kakaknya, tapi memang benar adanya karena dia memiliki ketiga malaikat penjaga yang akan selalu mendukung nya, memeluknya saat kedinginan, mengobatinya saat terluka dan yang terpenting adalah akan selalu berada di sisinya apapun keputusan yang akan ia ambil di akhir nanti.

•••

"Sudahlah Lalice, ayo!" Eunha menarik tangan Lisa menuju salah satu toko peralatan kemah di mall itu.

"Aku tidak memiliki uang eunha-ya!" Tegas Lisa, lagi pula ia lebih baik membelanjakan uangnya untuk membeli makanan, gadis itu sudah tidak memikirkan lagi tentang perkemahan nanti.

"Apa sedari tadi aku menyuruhmu untuk membayar? Pilih saja apa yang kau mau biar aku yang membayar nya, karena dulu ketika kau masih kaya aku selalu mengutang padamu kekeke~" Eunha terkekeh di sela kalimat nya, gadis bermarga Jung itu menyerahkan satu keranjang belanja kepada Lisa.

Lisa sebenarnya merasa sangat tak enak hati, dia menyusahkan semua orang tapi Eunha terlihat tak bisa menerima penolakan jadi Lisa memutuskan untuk berkeliling membeli alat peralatan yang ia butuhkan untuk malam perpisahan nanti.

Saat asik memilih barang, tak sengaja Lisa melihat keluar jendela toko dan tanpa di sangka ia melihat ayah nya Chang Wook bersama seorang wanita yang Lisa yakini itu bukan ibunya, tapi mereka terlihat sangat mesra bahkan Chang Wook memeluk pinggang wanita itu sambil berjalan.

Hati Lisa teriris melihat itu, ia buru-buru menaruh keranjang belanja nya dan berlari menyusul langkah ayah nya.

"Appa!" Panggil Lisa, sudah lama rasanya tidak mengatakan panggilan itu pada pria yang kini terlihat sangat amat terkejut dengan kehadiran nya.

Chang Wook buru-buru melepaskan tangan nya dari pinggang si wanita, pria itu menatap mata Lisa gugup dan Lisa menatap mata ayahnya kecewa. "Lisa .."

"Apa yang kau lakukan disini bersama wanita itu?" Lisa langsung menunjuk wanita berbaju merah itu marah, tatapan matanya tajam dan menusuk.

Respect, appa! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang