18

36 4 0
                                    


sial batin Xavier setelah mengetahui kemana Letta pergi dan dengan siapa. Pasar malam? cih bahkan ia bisa membeli apapun yang Letta inginkan semuanya akan ia beri tapi kenapa Letta justru membangkang dan pergi dengan Tyo, orang yang paling Xavier tidak suka.

Cengkraman pada setir begitu kuat hingga tercetak jelas urat tangannya. Saat ini waktu menunjukkan pukul 21:32 pm. Berharap ketika ia pulang akan disambut dengan wajah manis Tuan Putri Kecil-Nya tapi apa? pesan hingga teleponnya tidak terbaca dan terjawab sama sekali.

Hari ini adalah hari terakhir Xavier untuk mengikuti lomba dan disertai pengumuman pemenangnya. Sebenarnya semua peserta lomba diizinkan pulang besok, namun Xavier terus membujuk kepala panitia pelaksana untuk mengizinkannya pulang dengan beberapa alasan untung saja disetujui.

Xavier langsung bergegas terutama ia mengambil ponselnya karena selama di asrama para peserta dilarang menggunakan ponsel kecuali pada saat jam istirahat saja.

Dahinya mengernyit karena pesannya yang tadinya centang 2 sekarang hanya centang 1 membuat Xavier bertanya-tanya kemana Letta pergi?.

Xavier mencoba abai berharap ketika sampai dirumah Letta sudah membalas pesannya. Namun nyatanya tidak bahkan sampai sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 20:45 pm tadi.

Tidak tahan ia segera menghubungi Ren Di tetapi sama saja, keduanya sudah bekerja sama untuk menutupi sesuatu darinya.

Zaedyn, menjadi sasaran empuk jika ia kedapatan berbohong. Setelah menelpon Zaedyn terjawab sudah kenapa dalam seharian penuh Letta tidak membalas pesannya.

Kudengar Letta akan pergi dengan Tyo ke pasar malam

Begitu ucapan Zaedyn, sudah begini saja berjalan dengan orang lain padahal ia sendiri sudah punya pacar.

Terakhir Xavier pergi ke rumah Letta menunggu sang empu didalam mobil tidak ingin masuk kedalam rumah Letta.

Jari telunjuknya mengetuk pelan pada setir mobil sambil memejamkan mata. Bayang-bayang Letta berinteraksi dengan Tyo seketika terlintas dan itu membuatnya semakin menahan amarahnya.

Dari arah berlawanan sebuah mobil berwarna merah mendekat dan berhenti tepat di depan rumah Letta bersamaan dengan Xavier yang keluar dari mobilnya juga berjalan ke arah mereka berdua, yang sedang berbincang sebentar.

BUGH

Bunyi tinjuan pada rahang Tyo membut sang empu terkejut hingga terjatuh seketika. Letta lebih terkejut lagi setelah melihat Xavier.

"Terkejut?" datar Xavier menatap Letta kemudian maju untuk memukul Tyo namun segera dicegah oleh Letta.

"Lepaskan" perintah Xavier yang di abaikan Letta.

"Kau pulanglah" suruh Letta menahan tubuh Xavier yang ingin terus memukul Tyo.

"Terimakasih atas waktumu, kuharap kita bisa menghabiskan waktu bersama lagi" canda Tyo sembari tertawa melihat raut wajah Xavier.

"Lepaskan aku" tegas Xavier, Letta hanya abai.

"Sudah puas selingkuh?" tanya Xavier menatap wajah manis Letta tajam.

Bulu kuduk Letta langsung berdiri, "Aku tidak" jawab Letta.

"Cih"

"Kamu berdecih? Jika tidak percaya ya sudah, intinya aku tidak selingkuh!?" teriak Letta ditengah kesunyian malam ini.

"Jika tidak selingkuh lalu apa?" tuntut Xavier menarik pinggang Letta.

"Hanya berjalan saja tidak lebih" cicit Letta ia seketika takut menatap wajah datar Xavier.

His Little Princess Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang