Hari yang dinantikan akhirnya tiba yaitu, Ujian Nasional sudah didepan mata. Seluruh siswa kelas XII mereka kini telah siap untuk menghadapi berbagai macam soal.Sebagian dari mereka ada yang mencoba menenangkan diri dari rasa gugup. "Aku begitu takut" ucap Ren Di sambil menghapal beberapa rumus matematika.
"Sepertinya aku juga" sambung Zaedyn.
"Semangat" ucapan Letta diakhiri dengan bel berbunyi.
Mereka masuk ke ruangannya masing-masing. Jarak meja diatur lumayan jauh agar tidak ada yang menyontek atau pun bermain-main.
Raut wajah mereka begitu tegang bahkan ada yang sudah mulau berkeringat dingin juga dengan tangan gemetaran saking gugup maupun takut.
Tarik napas yang dalam lalu buang~ rileks
Sungguh tanganku gemetar sekarang
Apa aku bisa?
Anggap saja sedang ulangan harian
Oh tidak!? Tangan ku mulai berkeringat
Kenapa mereka begitu tegang huh!?
Biasa saja oke? Jangan gugup! Kamu pasti bisa!
Akhirnya sampai ditahap akhir
Kurasa aku tidak bisa
Aishh perutku sakit, bagaimana ini?
Disaat-saat seperti ini haruskah aku mendapatkan panggilan alam eoh?
Mama, doakan anakmu ini agar bisa mengisi semua jawabannya!
Suasananya sungguh berbeda
Harus bisa kenapa tidak?
Semuanya~ Semangat!?
"Bagikan masing-masing satu baik itu lembar jawaban maupun soal. Tidak dengan mulut" kata pengawas.
Glup
Reflek mereka semua menelan ludahnya dengan susah payah. Baiklah mari awali hari ini dengan doa agar semuanya berjalan lancar.
"Harap dengarkan perkataan saya" suara tua milik kepala sekolah terdengar dari mic.
"Saya ingin mengucapkan terimakasih kepada seluruh staff juga guru yang sudah menjalankan tugas mereka dengan baik. Kepada seluruh siswa kelas XII tanpa adanya kerjasama baik itu antara guru maupun siswa saya pikir semunya pasti tidak akan terlaksana dengan begitu lancar sampai hari terakhir, hari ini. Maka dari itu saya ingin mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada kalian semuanya" kata Aryaduta selaku kepala sekolah SHS.
"Hari ini adalah hari dimana kalian seluruh siswa kelas XII terakhir untuk kesekolah. Tetapi tidak hanya itu ada juga yang akan melanjutkan kuliah mereka baik itu berkuliah atau bekerja. Saya hanya bisa berharap yang terbaik dari kalian jangan pernah melakukan hal yang nantinya kalian sendiri akan menyesali itu dikemudian hari. Dimanapun kalian berada bawalah almamater sekolah dengan penuh bangga. Terutama pada siswa kita Xavier. Ia berhasil memenangkan perlombaan baik dari kelas X sampai kelas XII itu merupakan suatu kebanggaan bagi saya tersendiri juga bagi sekolah ini. Bapak harap semua dari kalian bisa mencapai cita-cita yang kalian inginkan sedari dulu. Kejarlah selagi kalian masih muda jangan pernah berputus asa, setiap keputusan selalu ada resiko begitu juga dengan kehidupan selalu memberikan hal-hal yang mengejutkan. Apa yang direncanakan kita, manusia belum dilancarkan oleh Tuhan untuk itulah akuilah Tuhan dalam setiap lakumu maka yakin dan percaya bahwa Tuhan akan melancarkan jalan kalian semua. Mungkin itu saja dari saya sekian dan terimakasih" lanjutnya menunduk 90° sebagai tanda ia menghargai seluruh muridnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
His Little Princess
Teen Fiction• • • Tentang pertemanan kemudian menjadi sepasang kekasih antara Letta dan Xavier, Xavier si manusia paling cuek dalam segala hal tapi tidak jika itu dengan Tuan Putri Kecil-Nya, Letta.