10. Terbongkar

98 76 31
                                    

Hai...
Happy reading 🍒

•••

Pagi yang sangat cerah, setelah kemarin hujan deras melanda membasahi muka bumi ini.

Fira masih tertidur, memang hari ini hari minggu tetapi Fira melupakan jadwal hari ini untuk membuat kue pesanan pelanggan nya.

Sedangkan Pina, ia sedang duduk di halaman belakang rumahnya sambil menikmati secangkir teh dan di temani oleh mochi---kucing peliharaan nya.

"Mochi, gimana kalo kita main ke rumah Fira?" tanyanya, Mochi langsung beranjak dari pangkuan Pina lalu pergi meninggalkan nya sendiri.

"Ish, Mochi malah pergi berarti dia gak mau. dasar kucing mageran." Pina kembali meminum teh nya, saat ia sedang meneguk secangkir teh tersebut handphone nya berdering.

Pina langsung membuka handphone nya, terlihat temannya yang mengirim kan beberapa pesan yang membuat Pina mengerutkan keningnya pertanda heran.

"Hah! maksud nya si Layla ngasih tau yang sebenarnya ke Fira, wah gawat nih gimana kalo si Fira ngamuk?!" ucapnya misuh-misuh, tak lama lagi Pina langsung bergegas untuk ke rumahnya Fira.

"Semoga si Fira gak ngamuk, bisa berabe nih gue kalo dia tau yang sebenarnya."

...

Di hari libur ini Aksel memutuskan untuk pergi bermain bersama temannya, biasanya ia pergi untuk sekedar nongkrong di basecamp nya.

Keluarga kecilnya sekarang sedang sarapan pagi, sebelum memutuskan untuk pergi main biasanya Aksel selalu sarapan terlebih dahulu.

Di sisi lain Aksel tak mau sarapan dikarenakan ada papah nya yang membuatnya malas untuk makan, di sisi lain juga Aksel kasihan kepada bundanya dan kedua adiknya.

"Aksel, bunda hari ini kerja lembur meskipun ini hari libur tetapi banyak yang ibu harus kerjakan di butik ibu." ucapnya. Aksel yang sedang minum lantas merasa tak mau ibunya bekerja seharian penuh.

"Gak jadi dong bu liburan nya, padahal Saputri pengen banget liburan gitu apalagi sekarang kan papah udah pulang." ucap Saputri sambil melihat ayahnya yang sedang makan.

"Leo pengen nya kita bertiga aja Bu, kan bang Aksel lagi libur nih kuliah nya, pasti bisa dong kan Bu?"

"Bang Leo! masa papah gak di ajak jahat banget ih." Sang ayah melirik sekilas dan melanjutkan makannya.

"Udah, jangan berantem." sanggah Syani.

"Btw minggu depan di sekolah bakal ngadain camping, bang ikut gak?." tanya Leo.

Aksel menggeleng, ia tak ada niatan untuk ikut acara tersebut. masih banyak yang ia harus selesaikan terutama skripsi nya dan juga urusan lainnya.

Dengan wajah cerita, Leo berseru riang membuat Aksel heran dengan kelakuan adiknya.

"Kenapa bang? kayak orgil aja."ucap Saputri sinis.

"Abang udah makanya?" ucap Syani, saat Aksel pergi setelah menghabiskan sarapannya.

"Aksel pergi dulu, mau ngerjain skripsi yang ketinggal." ucapnya.

Enemy Lover Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang