7. Tiba🖤

8.7K 1K 31
                                    

Akhirnya setelah perjalanan selama 3 hari, Brigitta telah tiba di-daerah hutan Reewods bagian Utara Kerajaan Everont. Hutan yang perlu Brigitta lewati untuk menemukan penduduk Rakyat Monster karena di-dalam Novel, Desa Rakyat Moster berada di-pedalaman Hutan Reewods. Sayang sekali kereta kuda tidak bisa masuk di-karenakan jalan setapak yang terlalu kecil, hanya bisa dilewati dengan berjalan kaki.

Livin memperhatikan sekitarnya dengan perasaan takut. "Nona anda yakin ingin bertemu dengan Rakyat Monster? "

"Tentu saja. " Jawab Brigitta.

Livin tidak bisa melarang Nona-nya jika begitu. Tetapi Livin memilih untuk terus berjaga dan memperhatikan sekitar, memastikan Nona-nya baik-baik saja. Sedangkan Brigitta hanya bisa menatap Livin aneh karena mencoba menjaganya terlalu berlebihan.

Setelah berjalan cukup lama, Brigitta bisa melihat tanda-tanda kehidupan dan gerbang utama Desa Rakyat Monster yang di-jaga oleh dua Pria jenis Siluman atau Monster Vulpe(Rubah). Entahlah Brigitta bingung harus menyebut mereka Siluman atau Monster.

Brigitta bersembunyi dibalik semak-semak untuk memakai topengnya dan meminta Livin untuk memakai topeng juga karena Brigitta ingin wajah mereka tidak diketahui, sekaligus melindungi diri dari Virus yang telah menyebar melalui udara. Tidak lupa Brigitta menutup dirinya dengan jubah hitam. Setelah memastikan jika penyamarannya aman, Brigitta berdiri dan berjalan kehadapan Siluman Vulpe ah Monster Vulpe. Ck Terserah.

Monster itu langsung menghadang Brigitta dengan pedang yang diarahkan di-leher. Livin yang melihat itu tubuhnya sudah bergetar takut.

"Siapa kau!? " Tanya salah satu Monster Vulpe dengan rambut merah.

"Seorang Tabib. " Bohong Brigitta.

"Apa tujuan mu kemari!? "

"Aku dengar jika Desa kalian terkena wabah, jadi tujuan ku kemari hanya untuk membantu menyembuhkan teman atau keluarga kalian. " Brigitta tidak 100% bohong karena ia memang ingin menyembuhkan penduduk Rakyat Monster menskipun tujuan utamanya untuk bekerjasama dan mengambil alih kepercayaan Rakyat Monster.

Monster Vulpe menatap Brigitta dengan pandangan menyelidik. "Kau terlihat mencurigakan karena menggunakan topeng. "

Mendengar itu Brigitta tetap terlihat tenang. "Ini untuk melindungi diriku dari Virus yang telah menyebar di-udara. "

"Kembalilah selagi kita baik, kita tidak membutuhkan bantuan mu. "

"Aku tidak butuh persetujuan mu. Panggilkan pemimpin kalian karena aku ingin berdiskusi dengannya. " Ucap Brigitta terus terang.

Monster Vulpe itu terlihat kesal akan sikap Brigitta dan ingin mengusir Brigitta dengan kasar tetapi sebelum itu terjadi, ada suara yang mencoba menghentikan mereka.

"Ada apa ini? " Suara bariton yang seksi, ehm maaf Brigitta salah fokus.

"Ketua. Manusia ini berbohong ingin membantu kita. "

Brigitta melirik tajam Monster Vulpe yang ada di-sampingnya. "Aku tidak berbohong. "

Pria yang dipanggil Ketua, menatap Brigitta dengan pandangan menyelidik, lebih tepatnya tatapan tidak percaya. Sebelum Pria itu berbicara Brigitta memotongnya.

"Tumbuhan Eklars. "

Pria itu terdiam cukup lama sepertinya berpikir untuk mempersilakan Brigitta masuk atau tidak tapi Brigitta yakin ia akan dipersilahkan masuk karena Pria dihadapannya pasti tau jika tumbuhan Eklars yang mereka cari ada ditanganya.

Akhirnya pedang yang ada di-lehernya di-masukan kembali ke-tempatnya dan Pria itu mempersilahkan Brigitta masuk. Begitu masuk Brigitta langsung disamput dengan pandangan tajam dari penduduk Rakyat Monster, Brigitta tidak peduli. Lalu Pria itu mengarahkan Brigitta menuju rumah, tempat pengasingan untuk penduduk yang sudah terkena penyakit.

Antagonist Pride! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang