Happy Reading
..
.
Voment guys..
.
.
.
22:00 Wib.
"Makasih bang untuk hari ini" Ucap Zion yang diangguki oleh Axel yang tengah Menggosok matanya sembari berjalan ke arah dapur.
Zion lebih memilih kearah kamarnya karena tubuhnya sudah lelah, padahal dirinya dulu sangat tahan banting.
"Tidur dek, jangan begadang. Bayi nggak boleh tidur larut malam!" Teriak Axel sebelum Zion memasuki lift.
Zion menghentakkan kakinya kesal dengan bibir yang ia manyunkan lalu melangkah masuk kedalam kotak besi tersebut.
Axel terkekeh ketika melihat ekspresi kesal dari Zion, Moodnya yang tadi kesal berubah begitu melihat ekspresi menggemaskan Zion.
Langkahnya membawanya kedalam area dapur untuk mengambil minuman yang menyegarkan untuk memadamkan panas hatinya sebelum ia kekamarnya.
Mansion ini sepi, hanya beberapa bodyguard yang ia lihat didalam Mansion sedangkan para maid sudah beristirahat.
Axel menghentikan langkah kakinya ketika melihat Albert tengah minum air mineral dengan mata yang menatapnya tajam.
"Ekhem"
Axel berdehem lalu berjalan mendekati kulkas dan meraih Satu botol minuman dingin dan kembali menutup kulkasnya.
"Aku permisi, Selamat malam" Ucap Axel.
"Perjodohanmu diadakan minggu malam tanggal 09" Ucap Albert membuat langkah kaki Axel terhenti.
Hatinya berdetak lebih kencang ketika mendengar ucapan sang ayah yang terdengar mutlak Ditelinganya.
Tanggal itu adalah tanggal pertama kali ia dan elaina jadian dan di malam itu juga ia dan elaina seharusnya merayakan anniversary mereka yang ke -2tahun.
"Bisakah aku menolak?" Ucap Axel lalu membalikan tubuhnya, menatap Albert yang juga menatapnya.
"Apa kau punya hak untuk menolak? Apakah kau lupa Axel? Kau hanya bisa menerima dan patuh" Balas Albert lalu beranjak Pergi.
Albert melewati Axel yang masih terdiam dengan tatapan kosong tanpa kehidupan, Ia menundukkan kepalanya dan terkekeh pelan.
"Apakah aku dimatamu hanyalah alat yang bisa kau gunakan sesukamu Tuan Alexander" Ucap Axel menghentikan langkah Albert.
"............."
"Sampai kapan pa? Mau sampai kapan kau terus membenci ku? Beritahu aku tentang kesalahanku hingga kalian membenciku sedalam ini"
"Aku tidak membencimu"
"Lalu? Kenapa kau menghancurkan mentalku sedekimian rupa jika kau tidak membenciku?"
"............"
"Kau menuntutku untuk seperti Xico, Menyakitiku, mengekangku. Kau bahkan lupa jika aku dan Xico itu berbeda, Kau lupa segalanya tentang putramu yang lainnya. Kau hanya berpusat pada Xico!"
".........."
"Kau bahkan membiarkannya mengatur kehidupanku sedekimian rupa! Jadwal les, Pertemanan, waktu bermain, waktu tidur semuanya diatur olehnya!!"
"Berhenti mengeluh, Itu semuanya untuk kebaikanmu"
"Kebaikan mana yang papa maksud? Kita tidak sedekat yang mereka pikirkan hingga Kalian tahu yang mana yang baik untukku atau buruk untukku"
"Aku orang tuamu Axel, aku Jelas tahu yang mana yang baik untukmu atau tidak"
Axel menggelengkan kepalanya, Jika papanya tahu yang mana yang baik untuknya, dia tidak mungkin sampai berpikiran gila.
"Faktanya Papa hanya memahami Xico, Papa tidak memahami Aku maupun Zion"
".........."
"Aku menolak permintaanmu untuk satu ini Pa, Aku tidak mau menerima perjodohan ini"
".........."
"Aku tidak bisa mengkhianati Elaina" Lirih Axel yang masih bisa didengar oleh Albert.
"Elaina sudah mati, Lupakan dia dan jalin hubungan dengan Adik Jay" Ucap Xico.
Pria dengan Stelan Jas mahalnya berjalan menghampiri Axel yang menundukkan kepalanya. Tampaknya ia baru saja pulang dari kantor.
Xico Mengangkat dagu Axel dan mengusap air mata yang menetes dipipi Axel dengan Sapu tangan miliknya dengan gerakan lembut meskipun wajahnya tetap datar.
"Aku membencimu, Aku membenci kalian dan yang paling kubenci adalah aku lahir dari rahim Mama"
PRANG!!
Ketiga lelaki berbeda usia tersebut menoleh ke arah suara pecahan gelas yang ternyata dari Vania yang kini diam mematung.
Vania menatap kearah Axel yang juga menatapnya dengan tatapan kosong tanpa riak kehidupan,seolah-olah memang Axel hanyalah sesosok boneka bukan manusia.
"Kenapa Axel? Kamu benci mama?"
"Ya, Aku membenci mama"
"Axel" Desis Albert dengan tangan terkepal, Ia benci mendengar perkataan Putra tengahnya tersebut yang ditujukan kepada wanita yang ia cintai.
"Kenapa?" Lirih Vania.
"kenapa mama harus bertanya disaat mama tahu jelas alasannya?" Balas Axel.
"Aku tetap menolak perjodohan itu, Aku tidak mungkin mengkhianati Elaina meskipun Dia sudah tenang"
"Perjodohan itu tetap terjadi, kami tidak butuh persetujuanmu Axel" Ucap Xico.
"Baiklah, Kita lihat apakah aku masih hidup saat perjodohan itu terjadi"
.
.
Tbc
vote and koment guys...
KAMU SEDANG MEMBACA
ZIAN NOT ZION
Fanfiction"Hidup ini melelahkan"- Zian Sebastian. "Kini aku benar-benar menyerah pada kalian, Aku benar-benar lelah dan semoga kalian cepat sadar akan keberadaanku"- Zion Alexander. . Bagaimana jika jiwa pemuda yg terkesan irit bicara dan putus asa memasuki t...