thirty three

2.8K 168 16
                                    

🧷🧷🧷🧷🧷

"lo udah tiga hari tidur disini chan, lo gamau bangun?, gw tau lo pasti marah sama gw dan gamau ketemu gw kan chan?, maafin gw chan maaf..."

Sekarang Jaemin sedang berada di ruangan Haechan, terlihat Haechan yang masih memejamkan matanya, Jaemin menggenggam tangannya yang anggun itu, dan ia tempelkan dipipinya sambil teru meminta maaf

"lo beneran semarah itu sama gw chan? sampai lo gamau bangun buat maafin gw?, maafin keegoisan gw chan, gw egois sampe buat lo celaka gini, pulang kebadan lo lagi chan, gw kangen mabar sama lo lagi, kita byone lagi chan kaya kemarin-kemarin, lo gamau ngelakuin itu sama gw lagi chan?, please bangun chan, bangun...."

Ucapnya sampai pada akhirnya ia meneteskan air matanya itu, akhirnya Jaemin keluar dari ruangan Haechan, dan baru saja keluar ia sudah disambut oleh dady dan bubu nya

"jaemin..., ten mana?"
Taeyong menanyakan Ten yang tidak ada disana

"ah mae pulang tadi bu, katanya mau mandi"

Taeyong tersenyum dan ia melihat mata Jaemin

"min kamu nangis?, sudah lah, haechan pasti akan bangun nak, sekarang ikutlah dady mu, kau makan dulu ya?, bukankah sudah dua hari kau tak makan jaemin?, kau tak lapar?"

Jaemin hanya menggeleng, ia hanya memikirkan Haechan sampai lupa kediri sendiri, dan tak memperdulikan kesehatannya sendiri

"jaemin... pikiran juga kesehatan mu nak, sudahlah, sekarang ikut dengan dady mu dan makan ya?, bubu tidak mau lihat kamu sakit, cukup haechan saja bubu sudah sedih apalagi ditambah kamu, ya?"

Akhirnya Jaemin meng iyakan kemauan bubu nya, dan mengikuti dady nya Jaehyun, sedangkan Taeyong masuk kedalam ruangan Haechan, untuk melihat keadaan menantu kesayangannya itu.

****

"pesanlah yang banyak jaemin"

Jaemin hanya tersenyum tak semangat, tapi memang sudah tiga hari ini ia tidak bersemangat, Jaehyun amat sedih melihat anaknya seperti ini, beda dari hari-hari biasa

"dengarkan dady, jaemin.... kesalahan mu memang fatal, tapi ga seharusnya dirimu seperti ini, murung, tak bersemangat, bahkan senyum saja kau tidak mau, bagaimana haechan mau bangun dan melihat mu, sedangkan keaadan mu sekarang saja ikut mengenaskan, kau tak ingin makan, dan lain-lain, haechan disana juga tidak ingin melihat mu seperti ini, jadi ayo lah makan jaemin"

Mendengarnya akhirnya Jaemin menurut dan mulai memesan makanan, ia hanya memesan steak dan beberapa makanan penutup dan juga minuman, setelah makanan itu datang, ia memakannya namun hanya satu, dua, tiga, empat, suap Jaemin sudah meletakan garpu dan sendoknya kembali, dan kembali tak bersemangat seperti semula.

****

"hai haechan, ini bubu, apa kabar kau dialam mimpi mu sekarang?, omong-omong apa kau tidak ingin pulang nak?, kita disini menunggumu"
Taeyong mengelus kepala Haechan pelan, memandang terus menerus muka Haechan yang memakai nabulizer dengan sunyi nya ruangan hanya ada suara vantilator yang memenuhi ruangan sunyi tersebut

"akan kau beri nama siapa anak ini na?"

"aku belum yakin, tapi aku sudah memikirkan ini, aku akan memberi nama dia haechan"

perjodohan | nahyuck Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang