"ini beneran jaemin ga pulang lagi kerumah?, dia lebih milih kerumah pacarnya gtu, dih yaudah gw ga perduli"
↓↓↓↓↓↓
pagi jam 06.58
haechan sudah bangun untuk siap-siap berangkat ngampus, sebenarnya iya baru saja selesai mandi, dan sekarang ia sedang duduk di kasurnya.
"kok rasanya sepi banget yah"
ucapnya sambil melamun
"kaya ada yang kurang, kurang jaemin, eh paan dah, kagak anj, udah lah, mending gw berangkat sekarang"sudah dua hari dua malam jaemin tidak pulang kerumah, ya karna kan memang itu suruhan dari haechan.
saat haechan akan keluar kamar, suasana di dalam rumah itu sangat sepi
"bibi dimana?, biasanya dia ada"
namun haechan tidak memperdulikannya, dan ia turun kebawah, ketempat garasi, dimana ia meletakan motornya, ia membuka pintu garasi dan mengeluarkan motornya, lalu balik lagi untuk menutupnya.**********
sesampainya haechan di kampus, ia memarkirkan motornya seperti biasa dan duduk dimotor, menunggu kakaknya renjun dan teman-temannya, karna disana belum ada motor mereka, tak lama saat ia menunggu terdengar suara motor dari arah jauh, namun haechan tidak mengenal suara motor itu
BRUM.. BRUM.. BRUM..
terlihat motor Putih yang mendekat kearah haechan, haechan kira itu chenle karna motornya sama, ternyata itu bukan motor chenle karna pelek motornya yang beda, saat orang ity sudah menyetandarkan motornya lalu membuka helm nya, dan ternyata orang itu adalah jeno, bisa dibilang iparnya.
"eh chan"
sapa jeno kepada haechan saat menoleh kearah kiri nya"jen"
balas haechan sambil tersenyum"ngapain masih disini?"
"ohh itu lagi nungguin kakak gw sama temen-temen gw"
"owala, terus jaemin mana chan?"
"j-jaemin?, eh dia masih ada dirumah"
"kenapa gugup gtu?, santai chan, gw tau kalian sebenarnya belum saling cinta kan, gw tau, karna gw kemarin Liat jaemin di bar bareng pacarnya"
"l-lo liat juga jen?"
"iya, lo juga?"
haechan hanya menganggukan kepalanya
"parah sih, kalian bohongin dady bubu, ayah lo sama mae lo"
"gw juga terpaksa jen, ini jaemin yang minta"
"iya gw tau, jaemin emang gtu, cuman demi nutup-nutupin hubungannya sama minju"
"tp yaudah lah, gw perduli juga"
"ati-ati sayang itu bisa tiba-tiba"
jeno tersenyum kecil"maksud?"
"haha ga ga, yaudah gw masuk duluan"
"hmm"
jeno meninggalkan haechan sendiri dihalaman kampus, tak lama terdengar suara motor kembali, namun haechan mengenali suara motor ini, saat motor itu mendekat