4. Argumen

104 76 11
                                    

Hai...
Happy reading🍒

•••

Belakang ini pembeli semakin banyak, membuat Fira kewalahan membuat kue yang ia akan antar.

Hari ini Fira tidak masuk sekolah di karenakan kesiangan, barusan ia di omeli oleh bundanya.

"Makanya kalo tidur itu jangan kemaleman, ujung-ujung nya kesiangan gak masuk sekolah kalo kamu terus-terusan begini nanti kamu mau jadi apa hah?" marahnya.

"Iya maaf bunda, tapi Fira gak---"

"Udah jangan bantah ucapan bunda, sana kamu lanjutin lagi bikin kue nya nanti antar." titah Nira, Fira menggangkuk lesu lalu ia melanjutkan membuat adonan kue yang tadi sempet tertinggal kan.

"Kalo gak gara-gara si sialan itu, gue pasti gak kesiangan begini. awas aja lo nanti gue pukul muka lo yang kayak orang utan itu." gerutunya.

Perasaan kesal nya belum mereda, sampai-sampai Fira tak menyadari kebodohannya yaitu menggerutu tak jelas dan berujung adonan nya terlalu encer dan kemungkinan akan gagal saat di panggang.

"Arghh, kenapa sih hari ini sial banget." Nira sendari tadi melihat putrinya yang sedang uring-uringan tak jelas membuat nya gemas.

"Gimana ini, aduh pusing banget  harus bikin ulang. tapi untungnya sih bikin nya sedikit jadi gak rugi."

Fira terpaksa harus membuat ulang adonan, entah kenapa saat ia ingin membuang adonan tersebut ia terintas di otak nya untuk membuat sesuatu, jadi Fira memutus kan untuk tidak membuangnya.

"Ide bangus." ucapnya sambil tersenyum miring.

...

Hari mulai siang sehingga cuaca sangat terik membuat Pina dan Alicia kepanasan, mereka memutuskan untuk ke kantin langsung dari pada menunggu seseorang di lapangan.

"Lama-lama gue gosong gara-gara lo." dengus Pina, Alicia tertawa kecil lalu ia memanggil mbak Lyla.

Setelah itu mbak Lyla menghampiri ke meja yang di tempati meraka berdua. "iya mau pesen apa neng?" ucap mbak Lyla.

"Saya pesen es teh manis dua sama ice cream juga sama dua, sama apalagi ya... euh satu lagi pesen nasgor dua porsi jangan pake pedes dua-duanya." ucap Alicia kepada mbak Lyla.

"Baik, tunggu sebentar ya neng."

"Lo pesen buat siapa aja? banyak amat kayak mau hajatan." ucap Pina.

"Buat gue sama lo kan, gue sengaja pesen ice cream sama nasgor buat lo anggap aja sebagai balas budi dari gue kerana lo udah nemenin gue tadi di lapangan." terus terangnya, Pina hanya mengangguk sambil mengucapkan terimakasih.

"Ngomong-ngomong lo udah jadian sama si Marvendo?" tanya Pina.

Belum sempat menjawab pertanyaan dari Pina, Alicia di panggil oleh mbak Lyla untuk membawa pesanan nya.

"Bentar, gue ambil pesanan tadi."

Pina menatap punggung Alicia yang semakin jauh dari hadapannya, ia tak menyangka temannya menjalin hubungan dengan Marvendo dimana itulah gebetan dari sahabatnya yaitu Fira.

Enemy Lover Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang