Chapter:06

33.4K 3K 65
                                    

Happy reading

.

.

.

16:00 Wib.

Zion berjalan dikoridor sekolah dengan Ransel di punggungnya, berjalan dengan gaya coolnya tanpa memperdulikan tatapan siswa dan siswi.

Sejak kejadian tadi pagi tidak ada seorang pun yang menatapnya dengan tatapan mencemooh dan mengatakan kalimat tidak mengenakkan padanya.

Mereka sudah sadar bahwa pembullyan bisa Memunculkan sifat yang lain dari korban bully mereka.

Bruk!

PRANG!

Zion memejamkan matanya ketika perutnya tersiram oleh jus jeruk yang dibawa oleh seorang gadis yang kini terjatuh bersimpuh didepannya dengan pecahan kaca di sekitar nya.

"Buta?"

Zion membuka matanya lalu menatap gadis dengan name tag Ellina Stevenson, Adik tiri dari Jeff dengan tatapan dingin.

"Hiks..aku benar-benar tidak sengaja" Isak Ellina.

Zion mengepalkan tangannya kesal. Jika bersalah jangan menangis didepannya sembari bersimpuh, hal itu bisa memutar opini publik dan membuatnya seolah-olah ia adalah orang jahat yang tidak ingin memaafkan oranglain padahal Kenyataannya bukan seperti itu.

Siswa dan siswi lain yang ingin pulang mendadak mengerumuni kejadian tersebut. Mereka memilih untuk menonton drama daripada pulang lebih awal. Dasar😒.

"Hentikan tangisanmu" Ucap Zion dengan nada dingin.

Ellina meremat rok pendeknya lalu menundukkan kepalanya dan tetap terisak yang semakin membuat Zion kesal.

"Hiks...aku nggak sengaja"

"Hei ada apa? minggir minggir" ucap Valen sembari menguak kerumuman dan menatap tidak percaya dengan pemandangan didepannya tersebut.

Zion berdiri dengan wajah datar dan hawa dingin dibelakangnya dan Ellina terisak bersimpuh didepan Zion yang memakai almamater yang sebagian basah.

"Ada apa ini?" tanya Axel berhasil membuat kerumunan sedikit bergeser memberikan Sang idola jalan untuk melihat kejadian tersebut.

"Itu kak, Ellina menabrak Zion lalu jus yang dibawanya menyiram almamater Zion" Ujar Salah satu siswi yang diangguki oleh Axel.

Jeff berjalan menguak Kerumuman dan menghampiri Ellina, Membantunya berdiri dan menatap tajam Zion.

"hiks...aku nggak sengaja" Isak Ellina didalam dekapan Jeff.

"Lo dengerkan? Adik gue nggak sengaja. Kenapa nggak lo maafin aja sih?" Ucap Jeff dengan nada dingin membuat Zion menaikkan alisnya bingung.

"Kau tidak sengaja kan? Jadi tidak masalah lagian Zion pasti sudah memaafkanmu" Ujar Valen sembari mengusap punggung Ellina lembut.

"Maafkan dia Zion. Dia tidak sengaja" Ucap Albian.

Zion mengepalkan tangannya kesal ketika mendengar ucapan dengan nada memerintah tersebut, seolah-olah dirinya adalah budak atau boneka yang harus menuruti ucapan sang tuan.

"Setidaknya ucapkan kata maaf jika kau benar-benar tidak sengaja bukan menangis seolah-olah kau korban" Ujar Zion.

"Hiks...hiks"

"Dia masih ketakutan jadi maafkan saja dia lagian hal ini masalah sepele" Ujar Albian.

"Ketakutan? Apakah aku memerkosanya? Memukulnya? Hendak membunuhnya? Kenapa kau seolah bertindak seperti ingin memfitnahku ellina?" Ucap Zion membuat tubuh Ellina menegang.

"Hiks...aku benar-benar tidak sengaja. Aku..hiks" Isak Ellina semakin keras.

"Kau benar-benar!"

Jeff mengepalkan tangannya lalu melepaskan pelukannya pada Ellina, Berjalan menghampiri Zion dan hendak memukulnya.

Zion sudah mengantisipasi duluan jika memang Jeff ingin memukulnya namun sepertinya hal itu tidak akan terjadi.

BUGH!!

"Uhuk-uhuk"

"Kak Axel!!" Jerit Ellina begitu Axel menendang Jeff yang hendak memukul adiknya.

Sontak kejadian tersebut membuat semua siswa dan siswi terkejut sedangkan yang menjadi objek keterkejutan mereka malah berdiri dengan wajah datar setelah menendang perut Jeff hingga lelaki yang mengaku sahabatnya mundur beberapa langkah ke belakang.

"Axel" Lirih Zion ketika Axel berdiri didepannya dengan gagahnya seolah mengatakan pada siapapun bahwa ia adalah pelindungnya.

"Axel jangan ikut campur masalah ini" Ucap Albian dengan tangan terkepal. Ada perasaan tidak suka ketika Axel lebih membela Zion dibandingkan sahabatnya.

"Lo bisa kenapa gue nggak? Gue cuman bela adik gue yang korban sebenarnya bukan bela pelaku yang mengaku-ngaku sebagai korbannya" Ujar Axel.

"Adik gue udah bilang dia nggak sengaja! Apa susahnya tinggal maafin sih?!" Bentak Jeff membuat tangan Axel terkepal.

"Lalu apa susahnya minta maaf kalau nggak sengaja?! minta maaf bukan nangis!!" Bentak Axel kembali.

Jeff tertegun saat matanya bertemu dengan manik Axel yang menatapnya dengan tatapan kebencian.

"Hiks...maafin aku" Isak Ellina.

"Memang adik lo yang memang rada-rada! Jangan ganggu adik gue kalau lo nggak mau berurusan panjang sama gue!" Ucap Axel.

"Ini peringatan terakhir dari gue Ellina dan lo Jeff jangan jadi orang buta gara-gara adik tolol lo itu!" Sambung Axel lalu menarik tangan Zion pergi.

"Tunggu kak" Ucap Zion membuat langkah kaki Axel terhenti lalu menoleh kearahnya dengan tatapan bingung.

Zion membuka almamaternya yg kotor dan basah lalu menatap Ellina yg menatapnya dengan tatapan yg tidak bisa dijabarkan.

Brugh!

Almamater Zion mendarat sempurna didepan wajah Ellina yg dengan refleks memejamkan matanya namun dengan tangan yang menerima almamater tersebut sebelum jatuh ke lantai.

"Cuci" ujar Zion membuat semua siswa dan siswi tertegun.

Jeff mengepalkan tangannya sembari menatap tajam Zion yg dibalas tak kalah tajam oleh sang empu.

"Sengaja atau tidak sama saja bukan?"

Menurut Zion tidak sengaja maupun sengaja itu sama saja. Pasalnya pasti ada pihak yg dirugikan kan?.

"Adik gue udah bilang dia nggak sengaja!! Dan dia bukan babu lo Zion!" Bentak Jeff.

"Tanggung jawab. Lo buat almamater gue kotor" tekan Zion membuat Ellina  menganggukkan kepalanya dengan kaku.

Ellina menundukkan kepalanya lalu meremat Almamater Zion ditangannya.

"Pulang" Ucap Axel lalu menarik tangan Zion pergi meninggalkan kerumuman.
.

.

.

TBC
vote and koment guys...

ZIAN NOT ZION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang