secret mission

delapan

"Lo cuma benalu di keluarga Lo,jadi jangan sok berani".

-eleanor-

"Gue pastikan Lo bakalan mati saat ini juga Eleanor".

-ruby-

"Jangan pernah sentuh cewek gue,tangan kotor Lo gak pantas sentuh dia".

-athar-

🥀🥀🥀

Saat ini,elen berada di depan mansion athar.dia menatap ke arah keseliling mansion megah itu.athar mengajak elen untuk masuk kedalam mansion.

Mereka berjalan masuk kedalam mansion,di ruang tamu ada Ruby dan Amara yang tengah bercanda ria.

Athar dan elen mendekati mereka.athar menyuruh gadis itu untuk duduk di sofa.

"Apa itu pacar kamu nak?". Tanya Amara.

"Hm". Deham Athar.

"Jadi Lo yang rebut tunangan gue". Ujar Ruby.

"Sorry ,lo bilang dia tunangan Lo?,tunangan aja belom udah Lo bilang cowok gue tunangan Lo". Tukas elen.

Athar menarik ujung bibirnya.gadis ini sangat pintar bersandiwara. Bahkan gadis ini mengatakan kalo dirinya adalah kekasihnya.

Amara hanya melihat elen.penampilan gadis yang di bawah Athar sangat anggun.amara bisa merasakan jiwa kepemimpinan gadis ini sangat kuat.

Gadis ini sangat tenang dan juga tidak menampilkan banyak ekspresi.athar menggenggam tangan elen.

"Kamu mau minum apa sayang?". Tanya Athar lembut.

"Terserah kamu aja". Jawab elen menatap Athar.

Cowok itu tersenyum manis kearah elen.dia mengusap kepala gadis itu lalu pergi ke dapur.

Ruby terperangah melihat senyuman athar.selama ini cowok itu tidak pernah tersenyum kepadanya bahkan bersifat lembut dan hangat saja tidak pernah.

Dan sekarang,cowok itu bersifat lembut dengan gadis yang tidak di ketahui asalnya.ruby mengepalkan tangannya.

Tidak bisa.tidak bisa ia biarkan gadis itu merebut athar.dia hanya menginginkan athar.apa pun caranya akan dia lakukan untuk mengambil Athar.

"Siapa nama kamu nak?". Tanya Amara.

"Elen Tante". Jawab elen.

"CK.pasti Lo cuma mau ngincar harta nya athar aja kan.ngaku Lo". Ujar Ruby.

Dia akan membuat gadis itu malu dan memilih untuk meninggalkan Athar.tanpa Ruby ketahui.dia telah menyenggol salah satu anak mafia terkejam.

"Gue gak butuh hartanya.harta gue lebih banyak,so buat apa gue milih hartanya". Jawab elen.

Wajah gadis itu tetap tenang.bahkan tatapannya yang tajam bagai elang kini menatap Ruby seolah ingin memangsa nya.

"Kalian ngobrol aja dulu.tante mau kedapur dulu". Ujar Amara.

"Iya Tante". Jawab Ruby.