<🐍The Schemes from the Scalding Sands: Revealed 🐍>

82 24 3
                                    

.

.

.

.

.

.

.

Mata kiri Solar berkedut kesal mendengarkan Kalim yang terus membela Jamil dengan menyalahkan dirinya sebagai awal dari semua ini,tidak hanya dirinya,tapi semua orang yang ada disana kesal mendengarnya.

"Wow. Bagus sekali. 'Teman baik' mana yang menendang temannya keluar begitu saja hm??"tanya Ice yang jengah mendengarnya.

"Huh..?"beo Kalim dengan mata berkaca-kaca ingin menangis.

"Kau punya nyali untuk mengatakan itu tepat di depan wajahnya ya, Boboiboy?" Grim bertanya dengan keringat dingin.

"Tapi itu kenyataannya.. ditampar oleh kenyataan itu harus."sahut Reiva.

"Tidak akan berbohong, sejujurnya, aku bersama Samui Hitode-kun kali ini."timpal Floyd merangkul Ice yang masih memasang wajah kesalnya.
"Wow,kau memang dingin ya,Samui-kun."

"Berhenti memanggil ku itu,Floyd. Asal kau tahu saja,aku lebih tua dari mu."balas Ice dengan ketus membuat Floyd terkekeh tapi tidak melepaskannya.

Floyd menantang maut.👍

Jade terkekeh melihat interaksi mereka dan ikut menimpali,"Sejujurnya aku juga begitu. Kalau aku berada di posisi mu,Kalim-san,mungkin.. situasinya akan berbeda. Aku dengan senang hati akan memukul mereka dengan pemukul baseball kemudian mengikat leher mereka dan menyeretnya menerjang ombak. Jika perlu,aku menjatuhkan mereka di sarang hiu dan menyaksikannya dengan teh. Pertama-tama mentalnya,lalu fisiknya. Bayangkan betapa menyenangkannya jika melihat orang yang kita percaya mengkhianati kita mendapatkan balasannya."

"Apa kau merencanakannya untuk Ashengrotto-senpai jika saja dia mengkhianati mu?"tanya Yuuken yang entah sejak kapan sudah memeluk Azul yang agak terguncang dengan penjelasan Jade

"Itu hanya seandainya."balasan Jade meyakinkan mereka untuk tidak cari masalah dengannya.

Jika Floyd adalah trouble maker,maka Jade adalah Silent Killer.
Note: Jangan macam-macam dengan seorang Jade Leech.

"Kurang kursi setrum di dalamnya.."gumam Reiva langsung dipelototi oleh Azul dan Yuuken yang mendengarnya,"Aku bercanda."

"Candaan mu jelek,bodoh."

"Bacot."

"Kau terlalu lembek dan baik untuk mengakuinya,itu yang jadi masalah."Ice berceletuk,kesal dengan sikap Kalim.

"Tapi aku sudah lama mengenal Jamil... Dia tidak pernah seperti itu aku yakin dia tidak akan pernah berniat melakukannya!"balas Kalim masih kekeuh dengan pendiriannya.

"Dan berita terbaru: Dia melakukannya!"sahut Floyd dengan senyum lebarnya,masih merangkul Ice,"Umihebi-kun selalu seperti itu,bukan? Tidak mudah ditebak dan selalu memiliki niat terselubung kedepannya!"

"Kali ini aku setuju dengan Floyd. Dan lepaskan kakak ku."Solar menimpali sekaligus menepis tangan tangan Floyd di pundak Ice.

Reiva menghela nafas melihat tak ada satupun dari mereka yang berhasil meyakinkan Kalim,"Kalim-senpai,jujur saja,kau tidak menyalahkan Jamil-senpai,kan? Bahkan saat tahu dia bersalah kau akan menutupinya dengan menyalahkan diri mu sendiri,kan? Seberapa kalipun kau mengatakan bahwa kau dan Jamil-senpai dekat, dia bukan seseorang yang kau kenal dengan sangat baik. Kau hanya mengenalnya diluar, tapi tidak dengan di dalamnya."

"Jadi.. Jamil itu jahat..?"tanya Kalim yang seakan berhasil disadarkan oleh perkataannya.

"Pake nanya lagi.."gumam Ice sembari menguap kecil.

Lets Twist this Wonderland ||•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang