.
.
.
.
.
Sudut mata Leona berkedut-kedut, tatapannya yang malas bercampur kesal mengarah ke dua orang+rakun mereka yang di pundak salah satunya, kemudian menoleh kearah Jack yang berdiri di sebelah mereka.
"Kau punya waktu lima menit untuk menjelaskan mengapa tiga herbivora ini ada di asramaku, Howl."
"Ano.."dengan ragu Boboiboy mengangkat tangannya dan Leona mendelik kearahnya,"Kalau aku menjelaskannya secara lengkap,kau tidak akan marah,kan?"
".... Tergantung."
"Oke!"balas Boboiboy,"Jadi.. kami membuat perjanjian dengan Azul."
Leona dan Ruggie yang baru datang terkejut mendengarnya, dan Boboiboy kembali menjelaskan.
"Singkat cerita saja. Untuk melepaskan murid-murid itu dari anemone,kami membuat perjanjian dengannya. Perjanjiannya adalah: Azul memberikan kami waktu tiga tahun untuk meminjam sebuah potret dari museum Atlantis,dan sebagai jaminannya dia mengambil Ramshackle untuk sementara waktu. Jika kami gagal mendapatkannya dalam tiga hari, maka dia akan mengambil Ramshackle selamanya."
"Hah?! Dan kalian setuju?"tanya Ruggie dan mereka semua menganggukkan kepala.
"Setahu ku Museum Atlantis itu berada di bawah laut. Kalian mau jadi batu yang tenggelam?"tanya Leona dengan ketus.
"Meski dia orang yang agak licik,Azul terkesan adil dengan caranya sendiri."jawab Boboiboy lalu mengeluarkan sebotol ramuan bersinar dari sakunya,"Dia memberikan kami ini,ramuan yang membantu kami bernafas di bawah air selama beberapa saat."
Ruggie menolehkan kepalanya kearah mereka bertiga, kemudian bertanya,"Dimana anggota kalian yang satunya lagi?"
Yuuken dan Boboiboy saling melirik dengan canggung, sedangkan Grim menghela nafas dengan lesu,lalu dengan bersamaan mereka menjawab.
""Bekerja di Mostro Longue.""
.....
"Aku harus mengatakan bahwa dengan bantuan mu, aku yakin Mostro Longue akan populer di kalangan siswa. Bahkan fakta bahwa kamu adalah gadis pertama di Night Raven College, itu sudah cukup untuk menarik banyak orang untuk datang."
Reiva hanya menghela nafas panjang dan lelah, untungnya meja yang dia bersihkan sekarang tidak ada orangnya atau dia akan menatap tajam orang itu sebagai pelampiasan rasa kesalnya dengan celotehan Azul yang tiada habisnya.
"Azul-senpai, bukannya kau masih ada tugas di ruangan mu?"tanya Reiva sembari mengangkat nampan, kemudian menoleh kearah Azul yang berdiri di dekat sebuah sofa di dekat tangki akuarium,"Daripada mengawasi ku, bukannya itu lebih penting? Lagipula aku tidak akan pergi sebelum Leech-senpai kembali seperti yang kau minta."
Azul tersenyum mendengar ucapannya,"Justru karena mereka tidak ada aku harus ada disini. Ini adalah tugas Floyd untuk mengajari karyawan,dan karena dia pergi melakukan sesuatu untuk ku,aku setidaknya harus menggantikannya."
Reiva kembali bertanya, seolah-olah di tidak mendengarkan apa yang dikatakan Azul padanya,"Lalu,apa kau tidak lelah?"
Mendengar itu senyum Azul sedikit luntur,namun dia masih mempertahankannya,"Tentu saja tidak. Jika orang lain menganggap diri ku banyak bicara,aku hanya mengatakan: Ini demi kebaikan mu, dan juga bisnis ku."
"Bukan itu.."gumam Reiva,perlahan bola matanya melihat keatas,lebih tepatnya sesuatu yang berdiri di belakang Azul dengan tubuh tingginya.
Lagi dan lagi,Reiva melihat makhluk blot yang hampir tidak beda jauh dari dua makhluk blot yang dilihatnya selama ini,yang menandakan Azul adalah selanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lets Twist this Wonderland ||•
Fiksi Penggemar•~ "Mirip... Mirip.. mirip siapa,ya?" ~• •~ "Maleficent..??" ~• ===============================