"Weekend ini kalian mau kemana?" tanya Ren Di menatap mereka bertiga."Aku di rumah" jawab Letta sambil mengunyah permen karet.
"Sama" sambung Xavier.
"Kalau aku mungkin akan pergi bermain di mall" jawab Zaedyn.
"Hm baiklah ah tapi bagaimana jika kita semua pergi ke mall dan bermain juga?" saran Ren Di.
"Ya boleh juga" angguk Zaedyn menyetujui saran Ren Di.
"Tidak buruk" jawab Letta.
"Ikut tidak?" tanya Zaedyn pada Xavier.
"Hm"
"Yesss besok jam 12:00 sudah bertemu di depan mall" ucap Zaedyn diangguki oleh semuanya.
"Oke kalau begitu aku duluan yaa" ucap Ren Di sambil berlari menuju mobil nya.
"Duluan" ujar Zaedyn pada Xavier.
Tersisa mereka berdua yang masih di parkiran saat ini, "Aku pergi dulu" pamit Letta pada Xavier.
"Tunggu" perkataan Xavier membuat langkah kaki Letta berhenti dan berbalik pada nya "Apa?" tanya Letta.
"Besok pergi bersama ku" ajak Xavier deg-degan takut di tolak.
Namun senyum tipis terbit kala melihat anggukan kepala dari Letta tanda menyetujui ajakan Xavier padanya.
Merasa tertinggal karena langkah cepat Letta Xavier pun berlari kecil untuk mengikuti langkah kaki Letta, "Perlahan saja tak ada yang mengikuti mu" ucap Xavier.
"Tidak pulang?" tanya Letta karena heran kenapa Xavier mengikutnya.
"Aku akan menemani mu sampai rumah" jawab Xavier.
Letta hanya mengangkat kedua bahu nya, dan kembali fokus pada jalan nya. Selama 4 menit mereka terdiam sambil berjalan. "Etsss" ucap Letta berhenti.
"Kenapa" kata Xavier.
"Lihat" tunjuk Letta pada salah satu penjual permen gulali dengan senyum pepsodent.
Sambil berlari kecil Letta menghampiri penjual itu dan mengatakan "Beli dua pak" ucap Letta sembari mengeluarkan uang dari saku.
Namun belum sempat penjual tersebut menerima uang, Xavier lebih dulu menahan tangannya membuat Letta bingung dan menatap padanya.
"Apakah kamu tidak takut sakit gigi" kata Xavier.
Letta menggeleng, "Beli satu saja" lanjut Xavier.
Wajah Letta cemberut. Xavier yang menyadari hal itu hanya bisa menghela napas.
Dengan memegang kedua bahu sang empu Xavier menatap Wajah Letta "Aku hanya takut jika nanti nya kamu sakit gigi" namun perkataan Xavier membuat kepala Letta semakin menunduk.
"Baiklah beli dua, tapi jangan dimakan dua-duanya? bagaimana?" tawar Xavier.
Mendengar itu Letta langsung mendongak ke atas dan tersenyum sambil mengangguk lucu. Xavier akhirnya menghela napas untuk kesekian kalinya.
Yang penjual hanya bisa menatap mereka dengan tatapan iri.
Dasar anak muda jaman sekarang pikir penjual.
"Terimakasih pak" tulus Letta kembali berjalan sambil memakan permen yang di beli nya.
Xavier yang melihat itu hanya bisa mengalihkan pandangan dan menatap di sekitarnya sambil menahan senyum di bibirnya.
Hampir memakan waktu setengah jam keduanya tiba di rumah Letta.
"Masuk" perintah Xavier.
"Hum" Letta patuh saja pada ucapan Xavier toh lagi pula sudah sore dan hari yang semakin gelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
His Little Princess
Fiksi Remaja• • • Tentang pertemanan kemudian menjadi sepasang kekasih antara Letta dan Xavier, Xavier si manusia paling cuek dalam segala hal tapi tidak jika itu dengan Tuan Putri Kecil-Nya, Letta.