23. Menumpuk🖤

4.3K 441 15
                                    

Setelah 5 hari, Brigitta di sibukkan dengan tumpukan dokumen perihal Guild, akhirnya tiba hari di mana Ia di bebaskan dari semua pekerjaan. Maka dari itu, pagi ini Brigitta memutuskan untuk bersenang-senang bersama Livin, tujuannya kali adalah,  pusat perbelanjaan!

Ya, Ia ingin berfoya-foya!

Untuk apa menghasilkan uang yamg sangat banyak jika tidak di habiskan? Inilah tujuan utamanya untuk menghasilkan uang, agar bisa beli berbagai macam hal tanpa peduli dengan harganya.

Walaupun alasan yang sebenarnya karena uang yang Ia hasilkan sudah sangat banyak dan Ia belum pernah memakainya sama sekali, Saile pernah bilang jika di dark space, penyimpanan untuk uangnya sudah sangat penuh dan Bank manapun tidak bisa menampungnya dan karena itu juga Saile memintanya untuk menghabiskan setengah dari hartanya.

Memang susah jadi orang kaya, bingung bagaimana harus menghabiskannya. Padahal kemarin Ia sudah membeli beberapa properti berupa bangunan dan tanah tapi uangnya masih tersisa banyak, bahkan tidak menghabiskan 1/4 hartanya.

Setibanya Brigitta dan Livin di pusat perbelanjaan, Tempat yang Brigitta kunjungi adalah Toko yang menjual berbagai Armor, Ia ingin membeli beberapa Armor untuk rakyat Monster, meskipun Mark adalah target pembalasan dendamnya tapi bawahannya tidak bersalah, jadi rakyat Monster pantas mendapatkan alat untuk perlindungan. Sebagai bentuk terima kasih karena mereka sangat berguna dan hadiah ini bersifat rahasia.

Semua tindakannya selalu Ia hitung, berguna atau tidak. Jika tidak, Ia akan membuangnya. Memang masalah utama sudah selesai tapi bukan berarti mereka bisa bersantai, Ia bukan orang baik yang selalu membagi hartanya dengan percuma. Ia memang jahat, tapi Ia tahu mana orang yang lebih membutuhkan Uang dari pada mereka yang kerjanya hanya bermalas-malasan.

Tenang saja, Ia tetap menyumbangkan uangnya pada panti asuhan dan panti jompo. Rasanya aneh saja jika punya uang tapi tidak pernah menyumbangkan pada mereka yang membutuh, anggap saja Ia sedang menghabiskan hartanya dengan cara yang lebih baik. Ia juga tidak berharap jika kebaikannya ini bisa menghapuskan segala dosanya, bagaimana pun itu mustahil karena Ia hanya seorang manusia biasa, yaitu pendosa.

Bohong jika Ia tidak menginginkan pengampunan dari tuhan, ia sangat ingin. Tapi Ia sudah bersumpah atas nama Brigitta untuk menggantikannya dalam membalaskan dendam. Setidaknya Ia perlu menuntaskan urusannya di sini dan segera kembali ke dunia asalnya yaitu bumi, meskipun ia tidak tahu caranya.

Livin melirik sekilas. "Apa Nyonya tidak ingin membeli gaun atau perhiasan? "

"Tidak perlu, " jawab Brigitta. Untuk apa Ia membeli gaun lagi ketika Neil telah memenuhi semua kebutuhannya, di mulai dari gaun semua musim, perhiasan, uang bulanan, tempat tinggal dan makanan yang lezat, tidak lupa juga sosok Suami yang berguna untuk di pamerkan. Lagi pula Ia sudah memiliki toko perhiasan sendiri, jika Ia mau tinggal ambil dan tidak perlu bayar.

"Begitu.. Lalu apa yang akan Nyonya lakukan sekarang? " Tanya Livin.

Brigitta memegang dagunya, sedang berpikir. "Hm, entahlah aku bingung. Kau ada saran? " Tanyanya balik.

"Saya juga tidak tahu. Sebenarnya tujuan Nyonya kesini untuk apa? "

"Berbelanja tentu saja, tapi tidak ada yang ingin ku beli lagi. Semua sudah ku miliki, " jelas Brigitta, bukan bermaksud sombong.

Pada akhirnya Brigitta dan Livin merenung bersama, bimbang ingin pergi kemana. Sepertinya hari ini akan sama, Brigitta kembali gagal menghabiskan uangnya. Belum apa-apa kepalanya sudah pusing membayangkan omelan dari Saile karena tidak bisa menghabiskan setengah hartanya. Apakah Ia perlu beli properti lagi? Tapi semua toko yang berjajar di hadapannya sudah menjadi miliknya, atas nama L. Walau tidak semuanya.

Antagonist Pride! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang