Chapter:18

25.7K 2.2K 111
                                    

Happy reading
.

.

.

Voment guys..

.....

"Baru anak baru juga udah dapat musibah"

"Kasihan banget jadi bianca tapi salahnya juga sih main drama"

"Makannya neng jangan main drama disaat orang lagi makan"

"Ada tiga hal yang kita nggak boleh main main, satu saat ibadah, dua saat makan, tiga Saat istirahat, nah ini salah satu akibatnya"

"Bisa ae lo"

"Tapi gue kok mau ngakak ya"

"Gila,hahahaha"

Bianca menatap Zyan dengan tatapan tajam lalu ia menundukkan kepalanya dengan bahunya yang bergetar.

Tangannya mengepal, meremat rok sekolahnya yang kini sedikit basah karena terkena sop ayam.

Zion menghela nafas lalu beranjak pergi ke toilet untuk berganti pakaian dan mungkin mandi juga.

Darren menggelengkan kepalanya lalu berlari mengejar langkah Zion disaat ia telah sadar bahwa sahabatnya tidak ada di sampingnya.

"Hiks...hiks kak Z-zyan kenapa? Kenapa kakak siram Bia? Hiks k-kenapa kakak nggak bela bia?"

"Berhenti memainkan drama murahanmu dan berhenti membawa adikku serta dalam drama mu ini" Ucap Zyan lalu beranjak pergi.

Satu persatu siswa dan siswi kembali duduk kekursinya masing-masing, lagian dramanya juga telah selesai dan dimenangkan oleh pihak Zion.

Bianca berlari kearah toilet setelah itu, Ia tidak mungkin bisa berdiri menahan malu lebih lama lagi apalagi tidak ada satupun yang perduli dengannya.

"Zyan lo benar-benar merepotkan"
.

.

Zion membuka pintu toilet disaat dirinya telah selesai menggunakan toilet untuk membasuh tubuhnya.

Kini ia telah jauh lebih segar dan wangi, Ya ia memutuskan untuk mandi. Toilet sekolah elit beda emang.

"Kemana dia?" Gumam Zion saat tidak mendapati Darren di sekitarnya. Bukannnya dia ikut dan menunggu didepan pintu? Kemana dia?.

"Zion"

Zion menoleh lalu mengerutkan keningnya ketika anak baru tadi Menghampirinya dengan bekal ditangannya.

Jean.

"Buat Lo" Ucap Jean Sembari menyodorkan bekal ditangannya kepadanya.

"Hm?"

"Sebagai perkenalan dan gue tahu lo belum sempat makan dikantin tadi"

"........"

"Gue nggak ngasih racun, itu aman"

"Thanks" Ujar Zion lalu mengambil bekal tersebut membuat Jean menyunggingkan senyum tipis.

"Lo nyariin darren?" Tanya Jean ketika melihat Zion yang menoleh kekanan dan ke kiri beberapa kali seperti mencari sesuatu.

"Ya"

ZIAN NOT ZION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang