🧷🧷🧷🧷🧷
malam hari jam 21.28
setelah makan malam mereka sedang mengadakan camping atau... tidur diluar berdua dihalaman depan rumah mereka, hal ini karna haechan yang meminta, saat tadi pagi waktu sarapan."liat liat, itu ada tiga Bintan, gw, lo, satu lagi?"
"anak kita"
"anjir lah, bego apa tolol, gw cwo"
"lah, mae lo juga cwo"
"sialan, bubu lo juga"
mereka sedang menatap bintang sambil tiduran, begitu hang
atnya malam ini bagi mereka berdua karna hal ini tidak pernah mereka lakukan sebelumnya, namun ini tudak membuat mereka canggung, yah secara mereka sudah sering berantem jadi sudah biasa.
"oh ya min, gw mau ijin, gw, chenle, sama yangyang mau pergi kepuncak apalagi ini dikasih libur kan 2 minggu, gw sama mereka mau disana 4 hari"
"terus lo mau ninggalin gw gitu ajh?"
"yee kaya ga biasanya ajh"
"nanti gw tidur meluk siapa?"
"dihh, nanti lo meluk bantal ajh, bayangin itu gw"
"emang gw ga bisa ikut ya?"
"eumm boleh, nanti gw bilangin ke chen-"
belum sempat haechan meneruskan bicaranya, ponselnya berbunyi, ada seseorang yang menelfonnya akhirnya haechan mengambil ponselnya dan melihat siapa yang menelfon
"nah kebetulan anaknya nelfon"
"siapa?"
"chenle"
jaemin hanya mengangguk
chenle
"oi apa chen?"
"chan, gimana lo udah minta ijin?"
"nah ini anaknya disebelah gw"
(haechan memberikan ponselnya pada jaemin)"chen"
"eh min, gimana min, bolehin ya si haechan"
"boleh kok, tapi gw ikut ya?"
"ikut?..., ya.. bisa ajh sih ya, ga masalah juga gw nya"
"oke gw ijinin"
"asek, thank's min"
"hmm"
(memberikan kembali pada haechan)"besok kan, jam berapa?"
"besok besok, ga bukan besok, besok nya lagi"
"lah kata yangyang besok"
"kebiasan bocah, yauda gw kasih tau Yangyang dulu ya"
"iya iya"
tutup.
haechan menatap jaemin, dan tersenyum