DrtttDrttt
Drttt
Dering ponsel terdengar sedari tadi oleh Letta yang kini sedang tertidur nyenyak, mencoba abai dengan dering tersebut malah membuat Letta kesal bukan main.
Mengangkat telepon itu tanpa membaca nama kontak yang menelepon dirinya. "APAA!?" teriak Letta nyaring.
Yang diteriaki hanya mengangkat alis sebelah "kamu meneriaki ku?" tunggu, suara ini sepertinya ia mengenal suara ini.
Membuka matanya dengan berat ah ternyata Xavier.
"Kamu tahu ini jam berapa?" gumam Letta.
"20:00 pm"
"Waktunya jam tidur, aku lelah sekali" kata Letta membalikkan tubuhnya menjadi menyamping.
"Aku didepan rumah mu"
Perkataan itu sukses membuat Letta membuka mata namun kembali tertutup.
"Terserah kau saja, aku ingin tidur" ujar Letta mengeratkan selimut lalu terpejam.
Xavier mematikan telepon, lalu beranjak dari ruang tamu ke kamar Letta.
Kedatangannya adalah untuk menemani Letta, karena Reynon, Ola juga Yuan sedang keluar sebentar tidak akan lama. Katanya untuk menghadiri acara kolega mereka.
Ola ingin mengajak Letta, namun ketika melihat tidur pulas di wajah anaknya ia jadi tidak tega jadilah ia menitipkan Letta pada Xavier dengan janji tidak akan berbuat macam-macam.
Di kamar, Xavier melihat sebuah kepala dengan tubuh yang tenggelam dalam selimut.
"Hey" Xavier dengan lembut membangunkan Letta.
Sang empu malah terus tertidur, hingga Xavier menghempaskan selimut yang dikenakan Letta hingga terjatuh kebawah.
Dingin Ac menyentuh permukaan kaki jenjang Letta, membuatnya mencari kehangatan. Gaun tidur yang dipakai Letta mulai terangkat ke atas lutut Letta.
"Hngg" Letta terus bergerak mencari selimut dengan keadaan mata terpejam.
Bukan mendapatkan selimut Letta malah mendapati lengan seseorang yang memegang tangannya.
Iris itu terbuka perlahan "Kenapa hm?" kata Xavier.
"Selimut" pinta Letta.
Xavier beranjak mematikan Ac, kemudian menarik kedua lengan Letta untuk bangun.
"Bangun lalu kita akan makan malam" ucap Xavier.
"Tidak" bantah Letta.
Sungguh ia sedang tidak berminat makan, apalagi sekarang Letta dalam keadaan kantuk yang luar biasa.
"Aku ingin tidur" ucap Letta..
"Setelah makan, ayo" Xavier lalu menggendong Letta ala bridal style.
Tidak membantah malah menyamankan tubuhnya pada dada bidang Xavier.
Sampai meja pantry Xavier mendudukan Letta. "Aku tidak ingin makan" keluh Letta.
Matanya terpejam tidak mau terbuka karena terlalu berat, Xavier mengambil nasi serta lauk pauk duduk bersebelahan agar bisa mensuapi Letta.
"Buka mulutnya" perintah Xavier.
Satu dua sendok berlalu hingga sendok kesepuluh Letta menutup mulutnya rapat.
"Kenyang" tolak Letta.
"Minum air" Xavier memegang gelas lalu Letta minum air putih itu hingga tandas.
KAMU SEDANG MEMBACA
His Little Princess
Teen Fiction• • • Tentang pertemanan kemudian menjadi sepasang kekasih antara Letta dan Xavier, Xavier si manusia paling cuek dalam segala hal tapi tidak jika itu dengan Tuan Putri Kecil-Nya, Letta.