11

60 3 0
                                    


Kedua mata cantik itu kini terbuka dengan perlahan menatap ke langit-langit kamar yang mana itu bukan kamarnya. Dengan perlahan ia bangun menatap keseluruhan ruang kamar yang ia tempati.

Ini bukan kamarnya.

Tentu saja kamar yang didesain dengan warna dark dengan lampu tidur cukup remang, ia beralih menatap jam, sudah jam 19:00 pm.

Letta kemudian turun dari kasur empuk itu dan menyadari jika pakaiannya telah berubah bukan lagi seragam sekolah. Lantas ia berbalik menatap sebuah gundukan yang mana kekasihnya sedang tertidur dengan lelap sampai tak menyadari jika dirinya sudah bangun.

Memutuskan untuk keluar sebentar dari kamar Xavier. Perutnya cukup lapar karena belum makan apapun sedari pagi tadi. Membuka pintu dengan sangat pelan takut membuat Xavier terbangun lalu keluar turun ke dapur.

Kini Letta di perhadapkan dengan sebuah isi kulkas yang begitu banyak cemilan sehat, ada beberapa buah dan minuman yogurt.

Mengambil 2 yogurt strawberry dan meminumnya. Ketika sedang asik menikmati yogurt pandangan Letta teralihkan oleh sebuah roti tawar. Kelihatannya sangat enak untuk dimakan cocok dengan yogurtnya.

Dengan beberapa langkah Letta mengambil roti itu membuka dan melahapnya dengan cepat. Saat mengunyah roti lidah Letta merasakan hal aneh pada rasa rotinya.

Namun, ia tetap melanjutkan makan roti tanpa sadar bahwa roti itu sudah melewati tanggal kadaluarsa.

Kembali pada Xavier, masih berkutat dengan tidurnya. Ketika berbalik meraba tempat di sampingnya yang terasa kosong ia mengerutkan dahi. Xavier lantas membuka mata menatap sampingnya.

Kosong.

Segera Xavier turun dari tempat tidur dengan raut wajah sangat mengantuk serta rambut acak-acakan.

Sampai di ujung tangga Xavier bisa melihat jika Tuan Putri Kecil-Nya sedang asik menikmati makanan tanpa menyadari kehadirannya saat ini.

Xavier begitu larut dalam tatapannya pada Letta, sampai ia melihat jika Letta memakan roti yang sudah kadaluarsa. Dengan cepat ia membuang roti yang akan Letta isi kedalam mulutnya.

Tindakan Xavier membuat Letta terkejut dan menatap ke samping. Hendak ingin memungut roti itu tangan Xavier dengan cepat menarik tangan Letta untuk berdiri.

"Kenapa? Aku lapar dan ingin makan roti itu" ucap Letta kesal, ia paling benci ketika sedang makan dan di ganggu orang lain.

"Aku tidak larang, hanya saja kamu makan roti yang sudah kadaluarsa" terang Xavier khawatir.

Mulut Letta terkunci rapat, ia kembali melihat tanggal kadaluarsa pada kemasan roti itu. Ternyata benar.

"T-tetap sa-

"Jangan membantah jika sudah salah" sela Xavier.

"Siapa suruh menaruhnya disitu" bela Letta menatap roti itu.

"Tapi rasanya sangat enak" lanjutnya.

Kembali, saat ingin mengambil roti itu lagi, Xavier lebih dulu mengambil dan membuangnya ke tempat sampah.

Lalu mengangkat Letta untuk duduk di atas meja pantry. "Aku bisa berdiri" ucap Letta melipat kedua tangan di dadanya.

"Kamu tahu?" tanya Xavier.

"Apa?" jawab Letta.

"Aku menyayangi mu" tulus Xavier.

"Kamu sakit? Kenapa tiba-tiba eoh?" heran Letta.

Xavier hanya bisa tersenyum dan menyelipkan rambut Letta ke telinga. "Aku menyayangi mu, sangat" lagi ucapan Xavier membuat Letta tersenyum saja.

"Sudah lebih baikan?" ucap Xavier.

His Little Princess Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang