"Tolong selamatkan Duchess, " ucap Livin lirih.
Mendengar jawaban itu, jantung Neil berdetak cepat. Memegang bahu Livin. "Ada apa dengan Duchess? "
"Duchess di culik oleh sekelompok Pria berpakaian hitam. Saya tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi tapi tubuh Duchess terlihat lemas, " Jelas Livin dengan wajah pucat.
Para pelayan saling berbisik, menduga-duga apa yang sebenarnya terjadi pada Duchess dan apa yang akan dilakukan Duke pada situasi seperti ini, karena untuk pertama kalinya Duchess di culik. Mereka ikut cemas mengingat jika Duke terlihat sangat mencintai Duchess, pasti setelah ini mereka akan mendapatkan hukuman karena tidak mencegah kepergian Duchess.
Neil mengumpat dalam hati, membayangkan hal buruk yang akan terjadi pada Brigita. Segera saja Ia berlari menuju kudanya dan menungganginya. "Kau tau kemana mereka pergi? "
Livin menggeleng lemah. "Saya tidak tahu, tapi saya mengingat ciri kereta kuda yang mereka naiki. "
"Sebagian dari kalian ikuti aku, Vind tunggangi kuda bersama pelayan Duchess, dan Kau tunjukkan jalan. " Perintahnya pada sebagian Ksatria dan pada Livin.
Meskipun tubuhnya lemas, Livin tetap ingin menyelamatkan Nyonya-nya bagaimanapun caranya, dari pada berdiam diri dan menunggu. Dengan bantuan Vind- tangan kanan Neil, Livin berhasil menunggangi kuda lalu Vind menyusul duduk di belakangnya. Perjalanan pun dimulai dengan Vinds yang memimpin jalan sesuai arahan Livin.
Vind memacu kudanya lebih cepat agar segera sampai di pusat perbelanjaan untuk mencari tahu kemana kira-kiranya kereta kuda yang terdapat Duchess di dalamnya.
Sesampainya di pusat perbelanjaan, Neil langsung mengarahkan bawahannya untuk menyelidiki restoran yang sempat Brigitta singgahi dan cari tahu kemana tujuan sekelompok penculik tersebut, sedangkan Neil menanyakan pada satu-persatu orang yang menjual makanan, mengatakan ciri-ciri kereta kuda yang di pakai penculik lalu menanyainya, apakah mereka tahu kemana kereta kuda itu pergi.
Mereka, para penjual tidak tahu karena tidak terlalu fokus pada sekitar. Tidak menyerah, Neil kembali menanyakan pada orang-orang yang berlalu lalang, sayangnya mereka juga tidak tahu kemana kereta kuda itu pergi. Akhirnya Neil menanyakan pada para penjaga yang sedang berpatroli.
"Sepertinya aku pernah melihatnya, " ucap salah satu penjaga dengan sedikit keraguan.
Melihat ada secercah harapan, Neil langsung menanyakan lebih detail. "Kemana mereka pergi!? "
"Kereta kuda itu pergi kesana, mengambil jalur kiri ketempat penyewaan kereta. Sepertinya mereka ingin mengembalikan keretanya, karena terdapat lambang kereta sewaaan di pintunya, " jelas sang penjaga.
Setelah mendengarkan penjelasan sang penjaga, Neil langsung pergi begitu saja dan segera menunggangi kudanya, tidak lupa Vind mengucapkan terima kasih lalu menyusul Neil dan meninggalkan sang penjaga yang kebingungan.
Ksatria lainnya mengikuti Neil dari belakang, memacu kudanya lebih cepat agar segera sampai di tujuan. Sesuai penjelasan sang penjaga, Neil mengambil jalur kiri ketempat penyewaan kereta kuda.
Orang-orang merasa kebingungan ketika melihat rombongan Duke Leusarpe, ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi sampai membuat Duke tergesa-gesa seperti itu dan membuat wajah yang mengerikan dengan aura hitam menguar di sekelilingnya. Orang-orang itu mulai berbisik dan menyebarkan rumor yang tidak-tidak.
...
Terlihat rumah kecil yang berada di tengah-tengah hutan. Terdapat 2 Pria yang sedang berjaga di depan pintu, sedangkan di dalam terdapat kamar yang terisi oleh seorang wanita yang meringkuk di atas kasur dan seorang Pria yang menindih tubuhnya. "Orang itu memintaku untuk mengurung mu, tapi tidak ada salahnya untuk mencicipi tubuhmu terlebih dahulu, " ucap Pria itu sambil menjilat bibirnya, memasang raut mesum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antagonist Pride!
De TodoBagaimana jika Lenuta, gadis cantik yang selalu menjunjung tinggi harga dirinya dan mencintai kebersihan harus memasuki tubuh Brigitta Angelika de Alberorn, seorang gadis bangsawan dari keluarga Duke yang terhormat. Masalahnya.. Brigitta adalah pem...