Waktu berjalan seperti biasa, manusia beraktifitas dan lalu lintas begitu ramai pada pagi ini. Letta memandang jauh melalui jendela bus yang ia tumpangi saat ini.5 menit kemudian bus berhenti didepan sekolah Letta turun bersamaan dengan siswa yang menaiki bus itu bersamanya tadi.
Berharap hari ini akan berjalan lancar seperti biasanya tapi harus diingat bahwa ia tidak bisa mengendalikan apa yang ia inginkan terjadi atau tidak.
Pandangan nya kosong menatap pada dua pasangan sedang berdiri didepan parkiran mobil yaitu Xavier dan Aery, wajahnya begitu asing di penglihatan Letta, apa perempuan itu murid baru?.
Mengingat kejadian yang terjadi setelah 4 hari membuat Letta mencoba abai akan semual hal yang dilakukan Xavier, ingin meminta penjelasan namun ia ingin Xavier memberitahu dan menjelaskan lebih dulu padanya tentang semua yang terjadi termaksud ciuman waktu itu.
Ternyata tidak, Letta juga tidak bisa berbuat banyak walaupun status mereka saat ini masih pacaran tapi Letta merasa jika Xavier tidak menganggapnya seperti itu.
Apa ia hanya lelucon bagi Xavier? Semenyenangkan itukah dirinya bagi Xavier? Apa Xavier berharap bahwa Letta akan mengemis padanya seperti wanita lainnya ketika melihat pacar mereka selingkuh lalu mencoba untuk bunuh diri? Tentu tidak ia malas untuk membuang waktunya untuk hal itu.
Letta mulai berjalan masuk ke kelas mereka melewati pasangan tersebut, membuat Aery merasa familiar dengan wajah Letta, ingin bertanya namun ia urungkan.
"Kenapa tangga sekolah begitu banyak huh" keluh Letta.
Padahal masih pagi tapi Letta sudah berkeringat, "Akhirnya sampai juga" tangan sebelahnya memegang tiang pintu kelas dan bersandar sambil mengambil napas dengan rakus.
"Pagi breww" sambut Ren Di.
"Jika saja aku menjadi kepala sekolah akan kubuat lift sekarang juga" ucap Letta.
"Ya buatlah" sambung Ren Di.
Letta masuk kedalam kelas dengan Ren Di yang mengekorinya, namun ia bingung kenapa Letta menaruh tasnya di kursi kosong milik Leon.
"Kau?" bingung Ren Di.
"Mulai hari ini hingga seterusnya aku akan duduk dengan Leon" kata Letta menyebabkan banyak pasang mata menatapnya.
sedang bertengkar? Batin mereka.
"Tapi kenapa tiba-tiba? Kenapa? Terus aku bagaimana?" kesal Ren Di karena Letta tiba-tiba berpindah tempat duduk.
"Pindah ke tempat mu" Ren Di mengambil tas Letta tapi dicegat oleh sang empu.
"Kau bercanda?" tak percaya namun gelengan kepala Letta membuat Ren Di merana ditempat.
"Kau!? Yang benar saja Letta" sahut Ren Di sembari menggoyang lengan Letta.
"Kali ini saja" pandangan sendu Letta membuat Ren Di kembali bergeming, ada apa dengan Lettanya?.
"Ada apa dengan mu?" ucap Ren Di khawatir.
"Akan ku jelaskan tapi bukan sekarang" bertepatan dengan kalimat itu bel pun berbunyi.
Semua mulai terdiam karena Xavier memasuki ruang kelas bersama guru mapel jam pertama.
Awalnya ia kaget jika Letta berpindah tempat duduk dan secepat mungkin ia menutupi perubahan pada raut wajahnya.
Sebelum Xavier duduk ia sempat melirik Letta dengan ekor matanya.
Untung saja aku sudah meminta izin pada Leon pikir Letta.
KAMU SEDANG MEMBACA
His Little Princess
Teen Fiction• • • Tentang pertemanan kemudian menjadi sepasang kekasih antara Letta dan Xavier, Xavier si manusia paling cuek dalam segala hal tapi tidak jika itu dengan Tuan Putri Kecil-Nya, Letta.