🧷🧷🧷🧷🧷
"Jaemin liat, panggilin dokter jen cepet"
suasana yang awalnya sepi dikejutkan dengan hal yang membuat mereka senang, mungkin penantian yang lama mereka tunggu kini datang.
Dengan cepat jeno memanggil dokter dan berlari, orang tua mereka yang menunggu disana sambil terus mamastikan hal tersebut"jae kau lihat sendiri kan?"
"iya, aku juga liat yong"
Jeno yang datang dengan dokter tersebut langsung buru-buru masuk kedalam ruangan dan mengechek hal tersebut, selama hampir 10 menit pemeriksaan akhirnya dokter selesai dengan hal itu
"gimana dok?"
"secara umum pasien sudah dinyatakan siuman, namun entah apa yang membuatnya terus menutup matanya, tapi jangan khawatir pasien akan segera bangun"
"makasih dok"
Setelah meninggalkan mereka semua, taeyong mendekati jaemin dan menggenggam kembali tangannya
"bangun nak, jangan lama-lama tinggal disana"
Entah apa yang membuat jaemin terus menerus ingin berada di mimpinya, perlahan matanya mengeluarkan air mata, jaehyun yang melihatnya sontak mendekat"jaemin..."
****
"jaga diri, haechan kecil sudah bersama bunda, besar lah, adek mu sudah tidak harus merasakan kerasnya dunia, jaga diri mu nak, bunda sayang kamu hiduo dengan baik bunda dan adek kamu ada disamping kamu jaemin"
"ga bahkan gw ga kenal sama lo!, jangan bawa haechan jangan gw mohon.."
"kaka jangan khawatir bersenanglah di dunia mu, aku akan behagia didunia ku bersama bunda, see you, i love you kaka"
Bayangan tersebut menghilang perlahan dengan senyuman mereka berdua yang manis, perlahan ia bangun
"HAECHAN!!"
"jaemin..., sayang, jae kenapa? dia nyebut nama haechan terus menerus jae"
"biarkan sayang mungkin tuhan sedang memberikan tanda untuk nya, kita tunggu ia sampai ia benar-benar bangun"
Sepanjang menunggu hinggap hampir 1 jam lamanya, bahkan yang ditunggunya benar-benar tidak mau bangun dan sepanjang itu juga ia hanya menyebut nama orang yang ia cintai sambil terus mengeluarkan air matanya, taeyong yang juga sudah tidak kuat melihat anaknya yang terus menerus seperti ini, ia memilih untuk keluar dan meluapkan tangisannya di luar
"jeno jagain bubu"
"baik yah"
mungkin yang ia lakukan tidak akan berguna, berlari di bukit seperti ini?, untuk mencari apa yang bahkan sebelumnya dia tidak mengenalinya
"lo beneran ninggalin gw sekarang chan?, kenapa? bahkan buat gw yang masih butuh peran lo dalam hidup gw"
"jaemin.., jaemin..."
tangisannya berhenti setelah ia mendengar seseorang yang memanggilnya, ia menoleh belakang terlihat satu sosok laki-laki yang berada di pohon semula sedang menunggunya untuk berlari kearahnya dan kembali
"jaemin... nak..."
pikirnya saat ini, mungkin itu bubunya yang akan membangunkan dari mimpi buruk ini, karna ia masih percaya bahwa yang ia dapatkan sekarang bukanlah hal yang nyata melainkan mimpinya saja
"iya.. gw pasti ketiduran pas lagi emosi tadi, iya gw tau, gw harus bangun, bangun, makanya tadi haechan nyuruh gw bangun, karna ini mimpi dan ga mungkin bahkan haechan sendiri pernah bilang buat jangan ninggallin dia, masa ia tiba-tiba dia yang malah ninggallin gw hahah"
Perlahan iya berlari dan menghampirinya, terdiam bahkan mematung, siapa yanh ada didepannya saat ini?, ia tidak mengenalinya, bahkan sekarang dirinya terjebak
"jaemin nak..."
mungkin samar-samar dia mendengar suara bubunya, namun siapa yang sekarang berada didepannya?. Tanpa disadari orang itu sudah berada dekat di depan jaemin
"ayo pulang nak"
ucapan itu seketika menghentikan nafas jaemin sesaat
"Jaemin jaemin, nak?"
Taeyong menggoyangkan tubuh anaknya, perlahan terlihat ia membuka matanya perlahan dan perlahan, orang-orang disekitarnya dibuat terdiam saat ia benar-benar membukanya semua semakin menangis, jeno, jaehyun, ten, jhonny, taeyong, renjun, bahkan guanlin.Akhirnya orang yang selama ini mereka tunggu ingin membuka matanya kembali. namun, anehnya ia hanya terdiam dan melirik kanan kiri mencari sesuatu?
"Sayang ini bubu kamu masih inget kan?"
Ia hanya menganggukkan kepalanya lalu kembali mencari sesuatu"Jaemin kamu cari apa?"
Tanya ten yang menggenggam erat tangan jaemin"haha chan.."
ucapnya perlahan lirih kepada mereka semua"di di mana hahaechan mae..."
lirihnya kembali, ruangan seketika hening mendengar ucapan jaemin itu, renjun yang perlahan meninggalkan ruangan dan diikuti oleh alin"sayang... kan kamu baru sembuh, tanya tanya nya nanti ya?"
Jaemin menggelengkan kepalanya, tidak ia hanya ingin bertemu dengan kekasih hatinya.
Namun perlahan juga mereka tidak bisa memendam air matanya, ten, taeyong kini menangis, untuk menenangkan mereka jeno dan jaehyun membawa mereka keluar, sekarang hanya tinggal johnny dan lelaki asing, namun jaemin pernah melihatnya."Ayah.. kenapa mereka semua malah nangis?, dan siapa dia?"
lirik jaemin, dan bertanya pada johnny, lelaki di sampingnya saat ini bahkan tidak bisa melihat situasi seperti ini, Johnny mulai mendekati dirinya ke arah jaemin“jaemin istirahat dulu bentar ya, nanti baru kita jelasin semua ke kamu ya”
jaemin hanya mengangguk dan menuruti apa kata ayahnya, ia mulai perlahan kembali tertidur karna dilihat sudah tertidur Johnny dan pria tersebut keluar dari ruanganMasih dengan situasi yang sama, ten yang masih menangis di pelukan renjun, dan jeno yang masih menenangkan taeyong apa yang mereka tangisi saat ini? bukankah harusnya mereka bahagia dengan keadaan jaemin yang sudah bangun dari komanya selama ini?.
Perlahan Johnny duduk disebelah ten, menarik nafasnya dan membuangnya kasar“mungkin malam ini, kita harus ngadain sesuatu buat kita bahas, di rumah ku, renjun alin kalian jagain jaemin”
Renjun hanya mengangguk begitu pula dengan guanlin.
...(◍•ᴗ•◍)❤...