<🌹The Red Tyrant: Wrath of the Housewarden 🌹>

153 28 1
                                    

.

.

.

.

.

Yuuken lagi-lagi menyadari dirinya tengah bermimpi,mimpi yang terasa sangat nyata.

"SIAPA?! SIAPA SIAPA SIAPA??!! SIAPA YANG MEWARNAI MAWARNYA?! SIAPAPUN ITU HARUS KEHILANGAN KEPALANYA!" Queen of Hearts berteriak dengan lantang dan penuh amarah sembari menunjuk kearah mawar putih yang tidak di cat.

"Bukan aku Yang Mulia! Ini semua salah Trapola!" Kartu Clover menunjuk kearah kartu Trapola.

"Bukan aku Yang Mulia! Ini ulah Spade!!" Kartu Trapola menunjuk kearah Kartu Spade.

"Bukan aku Yang Mulia!! Ini semua salah Clover!"

Yuuken dan gadis bersurai pirang itu hanya memperhatikan mereka saling menyalahkan satu sama lainnya, bagi pemuda bermarga Kenma itu,ada yang terasa janggal disana.

"Dimana kartu Diamond?? Bukannya dia yang bertugas mewarnai mawarnya semalam?"

"Yuu.. Yuu.."

Menolehkan kebelakang,Yuuken mencoba mencari asal suara itu,namun hasilnya nihil.

'Lagi-lagi.. suara itu.' Yuuken mendelik tajam kearah bayangan yang berada di balik cermin,'Kenapa kau ikut masuk..'

.....

Lagi dan lagi,Reiva terbangun tepat jam 2 pagi,dan akhirnya tidak bisa tidur lagi.

Reiva bangun dan duduk,lalu menoleh kesamping dan melihat teman-temannya masih tertidur pulas.

Posisinya mereka tidur dalam posisi memanjang kesamping,dia berada diujung dekat pintu masuk,di sebelahnya ada Boboiboy yang menjadi pembatas antara mereka dari gadis itu.

Setelah mengumpulkan nyawanya,Reiva berdiri dan menggulung futon yang dia gunakan dan memasukkannya ke dalam lemari bersama dengan selimut dan bantalnya,lalu kemudian dia keluar dari kamar itu menuju dapur untuk minum.

Selagi dia berjalan di lorong,suara hembusan angin terdengar jelas membuatnya sedikit tenang selama perjalanannya.

Langkahnya terhenti saat dia melihat siluet hijau lime yang berada diluar pagar Asramanya,jelas siluet itu adalah sebuah kobaran api yang berwarna hijau,karena cemas ada yang salah,dia pun segera keluar dari asrama dan memeriksanya.

Namun setibanya disana,dia tidak menemukan apapun kecuali kekosongan dan kesunyian. Karena merasa tidak ada yang aneh lagi, dia pun balik berjalan menuju pintu asrama.

Setelah mencuci muka dan juga mengganti pakaiannya,Reiva kemudian mulai membersihkan dan memperbaiki ruangan-ruangan lain di asrama Ramshackle untuk mengisi waktu luang,lupa kalau dia memiliki ponsel yang diberikan oleh Headmaster kala itu.

Tak terasa waktu berlalu dengan cepat,kini waktu sudah menunjukkan pukul 6 pagi.

Setelah mengganti ke seragamnya, ia kemudian berjalan kearah kamar yang digunakan oleh teman-temannya untuk tidur berniat untuk membangunkan mereka.

Begitu dia mengetuk pintunya, seseorang membukanya dari dalam dan ternyata itu adalah Deuce yang setengah sadar.

"Hm..? Ada apa..?"tanya nya sembari menyandarkan kepalanya ke daun pintu.

"Bangunkan yang lainnya dan bersiap-siap,aku akan memasak sarapan."jawab Reiva,dan Deuce mengangguk masih dengan mata terpejam,lalu dia masuk dan membangunkan teman-temannya yang lain.

Singkat cerita, setelah bersiap-siap berangkat ke asrama Heartslabyul,pintu asrama diketuk oleh seseorang, Boboiboy langsung berjalan dan membuka pintunya,ternyata itu Cater dengan seragam khas asrama mereka.

Lets Twist this Wonderland ||•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang