6. Kejutan

79 67 10
                                    

Hai...
Happy reading 🍒

•••

Semenjak kejadian kemarin, Fira menjadi pendiam dan tak seperti biasanya lagi.

Sampai Pina sebagai temannya heran dengan tingkah laku Fira sekarang, tak di pungkiri bahwa Fira seperti itu karena gara-gara Marvendo yang sangat lancang mencium pipinya.

"Fira, lo gak sakit kan?" tanya Pina sambil telapak tangannya menempel di dahi Fira.

Fira hanya diam dan tidak menggubris pertanyaan Pina, lalu mereka berdua masuk ke dalam kelasnya masing-masing.

"Gue pamit byee." pamit Pina, sedangkan Fira ia hanya melambaikan tangannya saja.

"Darrrrrr." ucap Asoka, ia awalnya ingin menjahili Fira dengan cara mengejutkan tetapi gagal karena teman satu ini tidak terkejut malahan Fira langsung melengos pergi menuju bangkunya.

Fira duduk di bangku nya dengan lesu, mental nya sedang down dan juga lagi bad mood.

Asoka langsung menghampiri Fira, ia akan memberikan sebungkus cokelat yang kemarin ia beli di mall.

"Fira, lo mau gak?" tawar Asoka, Fira menggelengkan kepalanya lalu ia tiduran di bangku dengan tangan yang menjadi bantalannya.

"Kenapa sih lo jadi aneh, gue niatan ngasih ini buat lo. asal lo tau ya gue maksa ke bunda untuk beli coklat ini, awalnya sih gak di bolehin karena takutnya kolesterol gue kambuh tapi gue bilang buat pacar, eh akhirnya di bolehin." ucapnya panjang lebar, dan kata terakhirnya berakhir bisikan.

Asoka terkekeh-kekeh dengan ucapannya, ia berusaha menghibur kembali Fira agar tidak seperti ini.

"Jujur gue, gue sebenernya----"

"Aaaaa utututu besti gue sekolah, yeah akhirnya ada teman curhat." ucapan Asoka terpotong kala suara Billa yang menggelegar seperti toa.

Asoka menghembuskan nafasnya dengan kasar, rencananya gagal gara-gara curut satu ini.

"Ish, gue ngomong belum selesai lo malah potong perkataan gue." ucap Asoka sinis, Billa yang baru memeluk Fira ia lantas menatap Asoka dengan tatapan bingungnya.

"Emang lo bicara apa? gue gak denger lo ngomong." ucapnya.

"Itu... arghh udah lah jangan di pikirin." ucapnya prustasi.

"Idih gak jelas banget lo. Firr gue dapat informasi bahwa nanti setelah semester pertama sekolah kita bakal adain camping." ucap Billa sumringah.

"Dan asal lo tau ya, yang bikin gue semangat itu nanti di acara camping bakal ada alumi ganteng itu, Aaaaa jadi makin semangat banget ini mah."

"Iya gue tau, halahh gantengan gue dari pada alumni itu." narsisnya, Billa menatap Asoka dengan sinis lalu ia mendengus geli.

"Iwww, gantengan kakak itu lah di banding lo yang petakilan kayak cacing kepanasan, apalagi kalo soal nyontek lo pasti nomor satu juaranya di kelas ini." ejeknya.

"Yaelah, bawa santai aja kali Maimunah."

"Firr lo masih idup kan?" tanya Billa dengan hati-hati.

Enemy Lover Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang