.
.
.
.
.
.
<Hari sebelum Kontrak Azul kadaluarsa: 3 hari>
"Hari yang panjang setelah mengeluarkan keringat,tiba untuk mengisi tenaga! Bawa kan dagingnya!"seru Grim mengangkat garpunya dan menikmati makanannya.
Leone menggerutu mendengar suara berisiknya,"Sekarang aku jadi penasaran, apa yang sebenarnya kalian inginkan dari melakukan ini dengan punk gurita itu? Tentunya bukan hanya untuk membuktikan dia salah,kan?"
Laki-laki bertopi oranye sedang sibuk mengunyah makanannya, laki-laki berambut abu-abu menghela nafas setelah melihat layar ponselnya, sementara gadis berambut hitam itu menyeruput mienya sambil menatap seniornya,membuat tanda perempatan muncul di kepalanya.
"Jawab..!"
"Tiga idiot.."jawab Reiva masih mengunyah dan menyeruput mienya.
Boboiboy menghela nafas,"Tiga teman idiot kami lebih tepatnya."ia membenarkan.
"Aku tidak kenal."sahut Yuuken memangku dagunya diatas meja sembari memainkan ponselnya.
"Hah! Para idiot itu membuat perjanjian dengannya? Tidak heran lagi."kata Leona terkekeh,"Yah,aku bisa membayangkan berada di posisi mereka."
"Dari yang ku dengar, pengetahuan Azul memang luar biasa gilanya. Tidak heran banyak yang membuat perjanjian dengannya."sahut Ruggie.
"Jadi kalian menghindari skema Azul, ya? Aku pikir kau akan pergi untuk yang termudah dari yang kau bisa dapatkan, Leona-senpai .. "Jack berkata, sebelum mengalihkan pandangannya,"Ah, jangan tersinggung, tentu saja.
"Apa kau bercanda? Siapa yang waras akan secara sukarela terus membuat kesepakatan dengan penipu itu? Aku telah membuat beberapa kesepakatan dan membayarnya. Selalu ada tangkapan baja." Kata pria bertelinga singa itu.
Boboiboy menghela membuat Reiva dan Yuuken yang duduk di kedua sisinya menatapnya,"Apa kita bisa menang tidak,ya?"
Mendengar gumamannya Leona langsung terdiam,lalu menghela nafas panjang,"Mari kita dengarkan dulu bagaimana isi kontraknya."
"Jadi.."Boboiboy pun akhirnya menjelaskan isi kontraknya dari awal lagi,kecuali perjanjian Azul dan Reiva karena dia tidak tahu.
"Sebelum matahari terbenam pada hari ketiga...."
"Pergi ke Coral Sea,mengambil lukisan,dan mengembalikannya..? Oh nak, sial untuk menjadi kalian."kata Ruggie terkekeh-kekeh melihat raut wajah masam murid 1st itu.
"Hey! Kami bahkan belum melakukannya dan kau sudah mengejek kami?!"pekik Grim yang tidak terima.
"Biar ku tanyakan lagi,Museum Atlantis itu berada di bawah Coral Sea, bagaimana kalian akan masuk?"tanya Leona memangku dagunya diatas meja.
"Ramuan bernafas dalam air."jawab Reiva.
"Entah itu bekerja atau tidak."sahut Jack mengangkat bahunya.
"Itu akan bekerja. Azul adalah orang yang menjunjung tinggi harga dirinya. Dia tidak akan memberikan ramuan miring kepada seseorang."balas Leona,lalu kemudian dia tersenyum miring,"Kalau aku menjadi kalian,aku pasti sudah berangkat. Lagi pula, waktu adalah emas, kau tahu."
"Oh kau benar!! Ayo cepat!"seru Grim yang kemudian menarik tangan orang terdekatnya yakni Yuuken yang langsung tersedak jus-nya.
"Eh pante--"
KAMU SEDANG MEMBACA
Lets Twist this Wonderland ||•
Fanfic•~ "Mirip... Mirip.. mirip siapa,ya?" ~• •~ "Maleficent..??" ~• ===============================