•
•
•
Tentang pertemanan kemudian menjadi sepasang kekasih antara Letta dan Xavier, Xavier si manusia paling cuek dalam segala hal tapi tidak jika itu dengan Tuan Putri Kecil-Nya, Letta.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nuansa gelap menyapu pandangan Letta. Ia bergerak resah didalam selimut tak sengaja menyentuh sesuatu.
"Masih pagi tidurlah" bisik Xavier menyadari pergerakan dari Letta.
Letta menegang ia duduk lalu meraba pakaiannya ternyata masih aman, syukurlah.
"Aku tidak se brengsek itu untuk menyentuh mu" gumam Xavier menarik Letta agar tidur kembali.
"Lepaskan" ucap Letta.
"Tidur lagi atau aku berbuat macam-macam" ancam Xavier.
Glup
Letta menelan ludahnya dengan susah tanpa mengucapkan sepatah katapun Letta langsung berbaring membelakangi Xavier.
"Berbalik lalu memeluk ku" perintah Xavier.
"Tidak mau" bantah Letta.
"1......2......-
Sebelum bibir itu menghitung angka 3 Letta mau tidak mau mengikuti perintah Xavier.
"Menurut lah" bisik Xavier.
bae bae jadi bisikan tetangga canda awowkwkwkkw
Mereka kembali tertidur tidak melainkan hanya Letta karena Xavier sedari tadi menatap wajah lelap itu.
"Aku akan melakukan segala cara untuk membuat mu selalu disisiku" bisik Xavier.
Katakan saja Xavier sudah terobsesi dengan Letta. Apapun yang menghalangi jalannya untuk memiliki Tuan Putri Kecil-Nya akan ia singkirkan sekalipun itu orang terdekat Letta.
Hari menjelang siang Letta masih saja terlelap dengan nyenyak "Tuan putri" panggil Xavier mengelus pelan pelipisnya.
"Ayo bangun dan makan" ujar Xavier.
"Tidak" jawab Letta ia masih mengantuk.
"Ini sudah siang hari" kata Xavier, Letta membuka kedua mata itu dengan cepat dan duduk.
Pusing langsung menderanya, "Kalau bangun itu jangan langsung bergerak kumpulkan nyawa dulu" ucap Xavier mengelus pelan kepala Letta.
"Masih bisa berdiri?" tanya Xavier.
"Bisa"
"Basuh dulu wajah mu aku menunggu" ucap Xavier.
Tidak menjawab apapun sang empu lalu menuju kamar mandi.
Jujur saja ia masih sangat mengantuk, padahal sudah tertidur cukup banyak, entahlah ia merasa aneh juga dengan dirinya sendiri.
Kedua mata itu tidak mau terbuka terus tertutup akibatnya ia salah mengambil pasta gigi melainkan ia mengambil pencuci muka lalu menaruhnya pada sikat gigi.
Saat sedang menyikat gigi lidahnya merasakan pahit juga rasanya seperti sabun deterjen yang digigit menggunakan gigi.
