🧷🧷🧷🧷🧷
tok... tok... tok...
"iya sebentar"
terdengar ketukan pintu dikediaman milik Johhny, Renjun yang sedang menonton sambil memakan mangga diruang tamu itu mendengarnya, dan membukakan pintu tersebut.
"iya siapa?"
Terlihat lelaki tua yang berdiri didepannya, tinggi, putih, dan tampan, wajah Renjun benar-benar bingung, ia pikir itu adalah teman dari ayahnya
"siapa ya?"
"renjun, kau tidak kenal paman?"
"paman?, paman siapa?"
"paman"
"renjun!"
Maenya berlari kearah nya dan saat sudah didekatnya ia menjauhkan Renjun dari lelaki itu"ngapain anda kesini?, ada urusan apa?"
"ten.., aku ingin bertemu anak ku"
"anak mu?, kau tidak punya anak disini tuan, siapa dirimu?, aku saja tidak kenal"
"ck, tuan... apa kabar?, ada urusan apa kau kesini tuan jongsuk"
ya lelaki itu adalah jongsuk, pemilik villa yang disewa oleh Jaemin dan teman-temannya
"johhny"
"renjun, masuk ya nak, kekamar"
"i iya mae.."
Renjun yang semakin bingung hanya bisa menuruti perkataan mae nya, untuk menyuruhnya ke kamar, namun tak lupa dengan makanannya, ia mengambil mangga nya terlebih dahulu, dan berlari ke lantai atas kedalam kamarnya.Ten menutup pintu rumahnya, dan Johhny mulai mendekat kearah Jongsuk, menatapnya tajam
"dimana anak ku, tolong aku ingin bertemu dengan mereka"
"lancang, anak?, anak siapa?"
Terlihat dari mata Johhny sangat kesal dengan perkataan dari Jongsuk"anak ku johhny, aku tau aku salah, tapi sekarang biarkan aku jelasin semua, kenapa aku pergi waktu itu"
"basi, kita sudah tidak mau mendengarkan apapun dari mu jongsuk, semua sudah terlanjur, lagi pula jika kau menjelaskan kembali, kakak ku tidak akan kembali ke dunia ini, kau tau itu?, sekarang pergi lah, aku sudah muak liat muka munafik mu itu"
Ten mengusir Jongsuk, karna tidak mau melihat wajahnya lagi
"tapi beri aku kesempatan sekali untuk melihat anak anakku ten"
"siapa anak mu brengsek!?"
"ten.."
"PERGI!, PERGI JONGSUK, PERGI!!"
Tak ingin bertengkar dengan mereka, akhirnya Jongsuk pergi dari kediaman Johhny, dengan wajah yang menyesal, sedih, tidak bisa diartikan.
Teriakan Ten tersebut terdengar sampai kekamar Renjun, Renjun yang mendengarnya benar-benar tidak tau, apa yang terjadi pada masa lalu, kenapa mae nya begitu marah, saat lelaki itu kerumahnya?*****
"chan.... kamu marah nya jangan lama-lama gini, gw ga bisa apa-apa ga ada lo, bangun ayo Chan"
Jaemin masih meminta Haechan untuk bangun untuk yang ke sekian kalinya, namun Haechan masih saja berada di dalam koma nya, Haechan yang semula hanya diam, sekarang raut wajahnya sangat sedih, dan keluar air mata dari mata nya yang masih terpejam
"chan..., lo kenapa?, lo nangis?, kenapa disana?, kenapa chan..."
Jaemin yang panik hanya bisa menggenggam tangan Haechan, dengan Haechan yang masih meneteskan air matanya, dan bergetar saat Jaemin mengecium keningnya, setelah reda Jaemin meninggalkan Haechan dan keluar dari ruangan itu