.
.
.
.
.
.
.
Suasana di siang hari setelah kelas terasa sangat nyaman di taman,Reiva yang dilanda rasa ngantuk langsung tepar di bawah pohon dan tertidur.
....
Azul menghela nafas gusar, kelasnya hari ini,dia memasukkan bahan yang salah sehingga tesnya gagal,itu membuatnya merasa di ejek oleh orang-orang di kelasnya.
Tujuannya kali ini menuju perpustakaan melewati lorong di samping taman,sekalian cari udara segar di sana.
Namun setibanya disana,dia malah melihat dua sahabatnya yang kembar nampak cekikikan sembari berdiri membelakanginya,tanpa memperdulikannya ia pun lanjut berjalan menuju perpustakaan.
Skip!!
Setelah dari perpustakaan,Azul kembali berjalan melewati taman,dan kali ini,dia melihat ketiga senior dari Heartslabyul tengah membelakanginya menghadap sebuah pohon disana.
Meski di penasaran,Azul memilih mengabaikannya dan lebih fokus ke kegagalannya di kelas tadi.
Another skip!
Lagi dan lagi,Azul melewati taman itu dan kali ini dia akhirnya melihat apa yang di lakukan oleh duo dari Savanaclaws.
"Shishishi~~! Sayang sekali aku tidak membawa spidol!"
"Kalau kau mau di kejar teman topi dino-nya maka silahkan saja. Ayo cepat."
Azul melihat Leona dan Ruggie meletakkan semacam bunga di rambut seorang gadis yang tengah tertidur di bawah pohon yang tak lain adalah Reiva sendiri,lalu mereka pergi meninggalkannya disana.
Karena penasaran, ia pun mendekatinya, kemudian bertekuk lutut di sebelahnya.
Melihat wajahnya yang tertidur pulas membuat Azul menghela nafas panjang,"Seharusnya kau tidak tidur sembarangan. Kau seorang gadis loh."gumamnya sembari menyelipkan rambut gadis itu ke belakang telinganya.
Cahaya matahari yang menyinari wajahnya dari sela-sela daun membuat Azul terdiam sejenak,perlahan degup jantungnya berdetak kencang dengan rona merah yang menjalar di pipi mulusnya.
Menoleh ke kiri dan kanan,Azul tidak menemukan siapapun kecuali dirinya,dengan mengumpulkan segala keberaniannya,ia menundukkan dirinya ke arah gadis itu.
*Chup!*
Azul langsung menjauhkan wajahnya setelah berhasil mendaratkan ciuman di pipi gadis itu,lalu tersenyum puas dan lega melihatnya masih tertidur pulas.
"Daripada udang,julukan Ikan Hias lebih cocok untuk mu."
.
.
.
Bonus
Dari balik tembok, terlihat tumpukan orang-orang yang mengintip Azul dan Reiva kecuali Leona yang memilih berdiri di sebelah mereka.
"AAH!! Dia menciu--"mulut Grim di bekap oleh Boboiboy.
"Hanya pipi.. hanya pipi... Ngga suci lagi pipinya tuh anak."gumam Yuuken diangguki Deuce yang menggendongnya.
"Seharusnya aku menggigit pipi Koebi-chan tadi.. kan Di cium Azul jadinya.."celetuk Floyd antara gemas dan iri.
"Kalau kau menggigitnya,bisa meninggalkan bekas dan dia akan marah."balas Jade di sebelahnya.
"Gurita.. gurita sialan.. bikin takoyaki enak nih.."gumam Ace dengan aura gelap.
"Jangan macam-macam."tegur Boboiboy.
"Kenapa Azul menciumnya??"tanya Riddle.
"Mungkin dia juga menyukainya..!"sahut Cater, seketika semua atensi tertuju padanya seorang.
"Apa maksud mu 'juga',Cater?"tanya Trey agak kesal mendengarnya.
"Bukankah sudah jelas..? Diamond mengatakan kalian semua menyukainya."celetuk Leona blak-blakan seketika membuat semua orang terkejut dengan rona merah di pipi mereka.
"Itu mustahil. Delapan orang menyukai satu orang yang sama itu..mustahil."balas Riddle.
"Shishishi~ Sepertinya kau lupa,Riddle. Disini hanya ada satu orang gadis."sahut Ruggie seketika mereka baru sadar.
"Kau benar juga."
.
.
.
>End<
===============================
KAMU SEDANG MEMBACA
Lets Twist this Wonderland ||•
Fanfiction•~ "Mirip... Mirip.. mirip siapa,ya?" ~• •~ "Maleficent..??" ~• ===============================