.
.
.
.
.
.
.
Menarik nafas dalam-dalam,Yuuken mencoba untuk sabar dan tenang selagi teman-temannya dan seniornya melihatnya dengan tatapan kebingungan.
"Apa mereka serius..? Siapa di dunia ini yang akan Overblot kali ini..?! Tidak, aku butuh Reiva sekarang. Cewek kecil itu akan membahas sesuatu tentang ini."
"Eyy bro,kau baik-baik saja..? Aura mengatakan seolah-olah kau akan menghabisi seseorang saat ini."tanya Grim mencolek pundaknya.
"Shut! Diam dulu..! Aku sedang berpikir kemungkinan siapa yang akan mengamuk dan Overblot.."Yuuken mencela perkataan Grim.
"Overblot.. bagaimana kau tahu?"Boboiboy bertanya,"Aku sudah lama ingin tahu,tapi belum ada kesempatan."
Yuuken menatapnya,lalu menatap semua orang yang ada disana,"Lah? Aku pikir Headmaster sudah menjelaskan pada kalian."
"Ya,tapi dari perspektif mu belum."balas Jack berkacak pinggang.
"Apa itu penting?"
"Sebenarnya sama seperti Grim,itu tidaklah penting. Tapi melihat bukan hanya kau saja yang tahu,kami jadi tertarik untuk mendengarkannya."balas Ruggie membuat Grim yang disindir langsung mengamuk dan ditenangkan oleh Boboiboy.
"Walau aku masih tidak terlalu sadar saat itu,aku yakin serangan yang ditujukan pada ku,tidak ada satupun yang mengenai ku. Bahkan saat Herbivora betina itu menyerang ku, serangannya seakan-akan sengaja dibuat meleset mengenai sesuatu dari belakang ku."sahut Leona dari kursinya.
"Yuu. Bagaimana jika mereka menanyakan tentang makhluk-makhluk blot itu?"
"Kalau mereka menanyakannya,jawab seadanya kau tahu."
Yuuken menghela nafas panjang dan lelah setelah mengetahui tidak ada pilihan lain selain menceritakan semuanya pada mereka.
"Jadi seperti yang kalian tahu,murid seperti Kingscholar-senpai dan Rosehearts-senpai yang menggunakan sihir mereka terlalu banyak akan mengalami Overblot dan mengamuk. Selagi kalian melihat mereka yang Overblot,aku melihat tinta-tinta hitam yang merupakan blot,sedangkan Reiva melihat perwujudan makhluk blot yang merupakan sumber emosi yang bergejolak pada diri mereka. Setidaknya itulah yang kami ketahui sekarang."
Mereka yang fokus mendengarkan sama sekali tidak menduga keduanya bisa melakukan itu,terlebih lagi Boboiboy walau dia hanya diam.
"Alasan aku sering meminta Diamond-senpai untuk menciptakan sihir pelindung pada mereka berdua agar tidak terkena dampak serangan pada makhluk blot di belakang,jadi sebaiknya kalian berterimakasih karena kalian selamat. Hmp!"celetuk Yuuken berkacak pinggang.
"... Cih."
....
"Koebi-chan mau kemana?!"tanya Floyd melihat gadis itu berjalan keluar dari Asrama Ramshackle yang mereka gunakan untuk sebuah cafe.
"Nu uh. Part time ku sudah selesai. Lagipula,aku tidak di gaji. Adios."celetuk Reiva kemudian langsung pergi begitu saja meninggalkan mereka yang masih sibuk-sibuknya mengurus pengunjung.
"Ahh... Dia pergi."
Di luar,Reiva meregangkan punggungnya setelah bekerja di sana seharian,terlebih lagi dia tidak diizinkan menggunakan ponselnya,jadi dia tidak tahu bagaimana rencana teman-temannya.
Setelah keluar dari kawasan Ramshackle,ia membalikkan badannya untuk melihat Asramanya sekali lagi.
"Selanjutnya... Semua harus berhasil.."gumamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lets Twist this Wonderland ||•
Hayran Kurgu•~ "Mirip... Mirip.. mirip siapa,ya?" ~• •~ "Maleficent..??" ~• ===============================