Pernah tidak kalian para wanita menyatakan perasaan pada pria lebih dulu?
Masih banyak orang bertanggapan baik berkelamin Wanita dan Pria, mengatakan bahwa pihak Pria yang harus menyatakan terlebih dahulu dan Wanita cukup menunggu kepastian. Lalu bagaimana jika kita sudah menunggu tapi kepastian tidak pun datang?
Munculah kalimat "Ghosthing" .
Tapi banyak juga wanita menolak pernyataan itu dan mengatakan "Jaman sudah berubah dan apa salahnya menyatakan lebih dahulu? "
Yup jaman sudah berubah dan kita tidak perlu menunggu kepastian karna kita juga bisa memberikan kepastian sebelum Pria yang membuat kita merasakan nyaman dan Cinta menghilang begitu saja.
Itu tanggapan Lenuta salah satu Mahasiswa Universitas Negeri jurusan manajement semester 4, sebelum menyatakan perasaannya pada Senior yang ia sukai.
Sebenarnya untuk pertama kalinya ia menjadi pihak "Penembak" karena sebelumnya ia hanyalah salah satu dari sekian banyaknya wanita yang menjadi pihak "Penolak". Ya karena sebelumnya ia tertalu malas untuk menjalin hubungan.
"Kak gue suka sama lo. Mau jadi pacar gue? " Tanya Lenuta dengan wajah serius meskipun dalam hatinya ia sedang berteriak.
"Sorry tapi gue udah punya pacar dan lo udah gue anggap kayak adik sendiri. "
Ok nggak masalah diFamily Zone meskipun hati gue rada cenat-cenut. Batin Lenuta.
"Oh yaudah gapapa Kak. Tapi kalo boleh tau, siapa pacar Kakak? " Raut penasaran terlihat jelas diwajah Lenuta.
"Emm Rahasia. "
Lenuta merasa tidak puas dengan jawaban seniornya. Padahal ia sudah penasaran dengan siapa seniornya berpacaran dan kira-kira siapa yang beruntung bisa mendapatkan senior yang tampan, baik hati, sopan, murah tersenyum, udahlah paket komplet. "Kasih tau dong Kak. Aku nggak bakal marah atau bocorin tentang pacar Kak Dean. "
"Janji ya.. " Lenuta mengangguk dengan anggun tanpa harus menurunkan pandangan dan dagunya terlalu rendah. Ia masih mertahankan harga dirinya yang tingginya selangit.
"Pacar gue, Arwin. "
Deg!
Tanpa sadar Lenuta menahan nafasnya dengan tubuhnya yang membeku sesaat. Fakta yang baru ia dapatkan sangat mengejutkan sampai membuatnya tidak bisa berkata-kata.
Dean yang melihat keterdiaman dan raut terkejut diwajah Lenuta, mencoba menyadarkannya dengan menapuk pipi Lenuta dengan pelan. "Lo gapapa? "
Seakan tersadar bahwa ia sudah memperlihatkan wajah bodohnya pada Senior yang ia sukai, ia berdehem dengan pelan. "Ehm.. Gapapa kok cuma sedikit kaget aja. "
"Kaget kenapa? "
Tolol, udah jelas-jelas gue kaget sama ucapan lo yang pacaran sama Kak Arwin yang notebene-nya Cowok! Batin Lenuta teriak frustrasi!
"Haha gapapa Kak. Btw ini udah jam 11 katanya Kak Dean ada acara. "
"Oh iya! Makasih udah ingetin, sekali lagi sorry ya. "
"Gapapa Kak santai aja. " Setelah Lenuta memgucapkan itu, Dean langsung pergi meninggalkan Lenuta ditaman kecil tempat biasa para mahasiswa nongkrong.
Tidak ada raut sedih atau pun marah diwajah Lenuta karna sekarang mukanya benar-benar gelap akan aura--
"Iuh. " tangannya bergerak mengambil tisu dari dalam tasnya dan segera ia mengelap pipinya yang terdapat jejak sentuhan Dean.
Mungkin sikap Lenuta berlebihan hanya saja ia benci dengan kenyataan dirinya ditolak karena pria yang sukainnya belok dalam artian Gay. Padahal banyak Pria diluar sana tapi mengapa ia harus suka dengan Pria seperti Seniorya. Sial rasanya ia akan segera mendapatkan takdir buruk jika berdiri ditempat dengan kenangan yang akan membuatnya mengamuk tidak jelas.
![](https://img.wattpad.com/cover/337377728-288-k708265.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Antagonist Pride!
RandomBagaimana jika Lenuta, gadis cantik yang selalu menjunjung tinggi harga dirinya dan mencintai kebersihan harus memasuki tubuh Brigitta Angelika de Alberorn, seorang gadis bangsawan dari keluarga Duke yang terhormat. Masalahnya.. Brigitta adalah pem...